*Tim hanya Terkesan Kunjungan Saja
MEMPAWAH HULU. Operasi penertiban Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Mempawah Hulu yang dikukan tim gabungan Pemkab Landak, Polisi dan TNI, Rabu (30/7) hanya menghabiskan anggaran saja dan terkesan hanya kunjungan. Buktinya, barang bukti berupa mesin dompeng dibiarkan dan mobil pengangkut pulang kosong.
“Lucu juga jika melihat tim gabungan penertiban PETI di daerah Mempawah Hulu kemarin. Berangkat ramai dan menyewa kendaraan beberapa unit untuk jasa pengangkitan BB. Tapi pulang kosong, dengan alasan tidak ada tukang pikul mesin di lokasi,” ujar A.Syaidan Ameng, Ketua LSM LSM Forum Masyarakat Peduli Kalbar (FMPKB) DPD Kabupaten Landak ketika menghubungi Equator, kemarin.
Menurut dia, tim mestinya sebelum turun di lapangan menyiapkan segalanya, jangan baru di lokasi mencari tukang pukul mesin yang sangat berat. Kalau jumlahnya mencapai puluhan mesin, siapa yang mampu. Kalau melibatkan warga setempat pastinya tidak mau dan mereka wajar meminta biaya yang cukup besar. “Jadi tim turun memang menyiapkan apa. Katanya tim gabungan dari beberapa instansi terkait,” ujar Syaidan.
Anggota DPRD Landak, N.CH Saiyan juga sangat menyayangkan tim operasi PETI di wilayah Kecamatan Mempawah Hulu tersebut. Karena hanya alasan tukang angkut barang bukti, pulang tangan kosong. “Mestinya membawa tukang pukul mesin dompeng dari Ngabang, jika memang kurang baru cari di sekitar lokasi sasaran razia,” katanya di gedung DPRD Landak, kemarin.
Terpisah, Wakil Bupati Landak Agustinus Sukiman SH yang memimpin operasi penertiban PETI tersebut mengaku memang kurang memuaskan saat melakukan penertiban. Karena barang bukti mesin dompeng tidak diangkut dengan kendala tukang pikul. “Jadi kita akan melakukan evaluasi, langkah selanjutnya bagaimana. Kita sudah melihat kondisi di lapangan,” ujarnya kepada wartawan di kantor bupati, kemarin pagi.
Sukiman juga beralasan, awalnya masyarakat setempat siap membantu tim dalam pengangkutan mesin dompeng di lokasi PETI. Tapi ternyata mereka tidak berani sehingga tidak dimungkikan tim mengangkut sendiri. “Katanya masyarakat siap membantu kita, ternyata mereka pengecut. Untuk memikul mesin, taj mungkin Sat Pol PP atau TNI,”ujar Sukiman.
Ketika ditanya, mengapa tidak membawa tukang pikul dari Ngabang yang siap? Sukiman malah menjawab, dia sudah menegaskan dengan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi agar jangan mencari soal jasa angkut di lokasi PETI, mereka pasti takut mendapat ancaman dari pihak pekerja. “Jadi, kita pada dasarnya salah komunikasi saja. Nah dasar ini akan dilakukan evaluasi untuk kedepan agar lebih baik,” tandasnya. (rie)
0 Response to 'Operasi PETI Mempawah Hulu Habiskan Anggaran'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)