*Bupati Imbau Pedagang Jangan Timbun Gula

NGABANG. Polres Landak melakukan penangkapan gula Malaysia berdasarkan Surat Menteri Perdagangan (Mendag) Nomor 604/M-DAG/4/2009 tertanggal 21 April 2009 tentang Pengaturan Masa Impor Gula Pada Musim Giling Tahun 2009.
“Jadi kita tetap mengacu surat ini, karena telah disebutkan sampai 31 Januari 2010 ada larangan impor gula. Maka kita tetap menerapkan prosedur dalam penegakan hukum,” ungkap Kapolres Landak AKPB Drs Tony Ep Sinambela MSi melalui Kasat Reskrim AKP Hujra Soemena Sik kepada wartawan di kantornya, Senin (31/8) kemarin.
Lebih lanjut Hujra menjelaskan dalam surat tersebut ada empat point. Pertama, dalam rangka mengamankan kebijakan gula nasional, Menteri Pertanian telah mengeluarkan surat Nomor 70/PD.320/M/3/2009 tanggal 31 maret 2009 perihal penetapan awal dan akhir giling MTT 2008/2009 yang telah menetapkan awal giling tebu rakyat pada tanggal 1 Mei 2009 dan akhir giling November 2009.
“Kedua, sehubungan dengan hal tersebut, maka ditetapkan masa tidak diperkenankan impor gula kristas putih (plantation white suggar) dimulai sejak surat ini diterbitkan sampai dengan 31 Januari 2010 mendatang,” ungkap Hujra.
Ketiga, apabila sebelum 31 Januari 2010, tenyata stok nasional gula kristal putih tidak mencukupi yang diikuti dengan adanya kenaikan harga gula di dalam negeri tidak terkendalo, berdasarkan masukan dari instansi terkait dan atau rapat koordinasi pangan pokok, maka masa tidak diperkenankan impor gula kristal dimaksud dapat ditinjau kembali. “Nah, point keempat, untuk kelancaran pelaksanaan ketentuan masa tidak diperkenankannya impor gula kristal putih dimaksud, diminta bantuan aparat beserta jajaran untuk turut mengamankan kebijakan gula nasional tersebut,” tandas Hujra.
Terpisah, Bupati Landak DR. Drs Adrianus Asia Sidot Msi menghimbau kepada pedagang gula di Landak, meskipun saat ini gula sedang krisis, untuk memasok agar tetap sesuai prosedur yang sudah ditentukan. Karena memang polisi melakukan tugas dan itu tak ada kompromi. “Jadi kita menghimbau bagi pedagang yang masih mempunyai stok gula jangan disembunyi-sembunyikan lah, jangan disimpan, apalagi sekarang menjelang hari raya idulfitri,” ungkapnya usai penyerahan SK mutasi PPL di aula kantor bupati, kemarin.
Menurut dia, mengenai gula sebenarnya bukan hanya masalah di Landak, Malaysia juga menghadapi krisis gula. “Saya ingat beberapa minggu lalu ke Kuching, pembelian gula dijatah hanya boleh dua kilogram untuk satu orang,” ujar Adrianus.
Nah, untuk Landak sendiri, pihaknya dalam waktu dekan akan memanggil Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) dan instansi terkait lainnya. “Ya untuk membicarakan masalah kelangkaan gula di Landak ini,” tandas Adrianus.
Sementara itu, Abi Kusno Borneo, tokoh masyarakat Landak terus mendesak kepada Polres agar mempunyai kebijakan gula milik pengusaha lokal Ngabang yang ditangkap dilepaskan. Hal itu mengingat kondisi kelangkaan dan mahalnya harga gula di pasaran.
“Harga gula mencapai Rp 11 ribu per Kg. Lalu apakah polisi sanggup mencukupi kebutuhan masyatakat dengan menyiapkan gula yang legal,” ucap Abikusno.
Sedangkan menyinggung polisi menangkap berdasarkan Surat Mendag tertanggal 21 April 2009. mengapa surat tersebut tidak sosialisasikan kepada masyarakat, sehingga dapat diketahui khususnya bagi para pedagang gula. “Kemudian, kalau di Entikong dan Sosok masih bebas diperjualbelikan gula, tetap pedagang masih membelinya untuk dijual di Ngabang demi kebutuhan masyarakat,” tandas Abikusno. (rie)
*Jelang Bupati Cup di Mandor

MANDOR. Persiapan menjelang pelaksanaan Turnamen Sepak Bola Bupati Cup ke V pada 9 September mendatang. Pihak panitia mengundang dua kesebelasan untuk melakukan pertandingan eksebisi yakni Sengah Temila B melawan Mandor A, Minggu (30/8). Kesebelasan Sengah Temila B berhasil mencetak 2 gol dan Mandor B 1 gol saja.
Pelatih Tim Mandor A, Gunawan Riyanto mengatakan pertandingan uji coba ini untuk mengetahui sampai dimana kemampuan individu dari tim untuk di seleksi menjadi pemain tim inti kecamatan Mandor untuk bertanding di ajang turnamen merebut piala Bupati cup ke-V mendatang. “Jadi ini salah satu pencarian pemain untuk club kita,” ujarnya.
Sementara Sabinus, Manager tim kesebelasan dari Sengah Temila B mengatakan, pertandingan ini adalah bentuk pertandingan persahabatan dan bertujuan masih uji coba tim dengan tujuan untuk pemain mengenal lapangan dan ujicoba untuk menghadap lawan dalam pertandingan nanti. “Kalau soal lapangan, sudah sesuai ukuran internasional tidak ada masalah sudah sesuai di siapkan panitia dan lapangan sangat layak digunakan bertanding,” tandasnya. (rie)
*Warga Dusun Lenggot Pahauman Gempar

PAHAUMAN. Warga Dusun Lenggot Desa Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak gempar. Menyusul telah ditemukan kerangka manusia tanpa identitas di sebuah lahan kosong milik warga, Sabtu (29/8) pukul 09.30 Wib. Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) Polsek Sengah Temila, kerangka tinggal bagian kepala yang utuh itu dipastikan laki-laki, dibuktikan pakaian dan celananya. Belum diketahui motifnya, kerangka langsung dilarikan di Dokkes Polda Kalbar untuk di otopsi.
Kapolres Landak AKBP Drs Tony Ep Sinambela Msi melalui Kapolsek Sengah Temila IPDA Tableghrudin mengungkapkan, berawal pihaknya Sabtu (29/8) pukul 11.00 mendapat laporan dari Kapala Desa Pahauman Sabinus mengenai penemuan kerangka manusia di Dusun Lenggot tersebut. Kemudian pukul 12.30 diadakan cek TKP oleh lima orang anggota Polsek dan dipimpinnya beserta perangkat desa Pahauman dan tenaga medis dari Puskesmas Pahauman.
“Kerangka manusia ditemukan di sebuah kebun di Dusun Lenggot milik warga bernama Simin, 50, Sedangkan yang menemukan pertama adalah Ripen, 17, warga Dusun Lenggot juga,” terang Tableghrudin dikonfirmasi, Minggu (30/8) kemarin.
Ia menjelaskan, di TKP telah ditemukan barang bukti (BB) berupa karangka manusia dalam kondisi tidak utuh, satu celana panjang kain warna hitam bekas terbakar, satu topi warna kream, satu ikat pinggang hitam, satu lembar kain syal warna putih corak batik, satu switer warna abu-abu, satu kemeja warna biru bergaris orange dan putih. “Tidak diketemukan identitas apapun di TKP maupun sekitarnya. Kalau kita analisa, kerangka tersebut ditemukan berceceran sehingga ada kemungkinan sudah dimakan oleh hewan liar (anjing),” ungkap pria yang pernah menjabat Kapolsek Air Besar ini.
Ia menambahkan, berdasarkan keterangan warga setempat, lahan (lokasi kerangka) tersebut dibakar oleh warga Dusun Lenggot tanggal 16 Agustus. Tapi saat pembakaran lahan belum tercium bau busuk. Sehingga terdapat kemungkinan pembunuhan atau pembuangan mayat dilakukan setelah tanggal 16 Agustus itu. “Hari ini (kemarin,red) kerangka tersebut akan kita bawa di Dokkes Polda Kalbar untuk diotopsi,” ujar Tableghrudin. (rie)
*Soal Oknum Polisi ‘Meras’

NGABANG. Adanya keluhan seorang pengusaha gula Malaysia yang ditangkap polisi padahal sudah sering memberikan sopoi terus mencuat di berbagai kalangan. Pihak Kapolres Landak diminta menindaklanjuti hasil laporan pengusaha dan masyarakat seperti yang dimuat dimedia massa. “Ini salah satu laporan, maka bisa ditindaklanjuti apakah benar banyak oknum aparat sering meminta ‘jatah’ dengan pengusaha gula tersebut,” ungkap N.CH Saiyan SH MH anggota DPRD Landak ketika menghubungi Equator melalui via selularnya, kemarin.
Kemudian, pihak aparat yang melakukan penangkapan gula Malaysia juga harus menjelaskan kepada masyarakat, apakah dasar mereka, apakah dikatakan illegal atau tidak. Karena seperti yang ungkapkan seorang tokoh masyarakat bernama Abi Kusno Borneo, pihaknya juga mempertanyakan karena ada surat dari Pemkab Sanggau sebagai kabupaten perbatasan membuat surat dukungan terkait barang dari negera Jiran ini diperkenankan di jualbelikan di Kalimantan Barat. “Nah ini suatu masalah yang perlu juga di jelaskan atau dibicarakan satu meja,” tegas Saiyan yang juga Caleg terpilih Provinsi Kalbar ini.
Terpisah, A. Syaidan Ameng Ketua LSM Forum Masyarakat Peduli Kalbar (FMPKB) DPD Landak juga angkat bicara bahwa apa yang diungkapankan tokoh masyarakat Abi Kusno Borneo ia mendukung sepenuhnya, karena selama ini masyarakat khususnya di Kabupaten Landak masih kesulitan gula, terlebih umat muslim, sebentar lagi akan merayakan idul fitri, yang mana sesaui dengan tradisi hari raya selalu diisi dengan kue. “Untuk membuat kue dan minuman butuh gula, jika tidak ada gula, bagaimana teman-teman muslim kita berhari raya,” katanya.
Menurut dia, jika gula yang ditangkap tersebut dikatakan illegal dengan dasar apa. Karena gula sudah masuk di Indonesia yakni Entikong, kecuali warga belanja langsung di Malaysia tidak melalui penjual di Indonesia. Warga membeli di Entikong di bawa ke Ngabang melewati aparat di Balai Karangan, Beduai, Kembayan aman, tapi sampai di Landak ditangkap.
Ia juga sependapat, Abikusno yang juga salah satu tim pemekaran Kabupaten Landak ini. Memohon kepada DPRD dan Pemkab Landak agar bisa mencermati dan melihat masalah ini, karena sudah ada surat dukungan dari Pemkab dan Muspida Kabupaten Sanggau selaku daerah perbatasan yang ditegaskan berlaku bagi masyarakat se Kalimantan Barat. “Gula sekarang susah didapat kalaupun ada terbatas, itupu harganya sudah melambung tinggi Rp. 11 ribu per kilo gramnya,” tandas Syaidan. (rie)

Masyarakat Landak Diajak Bersepeda

NGABANG. Kabar menggembirakan bagi pecinta sepeda engkol di Kabupaten Landak. Karena suatu komunitas sudah terbentuk yaitu bernama Cumunitas Sepeda Sport Landak (CSSC) ini saat ini hanya beranggotkan puluhan orang. “Kita minta kepada teman-teman punya sepeda bisa begabung dengan kami,” ujar Cahyatanus SH, Ketua CSSSC Landak.
Menurut dia, manfaat bersepeda, badan akan terasa sehat, dan bisa menghemat biaya, seperti sepeda motor, mobil. Untuk bisa melihat comunity ini, lanjut Tanus, warga bisa melihat setiap sore komintas ini mengelilinggi kota Ngabang, dimulai dari pukul 16.00 wib s/d 18.00 wib. “Ini juga bertepatan dengan yang ada puasa, bareng-baranglah mkami buka bersama,” kata Tanus yang juga anggota DPRD Landak ini.
Jarak tempuh sepeda, dari dalam Kota Ngabang sampai dengan ke Plasma II Ngabang, kurang lebih 30 Km.
Ia berharap kepada Bupati Landak benar-benar konsisten menerapkan Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Landak setiap hari Jumat bersepeda, mulai dari pimpinan sampai bawahan wajib bersepeda, kalau bisa, saran Tanus. Jika anggota komunitas sudah banyak, rencananya, tambah Tanus, akan dilakukan setiap minggu bersepeda santai. “Mungkin ada adek-adek punya sepeda bisa bergabung dengan kami, nanti akan kkta bisa ke jejang yang lebih tinggi,” janjinya
Tanus yang pernah sebagai peserta Jom Kayuh Pan Borneo 2009 yang mana mayoritas pesertanya dari Negara Malaysia, Brunei Darussalam, dan Indonesia pada 15 Agustus lalu, mengatakan, bahwa CSSC ini didukung oleh Bupati Landak dan Bank Kalbar Cabang Ngabang. “Dari pihak Bank Kalbar sudah menyubangkan dua lusin T-Shirt, kita ucapkan banyak terima kasih,” tukas Tanus. (rie)
*Abi Kusno Ancam Demo Besar-besaran

NGABANG. Akibat kelangkaan gula dan maraknya penangkapan gula Malaysia oleh Polres Landak membuat tokoh masyarakat Landak Abi Kusno Borneo ‘berang’. Karena polisi dianggap bertindak tidak jelas dasar hukumnya. Ia mengancam akan memimpin unjuk rasa besar-besaran.
“Kalau itu perintah Polri atau Kapolda kami ingin tahu, tapi kalau tak ada dasar, mereka bukan menrgakan aturan tapi menekan dan tidak memikirkan tuntutan masyarakat. Kami selaku tokoh masyarakat Landak tidak senang atas tindakan polisi,” ungkap Abikusno dalam keterangan persnya saat akan audiensi di DPRD Landak, Jumat (28/8) kemarin.
Menurut mantan anggota KPU Landak ini, jika gula yang ditangkap tersebut dikatakan illegal dengann dasar apa. Karena gula sudah masuk di Indonesia yakni Entikong, kecuali warga belanja langsung di Malaysia tidak melalui penjual di Indonesia. Warga membeli di Entikong di bawa ke Ngabang melewati aparat di Balai Karangan, Beduai, Kembayan aman, tapi sampai di Landak ditangkap. “Jadi ada apa maksud Kapolres, apakah dia tak senang dengan rakyat berusaha di Ngabang? ini yang menjadi pertanyaan,” ujar Abikusno yang juga salah satu tim pemekaran Kabupaten Landak ini.
Ia mohon kepada DPRD dan Pemkab Landak agar bisa mencermati dan melihat masalah ini, karena sudah ada surat dukungan dari Pemkab dan Muspida Kabupaten Sanggau selaku daerah perbatasan yang ditegaskan berlaku bagi masyarakat se Kalbar.
Adapun isi surat dukungan pelaksanaan perdagangan melalui PPLB Entikong Kabupaten Sanggau Kalbar berbunyi setelah mendengar paparan dari Asosiasi Pengusaha dan Pedagang Indonesia (AP3I) dan masukan dari Camat Sekayam, Entikong serta kepala dinas/instansi terkait dalam pertemuan tangal 19 Februari 2009 yang membahas perdagangan ekpsor-impor di wilayah perbatasan, khusus berkenaan dengan pemberlakukan Permendag No. 56/M-DAG/PER/12/2008 tentang ketentuan impor produk tertentu. Dalam surat ini terdapat empat point, yakni, ketentuan import produk yang dilarang dalam ketentuan Permendag agar dapat diimport melalui PPLB Entikong terutama produk makanan dan minuman, gula dan gas, produk tersebut dapat diperdagangkan di lingkup wilayah Kalbar. Produk makanan dan minuman yang diimport tersebut tidak dikenakan standar makanan luar (ML), tetapi cukup diuji di labolaturium Balai POM Pontianak. untuk memudahkan pengaeasan, maka produk import dibatasi denfan kuota/volume, harga dan perlu ditunjuk suatu organisasi masyarakat/koperasi sebagai koordinator yang bertanggungjawab terhadap peredaran barang tersebut. Mengingat Kabupaten Sangau merupakan kabupaten perbatasan antar Indonesia-Malaysia yang memiliki karakteristik tersendiri, maka pemenang Pas Lintas Batas tidak hanya penduduk pada kecamatan lini I wilayah perbatasan, tetapi semua penduduk Kabupaten Sanggau. “Nah demikian isi point dalam surat dukungan Pemkab dan Muspida Sanggau tertangga; 19 Februari 2009 yang ditandatangi langsung oleh Bupati Sanggau Ir H Setiman H Sudin, Kapolres AKBP Djoni M Siahan, Kajari Sanggau Bambang Harianto SH MH, Dandim 1204 Sanggau E. Tirak dan Sekretaris Komisi B DPRD Sanggau, Roliansyah SH MH,” ungkap Abikusno.
*Pedagang Gula Buka Mulut
Tamsiah alias Mak Itam, salah seorang pedagang gula asal Malaysia merasa tidak berdaya atas perlakukan pihak kepolisian, terhadap dirinya. Dimana belum lama lalu mobilnya parkir disamping kediamannya dibawa secara paksa oleh anggota di Mapolres Landak. “Saya sadar belum lama lalu saya kena khasus di pengadilan Mempawah, inipun belum selesai. Sebelum di pengadilan, mobil saya ini di simpan ke Mapolres Landak saya pinjam pakai tidak pakai uang dan pihak polisipun mau. Tapi kasusnyapun akhirnya di Kejaksaan, sayapun kembali ingin pinjam pakai kendaraan saya, dan harus setor uang sebesar Rp. 5 juta. Belum lagi dengan Hakim, mereka juga minta uang Rp. 5 juta,” tuturnya kepada wartawan di Ngabang.
Mak Itam pada saat itu sudah pasrah dan mengatakan yang sebenarnya tidak ada punya uang, akhirnya perempuan paruh baya ini mencara uang entah kemana, mendapat uang Rp. 4, 5 juta, diberikan, kendatipun sidang itu masih berlanjut.
Ia juga mengatakan usaha berdagang yang ditekuni adalah modal orang, tapi entah mengapa oknum anggota yang dijalan-jalan sering dikasi uang, malah beberapa perwira juga ada. ”Kalau sudah terjadi begini tidak ada yang mampu, kalau soa duit jalan terus. Biar saya tidak ada punya uang, tapi usaha berjalan,” pintanya.
Malah Mak Itam belak-belakan mengungkap ia sering kali didatanggi oknum anggota meminta uang, dengan alasan ada kunjungan pejabat Polri, ada lagi tamu, matu tidak mau harus dikasi. “Kadang ndak ada uang Rp. 500 ribu, kadang Rp 1 juta, kadang Rp 800 ribu, malah belum lama ini oknum perwira mau pindah dikasi uang sebesar Rp 500 ribu karena kita menghargai orang pindah,” ceritanya polos. (rie)
*Jelang Turnamen Bupati Cup

MANDOR. Menjelang pelaksanaan Turnamen Sepak Bola Bupati Cup ke-V tahun 2009 yang akan dihelat 9 September mendatang. Warga Kecamatan Mandor selaku tuan rumah dan pihak panitia terus berbenah, seperti memperbaiki lapangan sepak bola secara bergotong royong khususnya warga di kawasan Desa Mandor.
Ketua Panitia Tarsisius mengatakan kecamatan Mandor siap menjadi tuan rumah karena sudah di dukung dari 17 desa dan semua lapisan masyarakat di kecamatan Mandor, jadi tidak ada halangan dan panitia siap bekerja untuk turnamen ini. “Persiapan kita sudah hampir rampung , tidak ada kendala semua sudah dilaksanakan,”ujarnya ditemui awak koran ini di Mandor, belum lama ini.
Ketua Perhimpunan Kepala Desa se- Kecamatan Mandor Sukamto menambahkan, di Kecamatan Mandor semua kepala desa dari 17 desa sangat antusias menyambut kegiatan ini dan siap bekerja melaksanakan dalam rangka mensukseskan kepercayaan yang di berikan oleh kabupaten untuk kecamatan Mandor menjadi tuan rumah Bupati Cup.
“Kades juga siap mengirimkan 10 personil linmas desa untuk menjaga keamanan selama pertandingan,” katanya.
Sementara, Berlin Sondang Siahaan S.Sos pelatih Persatuan Sepak Bola Landak (Persilan) mengatakan, Turnamen Bupati Cup ini merupakan sebagai dasar pembentukan tim Persilan , mudah-mudahan panitia dapat berkerja dengan baik, sepenuh hati dan tidak ada unsur mencari keuntungan, bekerja untuk tim dan bekerja untuk masyarakat kabupaten Landak dan kecamatan Mandor. “Panitia akan mengundang seluruh kecamatan untuk menurunkan satu tim pemain atas nama pemain kecamatan masing-masing. Seandainya ada dari kecamatan yang tidak mengirimkan tim nya, saya berharap Persilan dapat memberi sanksi tegas,” ungkap Berlin.
Kemudian, jika memang ada masalah non teknis harus di bicarakan terlebih dulu kepada Persilan, terutama kepada kabupaten Landak. Karena ini gawenya Bupati, diharapkan semua camat, harus mengutus tim nya untuk turun di kompetisi ini. “Camat mempunyai tanggung jawab yang cukup besar untuk berpartisipasi di dalam turnamen Bupati Cup,” tegas Berlin.(rie)

*Gula Langka, Marak Barang Kadarluasa

NGABANG. Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Landak melakukan inspeksi mendadak (sidak) dalam rangka pemantauan harga dan stok barang di sejumlah toko swalayan dan pusat perbelanjaan lainnya di Kota Ngabang. Alhasil sejumlah makanan kaleng kadarluasa dan kemasan rusak disita, sedangkan gula pasir dari pengakuan pemilik toko kehabisan stok dan harga mencapai Rp.11 ribu perkilogramnya.
Sidak dipimpin Kepala Diskoperindag Drs Marius dan Kepala Dinkes Sophia Tjakra dibantu sejumlah staf dari masing-masing instansi tersebut serta melibatkan anggota satuan polisi pamong praja. Sidak yang dimulai sekitar pukul 09.00 itu dari pusat perbelanjaan seperti toko swalayan Mitra Kita, toko Hosana, toko Harapan Kita, toko Ringgit Kita, Toko Satelit, toko Salecta dan pedagang daging di Pasar Rakyat Ngabang. Di Mitra Kita yang banyak ditemukan barang makanan kaleng kemasan sudah rusak (berkarat dan penyok), di toko Hosana juga ditemukan sejumlah barang kemasan rusak dan kadarluasa maupun sudah mendekati, seperti sambal botol dan susu merek prenagen yang masa berlaknya tinggal satu bulan lagi.
Sementara di pasar rakyat, harga daging juga mulai merangkat naik seperti daging sapi saat menpai Rp.75 ribu perkilogramnya, sedangkan daging ayam Rp.35 ribu pergram. “Besok rencana naik lagi daging ayam Rp.3000 ribu, berarti kita jual Rp.40 ribu, karena dari agen sudah menaikan harga, katanya stok kurang,” ujar Tina seorang pegadang di pasar Rakyat.
*Gula Langka dan Mahal
Kelangkaan gula pasir juga terjadi di Kabupaten Landak, hari hasil sidak bersama instansi terkait kemarin, butiran putih manis ini sudah sekitar satu minggu menghilang. Jika ada harga sudah mulai mahal ketimbang sebelumnya. Di toko swalayan Mitra Kita misalnya, terlihat keranjang gula pasir yang biasa numpuk tampak kosong momplong, menurut pemilik toko tidak ada stok hal sama di toko Hosana, juga tidak ada jual gula pasir baik produk Indonesia maupun Malaysia. Di toko Harapan Kita masih ada stok sekitar 4 sampai 5 karung, dan terlihat sudah ada yang dikemas satu kilogram dengan harga Rp.11 ribu yang sebelumnya Rp.8500,- di toko swalayan Ringgit Kita harga gula Rp.10 ribu perkilogram dan pemiliknya mengaku stok kosong hal sama di toko Selecta harga gula Rp.10 ribu perkilogram dan stok sudah habis kemudian toko Satelit menjual gula Rp.11 ribu perkilogramnya.
Kepala Diskoperindag Landak Drs Marius dikonfirmasi usai sidak mengatakan, hasil temuan barang yang kadarluasa dan tak wajar diperjual belikan, hanya diambil sampel saja dan yang lain sikembalikan kepada pemilik toko serta sudah memberikan saran agar barang-barang tersebut segera ditarik.
“Yang sudah rusak berat kita agar dimasukan gudang dan mungkin tangal belum kadarkluasa tapi kemasan sudah rusak bisa ditukar dengan agen. Karena untuk konsumen harus yang baik dan barang yang dijual harus berkualitas,” kata Marius.
Sedangkan hasil sidak, pastinya tidak semua ditemukan dan hanya sampel, tapi pihaknya meminta kesadaran kepada masing-masing pemilik toko agar barang yang sudah kadarluasa dan kemasan rusak ditarik masuk gudang, jangan dipajang atau di perjual belikan. “Kalau tak mau rugi, bisa ditukar dengan agen sehingga stok barang akan baru terus,” ujar Marius.
Ia menambahkan, langkah selanjutnya pihaknya akan koordinasi dengan Dinkes akan memberikan surat peringatan kepada masing-masing toko terkait barang kadarluasa dan barang rusak kemasan agar ditarik. “Kasian konsumen, karena kalau mereka tak tahu barang tersebut tetap dibelinya. Maka pemilik tokolah yang harus menyadari,” tegas Marius.
Sedengkan masalah gula yang mulai kehabisan stok, pihaknya akan menyurati Dinas Perdagangan Provinsi Kalbar, karena dengan adanya pemperitahaun ini bisa bertindak mungkin meminta agen-agen menyupai di daerah ini. “Kita hanya melaporkan, tapi yang mengambil tindaka pihak provinsi,” tandas Marius. (rie)
*Ada Empat Klasifikasi Zakat Fitrah

NGABANG. Kepala Departeman Agama (Depag) Landak H Mudjazie Bermawie mengatakan, berdasarkan surat Kanwil Depag Provinsi Kalbar No.Kw.14.3/BA.03.2/2608/2009 tanggal 18 Agustus tentang pelaksanaan Zakat Infaq dan Sadaqah (ZIS) tahun 1430 H/2009 M, maka dihimbau seluruh umat Islam se Kabupaten Landak, khususnya para muzakki agar menunaikan zakat, infaq, shadaqah, hibah, wasiat dan kaffarat melalui Badan Amil Zakat (BAZ) setempat atau Unit Pengumpul Zakat (UPZ) baik yang ada di instansi pemerintah, masjid, surau maupun yang lainnya. “Nah, dalam upaya peningkatan pemahaman dan pelaksanaan ibadah ZIS secera terorganisir ini, hendaknya diberikan motivasi selama bulan ramadan melalui khutbah Jumat, kuliah subuh, kultum dan penyuluhan lainnya,” terang Mudjazie.
Adapun ketentuan untuk zakat fitra berdasarkan surat edaran Kanwil Depag Provinsi yakni, spabila ditunaikan dengan makanan pokok (beras) sebanyak 2,5 kilogram. Sedangkan apabila dibayarkan dalam bentuk uang, maka ada empat klasifikasi meliputi, beras klasifikasi I (2,5 kg x 12.000) Rp.30.000,- beras klasifikasi II (2,5kg x 8000) Rp.20.000,- beras klasifikasi III (2,5kg x 7000) Rp.17.500,- dan klasifikasi IV (2,5 kg x 6000) Rp.15.000,- “Untuk pengumpul dana infaq ramadan paling lambat akhir bulan Ramadan kepada Muhram yang kami tunjuuk atau pada penyelengara zakat dan wakaf pada kantor Depag, bagi instansi pemerintah/swasta kecamatan disetorkan kepada KUA setempat,” jelas Mudjazie.
Sementara itu Bupati Landak juga mengeluarkan surat tentang Amaliah Ramadan Nomor 451.12/642/Kesra-B yang ditanda tangani Wakil Bupati Landak Agustinus Sukiman. Surat tersebut menindaklanjuti surat Kanwil Depag Provinsi Kalbar, maka untuk melaksanakan gerakan infaq ramadan sudah ada ditentukan, yakni untuk instansi pemerintah, pegawai golongan IV (struktural) minimal Rp.20 ribu, golongan IV (fungsional) minimal Rp.15 ribu, golongan III minimal Rp.15 ribu, golongan II minimal Rp.10 ribu dan golongan I minimal Rp.5 ribu. Sedangkan untuk instansi swasta, direktur/kepala minimal Rp.20 ribu, wakil kepala minimal Rp.15 ribu, asisten minimal Rp.10 ribu dan karyawan minimal Rp.5 ribu. (rie)
*Kasus Penyelewengan ADD Andeng

NGABANG. Kasus penyelewengan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2008 yang dilakukan oknum Kepala Desa (Kades) Andeng Kecamatan Sengah Temila, AS sebesar Rp.27 juta. Hingga saat ini Kejari Ngabang masih terus tahap penyidikan dengan pemanggilan para saksi. “Kita masih proses pemanggilan saksi karena masih ada yang kurang, ada yang sudah dipanggil datang ada yang juga tak datang,” ungkap SR Nasution SH MH, Kajari Ngabang dikonfirmasi di kantornya, Rabu (26/8).
Menurut dia, saksi yang dipanggil untuk dimintai keterangan adalah mereka yang mengetahui terkait ADD di desa tersebut seperti perangkat desa, jika semua sudah lengkap baru akan memanggil tersangka yakni oknum Kades Andeng. “Jadi dalam waktu dekat akan kita panggil tersangkanya,” terang Nasution.
Sementara ketika ditanya ada laporan masyarakat yang masuk di Kejari terkait ADD di Desa Hilir Tengah Kecamatan Ngabang. Nasution membenarkan memang ada laporan, tapi masih proses pengumpulan data sehingga belum tuntas dan belum bisa dikesimpulkan. “Masih belum disimpulkan karena data belum tuntas,” ujar Nasution singkat.
Sebelumnya, Nikolaus SH Kepala Bidang Pemerintahan Desa (Pemdes) di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Landak mengatakan, oknum kepala desa Andeng ini memang sejak awak ada indikasi sudah melanggar sumpah dan janji selalu kepala desa. Sehingga pihak Pemdes sudah melakukan langkah pertama yakni pembinaan secara umum dan terakhir sudah rapat sekitar Februari lalu di Pahauman yang mengundang adalah Camat Sengah Temila yang dihadiri anggota BPD dan perangkat desa. “Saat rapat itu, sudah kita lakukan langkah agar Kades Andeng menunjukan dana yang terealisasi,” kata Niko.
Niko mengungkapkan, sesuai dengan SK Bupati No. 412.5/39/HK-2008 tentang Penetapan ADD di Kabupaten Landak tahun 2008. ADD di Desa Andeng ini berjumlah Rp. 136.597.700. sistem pencaiarannya selama tiga tahap. “Nah di Desa Andeng ini dana di tahap ketiga yang bermasalah,” terang Niko.
Menyikapi masalah oknum kades ini, Pemkab melalui Bagian Pemdes pada prinsipnya sudah melakukan tupoksi dalam rangka pembinaan dan pengawasan, seperti melakukan koordinansi dengan camat dan rapat pembahasan dengan pihak-pihak terkait. Saat itu, kepala desa Andeng mengatakan sanggup untuk merealisasikan dana tersebut, tapi pada kenyataannya sampai batas waktu tidak ada realissai. “Jadi jika kita lihat oknum kades Andeng ini sudah melanggar sumpah dan janji saat pelantikan. Dan itu sesuai Perda No 3 tahun 2003 tentang tata cara pemilihan, pencalonan, pelantikan dan pemberhentian kepala desa tahun 2007 pasal 26,” ungkap Niko.
Niko menambahkan, sesuai pedoman untuk kegunaan ADD ini diantaranya, pembangunan fisik dengan kreiteria bskala kecil, bukan membangun proyek besar diatas Rp.50 juta- Rp.100 juta. Skala kecil artinya dibawa rata-rata Rp.10-20 juta. “Misal untuk rehap-rehap ringan lantai kantor desa. Kalau jalan seperti rabat beton bisa dilakukan, asal secara bertahap dan itu harus sesuai kesepakatan,” tandas Niko. (rie)
Sosialisasi MTQ XXIII di Landak

NGABANG. Departeman Agama (Depag) Kabupaten Landak rencana akan menggelar Safari Ramadan di lima titik yaitu Serimbu, Mempawah Hulu, Sengah Temila, Ngabang dan Jelimpo. Kegiatan ini merupakan jadwal interen Depag.
“Kegiatan akan kita mulai tanggal 2 setember hingga selesai. Selain jadwal Safari Ramadan dari interen Depag, kita juga memenuhi kegiatan dari masing-masing pengurus masjid,” ujar H. Mudjazie Bermawie, Kepala Depag Landak didampingi Kasubbag Tata Usaha, H Rohadi Fauzi S.Ag kepada Equator di kantornya, kemarin.
Di tingkat Kantor Urusan Agama (KUA) juga menggelar Safari Ramadan di wilayah kecamatan yang sudah ada KUA, mereka juga keliling di masjid-masjid yang ada di desa yang bersangkutan. “Jadi kalau kita menilai bulan puasa tahun ini lebih strategis untuk dilakukan kegiatan safari ramadan,” ujar Mudjazie.
Artinya, sangat tepat untuk sambil melakukan sosialisasi kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXIII tingkat Kalbar yang mana Landak pada tahun depan menjadi ruang rumah. Maka perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk dukungannya.
“Kita menghimbau kepada para ormas Islam atau PHBI Landak bisa menjadikan safari radamadan diselingi sosialisasi rencana MTQ di Landak ini,” tegas Mudjazie.
Maka dari itu, pihak Depag Landak mendorong atau memberikan motivasi kepada semua pihak salah satunya dengan menggelar kegiatan Safari Ramadan atau kegiatan lainnya dalam rangka mengisi Bulan Suci Ramadan 1430 hijriah ini. “Kerena kegiatan MTQ memang perlu terus di gaungkan kepada semua pihak,” tandas Mudjazie. (rie)


NGABANG. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PP dan KB) Landak menggelar kegiatan pelatihan wira usaha wanita rawan ekonomi di Kabupaten Landak selama dua hari, 26-27 Agustus, dengan peserta ibu-ibu di Kecamatan Ngabang. Acara yang dihelat di gedung swadaya Ngabang dibuka resmi oleh Wakil Bupati Agustinus Sukiman SH dan dihadiri para kepala dinas/instansi di lingkungan Pemkab Landak.
Wabup Sukiman dalam pengarahannya, mengharapkan hasil dari pelatihan ini dapat dikembangkan di dalam keluarga, sehingga dapat meningkatkan perokomian, baik di dalam keluarga maupun di lingkungan masyarakat. “Jadi kita berharap ibu-ibu yang sudah mendapat ilmu selama pelatihan dapat dikembangkan,” ujar Sukiman.
Ia mengatakan, bahwa secara umum pembangunan berbagai bidang telah menunjukan kemajuan namun disisi lain, disadari maish ada bidang yang perlu untuk mendapatkan perhatian bersama. “Yaitu sektor peran wanita dibidang ekonomi masih dirasakan sangat rendah, akses kaum perempuan dalam pembangunan ekonomi relatif rendah sehingga berpengaruh terhadap rendahnya pendapatan keluarga,” urai Sukiman.
Kepala Badan PP dan KB Landak, Hj. Nyemas Srikandi, S.Sos mengatakan, pelatihan ini dengan nara sumber melibatkan organisasi kewanitaan, dinas koperasi perindustrian dan perdagangan (Koperindag) dan dari Badan PP dan KB sendiri. “Sementara peserta dari ibu-ibu di Kecamatan Ngabang,” ujarnya.
Menurut Nyimas, perempuan adalah salah satu pilar bangsa dalam pembangunan menuju peningkatan ekonomi keluarga, peranan perempuan ditengah-tengah gejolak ekonomi di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Landak semakin sulit. “Sehingga perlu tangan-tangan terampil untuk mengatur ekonomi dalam keluarga, agar dalam kondisi apapun kaum perempuan mampu berjalan dengan sikap bijaksana,” tukas Nyimas. (rie)
MANDOR. Aksi unjuk rasa Kepala Desa Pongok Kecamatan Mandor Herkulanus dan 30 lebih warga di kantor Disbunhut Landak, Kamis (20/8) lalu dengan pernyataan menolak kehadiran PT Musthika Abadi Khatulistiwa (MAK) masuk di daerah setempat, langsung diklarifikasi oleh pihak perusahaan, karena tidak benar masyarakat menolak. Itu dibuktikan dengan sudah dibukanya 4000 hektare lahan dari izin lokasi dari Pemkab Landak 18 ribu hektare. “Semua komponen masyarakat tetap mengikuti program perusahaan yang sudah betul-betul membuka kebun. Ini dibuktikan kita sudah membuka dan menanam 4000 haktare,” ungkap Asep Komaruhayat perwakilan dari PT MAK didampingi Cristiawan Hepidianto dalam keterangan persnya di Ngabang, Senin (24/8).
Ia menjelaskan, bahwa secara legal formal Desa Pongok merupakan salah satu desa yang termasuk dalam areal izin lokasi dari PT MAK, sehingga sah secaraa hukum untuk membangun perkebunan kepala sawit di desa tersebut. “Kita dalam memperoleh lahan dari masyarakat Desa Pongok untuk dijadikan perkebunan sawit tidak melakukan tindakan upaya yang merugikan masyarakat, terlebih lagi upaya paksa atau penyerobotan lahan milik masyarakat maupun adu domba,”ungkap Asep.
Kemudian, PT MAK dalam memperoleh lahan dari masyarakat Desa Pongok telah sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku yakni, melakukan sosialisasi program perkebunan sawit yang dihadiri oleh Muspika Mandor yakni Camat, Polsek dan Danramil, ditambah lagi kepala desa, kepala dusun, Parirah, Temenggung dan tokoh masyarakat lainnya. “Penyerahan lagan oleh masyarakat ke perusahaan melalui Ganti Rugi Tanaman Tumbuh (GRTT) terhadap lahan masyarakat yang dilengkapi dengan tandatangan dokumen kemitraan penyerahan pengelohan lahan ke perusahaan,” terang Asep.
Asep mengungkapkan, PT MAK sampai saat ini telah melakukan sosialisasi program kemitraan kepala sawit sebanyak empat kali di Desa Pongok dan selalu dihadiri aparat daerah dalam kegiatan tersebut, sehingga tidak benar kalau PT MAK tidak menghargai aparat desa (kepala desa,red) dalam kegiatan sosialisasi dan kegiatan perkebunan lainnya. “Karena ada kesibukan lain dari kepada desa Pongok, maka beliau sering tidak dapat hadir,” ujar Asep.
Selanjutnya, untuk memperkuat penjelasaan ini, maka tim dari Disbunhut yang terdiri dari Aswanto, Margono dan M.Syukur melakukan pengecekan dilapangan, Jumat (21/8) lalu adapun yang hadir tokoh masyarakat Desa Pongok diantaranya dari TPK Dusun Bantek, Junaidi, Marwi, Rinto dan Sius. Dari TPK Pongok, Erwin, Irwan, Acui dan Yulius Pahan dan tokoh masyarakat lainnya, Asun, Hembing, Rusli, Muhidin dan Ropinus. Sedangkan perwakilan dari Polsek Mandor, Endro dan perwakilan perusahaan yakni Cristiawan Hepidianto, John Barlet, Asep Komaruhayat, Saibi, Andrianus, Bambang, Sarion, Ipensius dan Suheli. “Sedangkan kepala desa yang sudah membuat pernyataan menolak PT MAK malah tidak ada datang,” ujar Asep.
*Dukungan Masyarakat
Masyarakat Pongok Adrianus mengaku warga di Pongok tidak menolak PT. MAK, karena pihaknya warga asli di sana berjumlah 1000 jiwa lebih, tapi yang datang di Disbunhut hanya 34 orang dan itu tidak memiliki lahan di PT MAK. “Maka kami bingung, kok bisa menolak,” ujarnya.
Ketua TPK Pongok Erwin menilai kepala desa sebagai kepala wilayah harusnya memberikan pelayanan kepada masyarakat bukan malah mengajak masyatakat unjuk rasa di Disbunhut dengan alasan lain, tiba-tiba sampai di sana menyatakan penolakan kehadiran PT MAK. “Jadi kami ketua TPK Pongok yang membawahi masyarakat lain pemilik lahan menyatakan tidak benar warga menolak. Jadi perlu di klarifikasi pernyataan kepala desa di koran bahwa tidak ada warga menolak,” tegas Erwin seraya menambahkan, masyarakat bersyukur adanya PT. MAK jalan yang tadinya tertutup bisa terbuka. Senada diungkapkan Ketua TPK Dusun Bantek Junaidi dan Ketua TPK Angkabang Sakari. Pihaknya sangat mendukung kehadiran PT MAK masuk di daerahnya, karena memberikan peluang usaha pereknomian masyarakat setempat. (rie)
*Pesantren Kilat dan Buka Bersama

NGABANG. Selama bulan suci Ramadan sejumlah sekolah di Kota Ngabang, selain mengurangi jam mata pelajaran juga menggelar berbagai kegiatan khusus bagi siswa yang beragama Islam. Mulai dari pesantren kilat, tadarusan dan buka puasa bersama di sekolahnya masing-masing.
“Selama bulan puasa, jam mata pelajaran dikurangi biasa 40 menit menjadi 30 menit, dan jam masuk pukul 07.00 pulang 11.30 wib. Dilanjutkan pesantren kilat dan tadarusan bagi murid yang muslim sampai pukul 16.00 sore” ungkap Mariyani AMd, Kepala SMPN 2 Ngabang ditemui awak koran ini di kantornya, Selasa (25/8) kemarin.
Kegiatan seperti ini memang sudah menjadi agenda rutin setiap bulan ramadan, untuk tahun ini memang tidak sampai menginap untuk pesantren kilat karena melihat kondisi dan siswa, jadi cukup habis mata pelajaran dilanjutkan kegiatan pesantren kilat. Untuk tenaga pengajar selain dari guru agama pembimbing juga menghadirkan dari luar misalnta penceramah. “Kalau buka puasa bersama kita lakukan satu bulan dua kali saja,” ujar Mariyani.
Mariyani menambahkan, di SMPN 2 Ngabang murid yang beragama Islam berjumlah 403 orang, jadi untuk kegiatan tadarusan diwajibkan bagi mereka yang pandai mengaji Alquran. Karena daya tampung mushola di sekolah tersebut, maka kegiatan dialihkan di ruang kelas khusus. “Jadi kegiatan secara bergilir per kelas, karena jumlahnya banyak,” tandas Mariyani.
Terpisah, di SMAN 1 Ngabang juga menggelar berbagai kegiatan untuk mengisi bulan suci ramadan khususnya bagi siswa yang beragama Islam. Mulai dari pasantren kilat dan buka puasa bersama. “Bahkan hampir tiap hari untuk buka puasa anak-anak di mushola sekolah ini,” ujar Drs. Asuardi Ador, Kepala SMAN I Ngabang ditemui di ruang kerjanya, siang kemarin.
Sedangkan jam masuk sekolah dimulai tetap pukul 07.00 jadi hanya jam pulang yang dipercepat, biasanya pukul 13.30 menjadi pukul 12.00. ini ditetapkan berdasarkan hasil rapat dengan dewan guru yang beragama Islam. Kemudian untuk pesantren kilat selain dengan tenaga pemimbing agama juga menghadirkan penceramah dari luar. “Adapun dari jumlah 720 siswa yang ada, untuk yang beragam Islam 285 orang,” tandas Asuardi Ador. (rie)
*Sekda: Kita Akan Beri Respon Dulu

NGABANG. Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kalbar di Pemkab Landak dinilai kalangan anggota dewan sangat lamban. Buktinya, hingga saat ini belum disampaikan kepada DPRD Landak sehingga belum diketahui apa hasil audit keuangan tahun 2008 itu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Landak Drs Ludis Msi dikonfirmasi mengaku, Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI masih berupa draf sementara dan masih ada hal yang perlu diberikan masukan. Pihaknya akan mengadakan rapat dengan mengundang semua pimpinan SKPD di linngkungan Pemkab Landak untuk merespon hasil audit tersebut. “Untuk masing SKPD yakni dinas, badan kantor termasuk sekretariat daerah dan DPRD. Karena mungkin ada yang berdeda persepsi maka akan diberikan tanggapan kita untuk memberikan taksiran terhadap pelaksanaan aturan,” ungkap Ludis kepada wartawan usai sidang pemandangan umum fraksi DPRD terhadap nota keuangan dan RAPBD Perubahan 2009 di gedung DPRD Landak, kemarin.
Menurut Ludis, secara umum mungkin ada hal yang perlu diperbaiki untuk ke depan apakah ada pos-pos akibat berbedaan penafsiran terhadap peraturan yang berlaku, maka perlu diperbaiki. “Landak termasuk lambat BPK memeriksa kita. Saya pikir kita terakhir, tapi masih ada kabupaten lain yang juga belum. Tim BPK baru pulang memeriksa menjelang HUT RI mereka pulang. Jadi saya minta waktu untuk memberikan respon atau mempelajari hasil audit, mungkin hari ini (kemarin,red) kawan bekerja, sehingga besok atau lusa ada utusan Pemkab Landak ke BPK RI di Pontianak,” ungkap Ludis seraya menambahkan berharap LHP BPK Pemkab Landak lebih baik dari tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Landak Klemen Apui Sip mengatakan, LHP dari BPK RI yang mestinya disampaikan pada bulan Juli ini, tapi sampai sekarang belum tahu nasibnya bagaimana. Inilah yang masih ditunggu pihak legislatif. Ia berharap untuk hasil pemeriksaan dari BPK RI terhadap pelaksanaan APBD Landak tahun anggaran 2008 lebih baik dari tahun yang lalu. Sebab seperti yang diketahui bahwa hasil pemeriksaan dari BPK RI terhadap penggunaan APBD Landak tahun 2005 yakni discleamer, APBD tahun 2006 mendapat penilaian wajar dengan pengecualian dan penggunaan APBD tahun 2007 turun lagi mejadi penilaian tidak wajar. “Untuk itu kita berharap pelaksanaan APBD 2008 mudah-mudahan mendapat penilaian wajar dengan pengecualian, jangan sampai discleamer, apalagi tidak wajar. Artinyakan tidak ada peningkatan untuk memperbaiki penggunaan anggaran tersebut,” kata Apui yang terpilih lagi menjadi wakil rakyat periode 2009-2014 ini.(rie)
NGABANG. Anggota DPRD Landak periode 2009-2014 direncanakan akan dilantik akhir September mendatang. Sementara siapa yang berpeluang menjadi Ketua DPRD masih menjadi tandatanya, jika sesuai Undang-undang Susunan dan Kedudukan (Susduk), posisi ketua dari partai pemenang, berarti dari PDI Perjuangan siap pemimipin. “Dengar-dengar susduk, posisi ketua DPRD samoai DPR RI dipilih dari partai pemenang siapa orang itu semua masing-masing partai yang mengatur,” ujar Minsen SH Ketua DPRD Landak yang juga Ketua DPC PDIP Landak dikonfirmasi, kemarin.
Minsen mengatakan, dalam internal PDIP sendiri juga ada aturan untuk menentukan, bahwa apabila dalam jajaran yang duduk di legislatif di kabupaten Landak ada ketua DPC maka dia yang diberikan prioritas menjadi ketua DPRD, tapi kalau ketua DPC tak duduk maka kesempatan diberikan kepada sekretaris DPC, jika sekretaris tak duduk maka diberikan kepada unsur pengurus DPC lainnya, kalau masih tak ada maka diberikan kesempatan kepada Ketua PAC. “Nah ini kalau berbicara soal aturan, masalah nanti keputusan selanjutnya apakah ada cela, itu kebijakan persoalan lain. Jadi kita masih berbicara atutan, kebijakan itu ada jika aturan sudah tak efektif,” ungkap Minsen yang terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Kalbar ini.
Dari catatan Equator, hasil Pemilu Legislatif, kursi pemenang di DPRD Landak adalah memang dari PDIP meraih tujuh kursi dengan calon kuat untuk menduduki pimpinan DPRD Landak periode 2009-2014 diantaranya, Mohzai SP saat ini masih duduk menjadi dewan, dia adalah salah satu pengurus DPC PDIP Landak. Kemudian Bernadus Maryadi (Alex) salah satu pengurus DPC PDIP Landak dan Heri Saman SH MH pengurus PAC PDIP Mempawah Hulu,dia juga anggota DPRD periode sebelumnya. (rie)

*Korban Masih Bawah Umur

NGABANG. Sungguh biadap..! itulah ucapan yang layak ditujukan kepada Rz,29, warga Desa Pak Mayam Kecamatan Ngabang. Karena dalam menyambut bulan suci Ramadan bukan meningkatkan ibadah, tapi malah sibuk mencabuli anak tirinya sendiri, sebut saja Bunga, 9, di sebuah pondok pinggir jalan, Jumat (21/8) pukul 13.00 Wib. Polisi langsung menciduk dan menjebloskan di hotel prodeo Mapolsek Ngabang.
“Bunga adalah anak tiri tersangka dan anak ke tiga dari istri yang baru sekitar 4 bulan ini dinikahi tersangka. Korban sudah tidak bersekolah lagi sejak ayah kandungnya meninggal,”terang Kapolsek Ngabang AKP Laminto didampingi Kanit Reskrim Aiptu P Simanjuntak, kepada wartawan kemarin.
Tersangka Rz ketika diintrogasi polisi mengungkapkan, waktu melakukan perbuatan cabul, istri tersangka berada di rumah sedang mencuci dibelakang. Kemudian dia mengajak Bunga mencari ubi kayu di ladang. Karena ubi tersebut batang ubi yang tumbuh secara liar masih kecil – kecil. Karena tidak mendapatkan ubi kayu maka berjalan menuju ke pondok yang biasa digunakan sebagai tempat peristirahatan. Setibanya di depan pondok tersebut langsung menarik tangan kiri Bunga dibawa masuk pondok dan langsung dibaringkan di atas kardus. Dia langsung duduk dan menghadap Bunga dan menyuruh membuka celana namun Bunga tidak mau. “Dia (bunga) mengatakan tidak mau yah, nanti marah mamak” ungkap RZ.
Tapi ia tatap menurunkan celana Bunga yang mau lari, tersangka tetap menggeserkan celana dalamnya dan senjata rudalnya sudah menegang maka langsung menimpa tubuh Bunga dan berusaha untuk memasukkan di kemaluan Bunga. Namun karena posisi kaki Bunga rapat ( tidak mengangkang) sehingga kemaluan tersangka tidak dapat masuk kedalam kemaluannya hanya masih keluar dan masuk diselah – selah paha Bunga.
“Sekitar 10 menit saya telah mengalami ejakulasi saat kemaluan saya berada diselah – selah paha dan kemaluan Bunga, tiba – tiba saya mendengar langkah kaki berjalan diluar pondok dan langsung saya berdiri serta menggeserkan kembali celana dalam saya dan memasukkan kemaluan saya kedalam celana dalam dan langsung berdiri dengan posisi satu kaki sebelah kiri berada dilantai pondok,” tutur Rz.
Sedangkan kaki kanannya diangkat ke sisi jendela kemudian dan menghadap keluar dari jendela serta membelakangi Bunga, tiba – tiba istrinya masuk kedalam pondok yang langsung melihat Bunha terbuka celananya langsung marah – marah. “Kurang ajar kau mas, setan, bangsat, kau apakan anak saya, langsung saya merubah posisi saya menjadi berdiri berhadapan dengan istri saya dan mengatakan enggak dek, aku enggak apa – apakan anak kamu, sumpah lai ta Allah aku enggak apa – apakan anak kamu,” kata Rz menitukan ungkapan istrinya.
Saat ini tersangka masih diproses Polsek Ngabang dan dijerat Pasal 82 Undang – Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 294 KUHP. Karena melakukan perbuatan cabul terhadap anak yang belum dewasa. (rie)

*Klemen Apui: Pemeriksaan BPK Apa Nasibnya?

NGABANG. Diujung masa jabatan anggota DPRD periode 2004-2009 masih banyak agenda yang menumpuk dan harus rampung di tahun 2009 ini karena perkiraan 28 Oktober mendatang DPRD periode 2009-2014 dilantik.
“Agenda perubahan APBD 2009 ini akan kita bahas. Sebab Bupati Landak sudah menyampaikan pidato perubahan APBD 2009 pada Kamis lalu. Direncanakan ketuk palu perubahan APBD 2009 akan dilakukan 10 September 2009,” ungkap Klemen Apui Sip, Wakil Ketua DPRD Landak, kepada wartawan Jumat (21/8).
Selanjutnya, agenda yang sampai saat ini belum disampaikan ke DPRD Landak oleh eksekutif adalah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2008. Padahal pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2008 tersebut sudah diperiksa oleh BPK RI . “Nah, sementara laporan dari BPK RI yang mestinya disampaikan pada bulan Juli ini, tapi sampai sekarang ini kita belum tahu nasibnya bagaimana. Inilah yang masih kita tunggu,” ungkap Apui tegas.
Legislator dari Partai Golkar ini berharap untuk hasil pemeriksaan dari BPK RI terhadap pelaksanaan APBD Landak tahun anggaran 2008 lebih baik dari tahun yang lalu. Sebab seperti yang diketahui bahwa hasil pemeriksaan dari BPK RI terhadap penggunaan APBD Landak tahun 2005 yakni discleamer, APBD tahun 2006 mendapat penilaian wajar dengan pengecualian dan penggunaan APBD tahun 2007 turun lagi mejadi penilaian tidak wajar. “Untuk itu kita berharap pelaksanaan APBD 2008 mudah-mudahan mendapat penilaian wajar dengan pengecualian, jangan sampai discleamer, apalagi tidak wajar. Artinyakan tidak ada peningkatan untuk memperbaiki penggunaan anggaran tersebut,” kata Apui yang terpilih lagi menjadi wakil rakyat periode 2009-2014 ini.
Pria berkacamata ini juga bertanya, bahwa saat ini sudah minggu ke tiga bulan delapan tapi belum ada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BPK RI terhadap penggunaan APBD Landak tahun 2008 belum disampaikan ke DPRD maupun Pemkab Landak. “Nah, kalau kita lihat seperti ini, berartikan ada penurunan kinerja terhadap pertanggungjawaban penggunaan keuangan. Apakah Pemkab Landak sudah menindaklanjuti hasil LHP 2007,” tukas Apui. (rie)
NGABANG. Direktur Utama (Dirut) PT. Nityasa Idola M.Koeswono mengatakan, saat ini industri perkayuan khususnya sengon di Kabupaten Landak masih sangat kecil jika dibandingkan dengan apa yang telah dikembangkan perusahaan di Bekasi, Gresik dan Temanggung. ‘Oleh karena itu dalam waktu dekat ini keberadaan pabrik pengolahan kayu sengon di Landak akan dikembangkan,” katanya saat sambutan acara peresmian dihadapan Bupati Landak DR. Adrianus As.
Menurut dia, pengembangannya bukan hanya dalam kapasitasnya, tetapi juga dalam jenis produknya. Jika saat ini pabrik hanya berkapasitas output sampai dengan 6000 m kubik pertahun, kelak pada saatnya kapasitasnya akan menjadi 10 bahkan 20 kali lipat. Kemudian timbul pertanyaan apakah mungkin dan seberapa cepat rencana tersebut akan terealisasi mengingat masyarakat Landak belum terlalu membudidayakan tanaman sengon. Koeswono meyakini bahwa upaya tersebut akan segera terealisasi dengan baik. “Kami yakin jika kita semua, baik langsung maupun tidak langsung terlibat dan berkontribusi didalam industri ini bisa membangun sinergi maksimal sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Dalam waktu katakanlah 1 daur sengon yaitu 7 sampai 8 tahun sejak sengon ditanam rencana tersebut dapat kami wujudkan,” tandas dia. (rie)
NGABANG. Pemkab Landak sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXIII sekitar Mei 2010 mendatang terus berbenah untuk mempersiapkan kegiatan akbar tingkat Provinsi Kalbar itu. Salah satunya terus menggenjot pembangunan dan mimbar tilawah di stadion secara permanen dengan menelan dana mencapai Rp.2 miliar.
“Untuk penyesuaian anggaran di APBD Perubahan 2009 sudah diajukan ke DPRD Landak dan sudah mendapatkan persetujuan dari pimpinan untuk dilaksanakan adalah pembangunan mimbar tilawah Musaqah Tilawatil Quran (MTQ) di stadion,” ungkap DR. Drs Adrianus Asia Sidot Msi, Bupati Landak saat pidato penyampaian nota keuangan dan rancangan APBD Perubahan 2009 di gedung DPRD Landak, belum lama ini.
Menurut dia, mimbar tilawah ini dirancang sedemikian rupa sehingga tidak hanya dapat digunakan untuk MTQ saja, tapi kelak berfungsi sebagai ruang Viv dapat berfungsi sebagai arena perlombaan lainnya seperti Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi)
dan fungsi –fungsi lainnya. “Maka dari itu dibuat permanen supaya anggaran tidak terbuang sia-sia. Karena kita bangun mimbar tilawah yang bersifat non permanen biayanya lebih dari Rp.400 juta, dan ini hanya digunakan waktu kurang lebih 7 sampai 10 hari. Tapi kalau kita bangun yang lebih permenan dengan anggaran 2 miliar fungsinya bias bertambah,” tandas Adrianus. (rie)


NGABANG. Kotak Band berhasil membius ribuan warga Kota Ngabang Kabupaten Landak, Jumat (21/8) tadi malam di lapangan Bardanadi dalam koncer mini dari kota ke kota dalam suatu rangkaian perjalanan (tour) bertajuk Be Cool, Be Charm and Be Diferent with Kotak Band. Event yang diusung sponsor utama Cressida, Cardinal, Fit-Up, Damor bekerjasama dengan Harian Equator dan Radio Volare Pontianak.
Kendati acara dimulai pukul 20.00 Wib mengingat menghormati umat muslim yang sedang melaksanakan solat tarawih, tapi masyarakat sejak sore pukul 17.00 sudah mulai memadati lapangan Bardanadi Ngabang.
Acara yang bertajuk Be Cool, Be Charm and Be Diferent with Kotak Band diawali penampilan band lokal kemudian dilanjutkan fashion show. Pastinya busana yang akan ditampilkan produk andalan dari Cressida, Cardinal, Fit-Up, Damor. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan suatu ransangan baik terhadap produk-produk Cressida itu sendiri dan juga bisa memberikan suguhan acara yang menarik dan terbaik bagi masyarakat di Kota Ngabang ini. Kemudian untuk memanjakan penonton, juga dibagi-bagi doorprize kepada masyarakat yang beruntung.
Selanjutnya baru dilanjutkan penampilan Kotak Band sehingga membuat para penonton mulai ramai mendekati pentas dengan antusius baik orang dewasa maupun anak-anak, mereka ingin melihat dari dekat grup Kotak Band dengan sang vokalis, Tantri diikuti, Chua (Bassist ), Cella (Gitaris) dan Posan (Drumer). Kotak band tetap ramah menyapa para penggemarnya, yang terlihat begitu antusias menyambut mereka. untuk menghibur masyarakat dengan koleksi lagu-lagunya hitsnya. (rie)
*Malam Pertama Sholat Taraweh di Ngabang

NGABANG. Ribuan umat Islam memenuhi masjid dan surau pada hari pertama pelaksanaan sholat taraweh ramadhan, Jumat (21/8) tadi malam. Keramaian masjid dan surau sudah terlihat selepas sholat magrib. Umat Islam mulai berdatangan ke masjid dan surau sejak pukul 17.30 wib untuk melaksanakan sholat magrib, isya yang dilanjutkan dengan taraweh berjamaah.
Bahkan, tidak sedikit masjid maupun surau tidak bisa menampung para jamaah, sehingga di teras masjid pun digunakan untuk sholat di bulan yang penuh barakah tersebut. Adapun sejumlah masjid di Kota Ngabang yang dipenuhi jemaah diantaranya masjid Besar Suhada Dusun Tungkul, Masjid Baiturrahman Jalan Pulau Bendu, Masjid Jami Keraton Ismahayana dan sejumlah surau yang ada di Kota Ngabang.
Kondisi yang sama juga terlihat di masjid–masjid lainnya yang ada di kecamatan seperti halnya di masjid Ilhamiyah Simpang Pongok Kecamatan Mandor. Kendati masjid yang sudah berumur tua ini saat sedang proses rehap total belum tuntas. Tapi jemaah tetap membludak baik laki-laki maupun perempuan untuk solat isya dan tarawih berjamaah.
“Habis sholat tarawih malam pertama, dilanjutkan acara pembacaan doa sebagai tanda penyambutan bulan puasa, masyarakat membawa makann di masjid untuk di bacakan doa dan makan bersama,” ujar Jamali seorang warga yang berdomisili di sampingi masjid tersebut.
*Pasar Juadah
Setiap bulan suci Ramadan tiba, suasana di Kabupaten Landak juga akan terasa dan terlihat, seperti munculnya pasar juadah untuk santap buka puasa di tepi-tepi jalan di Kota Ngabang. Pusat pasar juadah berada di terminal Ngabang, pantauan koran ini kemarin sore terlihat pihak panitia sudah memasang tenda dengan ukuran panjang di tepi terminal. Di tempat lain, di sepanjang tepi jalan kawasan Dusun Tungkul juga banyak warga membuka warung kecil untuk jualan sejumlah kue. “Kita buka di sini sudah tiap tahun, kadang kalau kita ada juga buat kue, tapi rata-rata dar orang-orang yang menitip di sini,” ujar seorang warga yang sudah bersiap akan jualan kue buka puasa.
Di pasar juadah, kue dan minuman segar yang disuguhkan berbagai jenis termasuk mulai dari harga paling murah Rp.1000 satu buah kue. Tapi, di kawasan tepi jalan Tungkul seperti tahun lalu masih ada ditemukan harga kue Rp.500 per buahnya. (rie)
*Menolak Kehadiran Sawit PT. MAK

NGABANG. Sedikitnya 32 orang warga dari Desa Pongok Kecamatan Mandor Kabupaten Landak mendatangi kantor Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Landak, Kamis (20/8) pukul 14.00 Wib dengan menyampaikan aspirasi menolak kehadiran PT. Mustika Abadi Khatulistiwa (MAK). Massa datang menggunakan satu buah truk dengan membawa sejumlah kertas karton yang bertuliskan ‘PT MAK perampas lahan masyarakat’ ‘PT.MAK siluman’ Usir PT MAK dari Desa Pongok’ MAK harus angkat kaki dari Desa Pongok’.
Massa langsung disambut baik Plt. Kepala Disbunhut Vinsensius MMA di aula kantor Disbunhut yang terletak di jalan Ngabang-Pontianak Km 8 tersebut.
Kepala Desa Pongok Herkulanus dalam tuntutannya, menolak kehadiran dan keberadaan PT MAK yang berlokasi di desa Pongok, memerintahkan kepada perusahaan untuk segera keluar dari wilayah desa tersebut dan meninggalkan serta membawa barang-barang dan alat berat yang ada di lokasi dalam waktu singkat.
“Memberhentikan semua bentuk sosialisasi dan pendekataan terhadap masyarakat jangan mengadu domba antar masyarakat kami,” ungkap Herkulus yang didampingi para kepala dusun dan RT.
Lebih lanjut dipaparkan Herkulanus, selama ini telah menyebabkan konflik yang berkepanjangan antar kedua belah pihak yaitu pihak masyarakat dan pihak perusahaan yang selama ini tidak terjadi keharmonisan. Selain itu, adaanya penyampaian aspirasi masyarakat Pongok pada tanggal 24 Juli 2007 di gedung DPRD Landak, adanya penyampaian surat penolakan sesuai dengan hasil musyawarah Desa Pongok yang dilaksanakan 3 Maret 2008 yang disampaikan kepada Bupati Landak.
“Kemudian adanya menimbulkan insiden 28 November 2008 yakni penghentian alat berat milik PT MAK secara paksa oleh masyarakat yang sedang beroperasi,” tegas Herkulanus.
Selanjutnya, pihak perusahaan tidak ada sosialisasi yang jelas, bahkan sistem kerja dalam perintisan atau pembukaan lahan secara paksa dengan cara penyerobotan lahan milik masyarakat yang menolak. Padahal, warga Desa Pongok sejak tahun 2006 lalu memang sudah menolak kehadiran PT MAK ini. “Jadi kami sebagai aparat desa tidak pernah dihargai dan di injak-injak,” tegas Herkulanus.
Sementara itu, menyikapi dari aspirasi yang disampaikan warga, pihak Disbunhut akan menindaklanjuti dengan cara membuat tim untuk kelapangan, jika memang hasil survei ada lahan masyarakat yang menolak diserobot oleh PT MAK, maka akan dibuat surat pengentian. “Besok (hari ini,red) tim kami akan turun ke lapangan, tolong masyarakat bantu untuk menunjukan lahan mana yang diserobot paksa oleh pihak perusahaan,” ujar Kepala Disbunhut Vinsensius. (rie)


BUPATI Landak DR. Drs Adrianus Asia Sidot MSi mengucapkan selamat menyambut bulan Suci Ramadan yang jatuh 22 Agustus besok, semoga umat muslim dapat menjalan ibadah puasa dengan baik. Ia juga menghimbau kepada masyarakat luas khususnya di Landak baik agama dan suku apapun, untuk bersama-sama menghormati bulan puasa. “Untuk mengurangi kegiatan-kegiatan tidak bermanfaat dan yang mengarah kepada hal-hal yang bersifat asusila dan lain sebagainya. Sama-samalah kita menjaga hal seperti itu, apalagi setelah puasa menyambut lebaran idulfitri, natal dan tahun baru,” ungkapnya kepada wartawan, di gedung DPRD Landak, kemarin.
Ia juga menghimbau kepada para pemilik tempat hiburan malam, terutama yang mengarah kegiatan asusila, amoral agar bisa dikurangi. Kalu biasa buka sampai subuh hari agar dikurangi sampai jam 12,00 malam saja. “Kita harus menghormati bulan suci ramadan,” ujarnya.
Sedangkan menyinggung jam masuk dan pulang kerja bagi PNS dilingkungan Pemkab Landak akan ada perubahan selama bulan puasa ini, dan itu langsung dari Pemerintah Provinsi Kalbar, Pemkab hanya mengumumkan saja. “Apakah jam masuk atau pulang yang bergeser belum kita lihat, yang jelas dikurangi jamnya,” ujarnya. (rie)
*Jelang Ramadan dan Idulfitri

NGABANG. Menjelang Bulan Suci Ramadan dan Lebaran Idulfitri masyarakat Kabupaten Landak menjerit karena harga barang di pasar mulai merangkak naik. Bupati angkat bicara dan menghimbau kepada para pedagang jangan menaikan harga barang khususnya sembako, Pemkab berjanji dalam waktu dekat akan melakukan operasi pemantauan harga dan stok barang di pasaran.
“Saya menghimbau kepada para pedagang, janganlah menaikan harga barang sembako semaunya, apalagi harga gula hampir mencapai Rp.10 ribu per kilogramnya, kemudian untuk stok barang, jangan ditumpuk-tumpuk,” tegas DR Drs Adrianus Asia Sidot Msi Bupati Landak kepada wartawan usai sidang penyampaian nota RAPBD Perubahan tahun 2009 di gedung DPRD, Kamis (20/8) kemarin.
Adrianus akan memerintahkan kepada Dinas Koperasi Perinsutrian dan Perdagangan (Diskoperindag) untuk melakukan pemantauan pasar untuk ketersedian barang khususnya sembako menjelang bulan puasa, lebaran, natal dan tahun baru. “Saya akan minta Diskoperindag untuk memantau langsung pasar terutama untuk ketersediann barang sembako,” ujar mantan Kadis Pendidikan ini.
Terpisah, Kepala Diskoperindag Landak Marius mengatakan, kenaikan harga sejumlah sembako memang sering terjadi menjelang perayaan hari besar keagamaan. Para pedagang sembako ini memanfaatkan situasi dengan momen perayaan hari besar keagamaan. “Apalagi menjelang perayaan hari besar keagamaan seperti lebaran, natal dan tahun baru biasanya konsumen melakukan aksi borong terhadap sejumlah sembako,” ujarnya.
Marius mengimbau kepada para pedagang supaya tidak menaikan harga sembako sampai kelewat batas. Oleh karena itu Diskoperindag Landak akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantau harga dan ketersediaan sembako. “Tapi kita berharap jangan sampai terjadi hilangnya stok sembako dipasaran. Sebab jika stok sembako hilang dipasaran, biasanya pedagang akan menaikan harga,” paparnya. Ia menambahkan, untuk di Landak sendiri, khususnya di Kota Ngabang belum ada aksi borong sembako yang dilakukan konsumen.
Ketika ditanya apa ada rencana Diskoperindag Landak menggelar bazaar murah terhadap sembako? Ia menjawaan, kemungkinan pihaknya akan menggelar bazaar murah. “Kemungkinan bazaar murah yang akan kita lakukan ini akan digelar menjelang lebaran,” tukas mantan Sekwan ini.(rie)


NGABANG. Pabrik industri primer pengelolaan kayu milik PT. Nityasa Idola yang terletak di Jalan Raya Ngabang-Pontianak Km 8 Desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang diresmikan langsung oleh Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi dengan penandatanganan prasti dan pemotongan pita oleh Ny. Maria Bernadetha Adrianus, Rabu (19/8).
Bupati Adrianus dalam pengarahannya, kehadiran PT. Nityasa Idola di Landak ini baik dalam budidaya tanaman sengon dan sekarang sudah memiliki pabrik pegelolaan kayu primer, maka pihaknya selaku pimpinan daerah ini, baik atas nama pribadi, jajaran Pemkab dan masyarakat mendukung sepenuhnya kehadiran perusahana dalam budidaya tanaman maupun pabrik pengelolaan kayu. “Apalagi rencana tidak berhenti disini dan ada ada prospek pengembangan dari pabrik ini untuk kedepannya, saya minta kepada kita semua untuk mendukung sepenuhnya,” ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya sering mengatakan para investor yang memiliki modal dan teknologi sangat diharapkan kehadirannya di Landak ini untuk menanamkan modalnya. Secara jujur ia mengakui bahwa Pemkab secara khusus maupun Pemerintah Republik Indonesia belum mampu untuk mengelola semua potensi yang ada. “Lagi pula tak mungkin pemerintah mengelola semua potensi. Karena itu untuk potensi-potensi ekonomi memang diserahkan kepada pihak investor atau swasta agar pengeloaan dan penanganan agar lebih efisien dan juga efektif,” urai Adrianus.
Direktur Utama PT. Nityasa Idola, M.Koeswono mengatakan, kehadiran perusahaan sejak awal adalah membangun Hutan Tanaman Industri (HTI) jenis kayu sengon dengan lahan di Kecamatan Menyuke dan Meranti, kemudian merencanakana pembangunan pabrik industri pengelolaan untuk menciptakan nilai tambah, baik langsung maupun tak langsung akan memberikan dampak positif masyarakat khususnya pertumbuhan ekonomi. “Pembangunan industri menjadi salah satu pengelola hutan tanaman terbaik dan memberikan manfaat optimal kepada semua stakeholder itu lah visi dan misi kita, tahap sekarang indusri yang kami bangun masih cukup kecil dibanding dengan pabrik di group lain yang bada di Jawa,” ungkap Koeswono.
Maka dalam waktu tak lama, akan dikembangkan lagi selain tingkat kapasitasnya juga produksinya. Tahun ini baru 6000 meter kibik per tahun, tapi untuk tahun depan akan disiapkan untuk 15000 meter kibik per tahunnya. Bahkan bulan depan mesing datang satu lagi untuk menambah kapasitas dan perizinan akan diproses karena sudah lebih 6000 meter kibik. “Maka, PT Nityasa Idola selesai panen pada 6 tahun yang akan datang, kapasitas mencapai kurang lebih 100 ribu meter kibik per tahunnya. Ketentuan kita akan minta dukungan pak Bupati, bisa dibangun di Kecamatan Mandor sebagai kawasan industri. Jadi, enam tahun kedepan kita akan membangun 100 meter kubik pertahunnya,” ungkap Koeswono.
Sementara itu, Bupati dan para kepala Dinas/instansi juga melakukan peninjauan pabrik kayu, yang langsung di praktekan tenaga kerja seperti bagaimana proses produksi hingga menjadi barang setengah jadi untuk dibawa Bekasi. Tampak hadir Kapolres AKBP Drs Tony Ep Sinambela, Kapolsek Ngabang AKP Laminto, Camat Ngabang Julimus SIP dan tokoh masyarakat Ngabang, Menyuke dan Meranti sebagai lokasi HTI. (rie)


DIREKTUR Utama PT. Nityasa Idola, M.Koeswono mengatakan, pihaknya dalam mengembangkan Hutan Tanaman Industri (HTI) di Kabupaten Landak ini tentu ada proses bekerjasama dengan masyarakat. Dirinya menyadari sebagai perintis untuk industri kehutanan ini dan pemula bisnis di Landak ini, banyak halangan dan rintangan di masyaraat yang harus dipelajari dan dihadapi. “Dalam bermitrra dengan masyarakat, kami berusaha untuk menjalankan filosofi dari pendiri perusahaan ini yakni sejahtera bersama bangsa. Ini adalah salah satu filosofi dasar dai PT Nityasa Idola,” ujarnya saat memberikan sambutan di acara peresmian pabrik di Jalan Ngabang-Pontianak Km 8, kemarin.
Sementara itu, Hadi Susilo selaku Ketua Pantia peresmian mengatakan,dengan berdirinya industri primer bahan baku ini, beranjak memiliki nilai ekonomi dengan harapan dapat mendorong gairah masyarakat untuk membudayakan tanaman sengon dan akan menambah rasa komoditi agrobisnis. “Meningjkatkan perimbangan sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan sehingga dapat terjaga keseimbangan lingkungan,” ujarnya. (rie)

*Masyarakat Butuh Informasi

NGABANG. Sungguh ironis di saat informasi menjadi senjata mujarab bagi sosialisasi kebijakan maupun sarana informasi bagi bagi masyarakat. Namun patut disayangkan website yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak yang beralamat di www. www.landakkab.go.id hanya sebuah website yang syukur “ada”.
“Tidak ada informasi yang bisa diambil dari website ini. Hanya sebuah tampilan halaman depan yang berisi copypaste dari media lain. Artinya tidak selalu di update oleh pihak pengelola,” ujar Heri Irawan SP, Ketua GPPI (Gabungan Pemuda Pembangunan Indonesia) DPD Landak saat diskusi bersama wartawan di salah satu cafe di Ngabang, kemarin.
Padahal, lanjut Iwan ada beberapa fungsi dan manfaat dari adanya website atau situs remi Pemkab ini, antara lain, memperkenalkan dan mempromosikan kelebihan yang ada baik sumber daya alam maupun produk hasil bumi suatu daerah tertentu, agar dapat diketahui secara luas baik dalam skala nasional maupun internasional karena dapat diakses oleh siapapun melalui internet, agar dapat menarik minat investor dalam negeri atau investor asing menanamkan modal di wilayah Pemkab. “Memperlihatkan secara nyata kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh Pemkab dalam melaksanakan urusan pemerintahan kepada masyarakat umum secara luas,” urai Iwan yang juga Ketua Aliansi Reporter Landak (ARL) ini.
Selain itu, tersedianya sarana interaksi langsung antara Pemkab dan masyarakat, baik dalam wilayah Pemkab maupun diluar wilayah Pemkab, terutama para perantau dari daerah asal yang ingin memperoleh informasi secara langsung akan perkembangan pembangunan di daerah asalnya dengan tersedianya konten berita dan forum “Memberitakan produk-produk hukum yang dikeluarkan oleh Pemkab dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) yang dapat dilihat oleh masyarakat umum. Serta Menjadi indikator dan barometer bagi pembangunan daerah dari suatu Pemkab tertentu dengan Pemkab lainnya, sehingga tiap daerah terpacu untuk membangun wilayah daerahnya masing-masing, dan memperluas wawasan Pemkab akan informasi-informasi baru dari daerah lainnya,” tandas Iwan.
Sementara itu, Zaidi salah satu aktivis muda Kecamatan Mandor juga merasa prihatin website yang sudah dibuat Pemkab Landak tapi jarang di update, padahal yang penting untuk sarana informasi masyarakat Landak khususnya bagi yang bekerja atau pendidikan di luar Kalbar. Tapi pihaknya masih bersyukur ada pengelola blog yang rela mempublikasikan Kabupaten Landak seperti www.harianequatorlandak.blogspot.com. www. kapuaspostlandak.blogspot.com. www.wisatalandak.blogspot.com dan www.mandoronline.blogspot.com. www.adrianusasiasidot.blogspot.com. “Nah blog-blog ini selalu di update oleh pihak pengelola, sehingga kita bisa mengakses nya,” ungkap Zaidi. (rie)


NGABANG. Juina alias Lilis Suriani warga Desa Pawis Hilir Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak diketahui pergi meninggalkan rumah 3 Juni lalu. Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga dan bekerja noreh getah ini istri dari Supardi S alias Kalut telah membina rumah tangga 11 tahun silam, telah dikaruniai buah hati seorang anak laki-laki yang berusia 4 tahun lebih.
Kalut begitu ia disapa mengatakan, istri tercintanya pergi meninggalkan rumah tanpa kabar. “Awal mulanya istri saya meminta izin kepada saya mau pergi ke pasar ngabang, kata nya mau menjual karet sebanyak 3 keping sayapun mengiyakan dan memperbolehkan dia pergi kepasar ngabang. Sampai menjelang soreh harinya istri saya belum juga pulang.dan malampun tiba istri saya juga belum pulang keesokan harinya saya coba mencari juina ditempat keluarga di desa saleh kecamatan senggah temilah hasilnya pun nihil,” ungkapnya kepada awak koran ini.
Kalut juga menggatakan, sewaktu istri pergi meninggalkan rumah hanya mengenakan pakaian alakadarnya saja dan membawa uang tunai RP 150 000 hasil dari menjual karet tiga keeping serta tas kecil dan dua buah buku nikah turut di bawa kabur. Saat ini buah hatinya bernama Aldo, sejak ibunya pergi susah makan, siang dan malam selalu mencari ibunya bahkan jika anaknya membuka periok nasi selalu berkata “Emak pulang lah mak,” ujar Kalur.
Saking rindu nyaAldo bocah laki-laki yang bernama lengkap Aldo Wiranata sekarang dalam keadaan sakit jika anak saya bangun dari tidur nya selalu mencari ibunya. “Sampai-sampai saya pun juga meneteskan air mata.ucapnya lirih.dan kapanpun istri saya pulang saya akan terima, jika istri saya tidak kasian sama saya lagi kasihanilah anak kita,” pintanya.
Menurut Kalut , selama membina rumah tangga bersama sang istri (Juina) belum ada pernah ada masalah dalam rumah tangga. Jika ada pertengkaran paling bertengkar kacil biasalah dalam rumah tangga. Kalut juga mengatakan sang istri perempuan yang mempunyai ciri ciri kulit agak gelap,rambut sebahu,dan tinggi badan 145 cm. “Barang siapa yang mengetahui keberadaan istri saya agar menghubungi saya di Pawis Hilir Kecamatan Jelimpo atau hubungu nomor handphon saya 081256720662 atau di Biro Equator Landak,” ungkapnya seraya mengatakan sejauh ini belum ada melapor polisi (rie).

*Warga dan Perusahaan harus Kerjasama

NGABANG. Bupati Landak DR. Drs Adrianus Asia Sidot Msi berharap kepada masyarakat agar dapat bekerja sama dengan pihak perusahaan perkebunan sawit di Kabupaten Landak ini, sehingga kemajuan yang diinginkan akan dapat tercapai. Sedangkan di sisi perkebunan, masyarakat juga diminta dapat menyerahkan lahan yang tidak banyak memberikan kontribusi seperti lahan yang kosong kepada pihak perusahaan untuk dapat dikelola menjadi lahan perkebunan. Sehingga lahan- lahan tersebut tidak banyak terjadi Ingklap. "Maksud kita bukan untuk menyengsarakan masyarakat. Saya berjanji untuk mengawal perusahaan ini sesuai dengan harapan pak gubernur, kalau mereka salah, saya akan jewer telinganya akan saya ingatkan mereka. Itu kewajiban saya," tegas Adrianus saat panen perdana sawit di PT. Ichtiar Gusti Pudi (IGP) Kecamatan Ngabang, belum lama ini.
Menurut dia, pihak perusahaan sendiri selalu berkonsultasi dengan Pemkab tentang berbagai permasalahan yang terjadi khususnya di PT.IGP, akan tetapi untuk mengatasi permasalahan tersebut Pemda komitmen akan selalu bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini. “Saya rasa sepanjang ada niat baik untuk membangun, maka semuanya akan dapat di atasi. Artinya antara ke-3 pilar, masyarakat kita ikutkan, pemerintah kita libatkan dan pihak perusahaan juga kita dilibatkan. Saya yakin masyarakat akan dapat menikmati manfaat yang besar," kata mantan Kepala Bappeda Landak ini.
Adrainus juga menegaskan, bahwa jangan sampai ada kegiatan apakah itu penanaman kelapa sawit yang bersipat pribadi atau pembangunan apapun dalam areal perkebunan perusahaan yang sudah di berikan izin oleh pemerintah. karena dalam kondisi ini sumuanya ada memiliki aturan-aturan. Aturan-aturan seperti ini harus di taati dan di tegakan, serta aturan yang harus kita hormati. "Saya pikir kalau kita sudah tidak lagi mengindahkan aturan yang ada maka ini akan sulit, kondisi kita tidak akan terarah dan hal semacan ini akan dapat menciptakan tidak beradat. saya pikir antara peraturan Hukum dan Adat itu sama sebab tujuannya sama menciptakan kedamaian dan ketertiban," tegasnya.
Pria jebolan doktoral Unversitas Padjajaran Bandung ini menghimbau kepada masyarakat agar tidak ada kegiatan lain yang bersifat pribadi dalam areal perkebunan. Apalagi ada lahan perkebunan 30-40 Ha, dalam areal perkebunan perusahaan. “Kegiatan seperti ini, sudah dapat dianggap sebagai kegiatan yang illegal dan ini juga akan ditertibkan,” tegasnya (rie).
*Jelang Bupati Cup di Mandor

MANDOR. Kecamatan Mandor mendapat kehormatan karena tahun ini dipercaya sebagai tuan rumah turnamen bergengsi sepak bola merebuatkan Piala Bupati Cup ke-3, yang direncanakan dihelat 9 September mendatang. Masyarakat dan pemuda se-kecamatan Mandor sangat antusias menyambut dan menjadi tuan rumah turnamen Bupati Cup. “Ini di buktikan sehari setelah di tunjuk menjadi tuan rumah, masyarakat dan pemuda langsung membenahi lapangan sepak bola,” kata Tarsisius ketua panitia pembenahan lapangan saat rapat kerja panitia Selasa ( 18/8).
Tarsisius mengatakan masyarakat sudah hampir setiap sore membenahi lapangan sepak bola, rumputnya sudah di tebas menggunakan mesin sebagian daerah yang tinggi akan digusur, yang paling penting membuat tribun untuk panitia dan di tepi lapangan akan di pagar, supaya pemain dan penonton bisa tertib. “Kita berharap masyarakat dan pemuda benar-benar membenahi lapangan karena ini turnamen yang sangat bergensi di kabupaten Landak, dan seluruh kecamatan akan menampilkan pemain terbaiknya untuk bertanding, dan lapangan kita harus standar,” tukasnya. (rie)

*Lima Veteran Hadiri Undangan HUT RI

NGABANG. Zaman sekarang mantan pejuang atau disebut Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) sangat kurang dihargai oleh pemerintah, seperti di Kabupaten Landak saat ini. Mereka mengaku mengajukan anggaran belanja saja tak pernah dapat, paling hanya menghadiri undangan setiap upacara HUT RI saja.
“Kalau zaman dulu waktu Ngabang masih kabupaten Pontianak, Veteran setiap upacara HUT RI selalu diangkat nama kita, karena Veteran diangkat berdasarkan undang-undang. Sekarang hanya Veteran di Ngabang yang tak dihargai, kita megajukan anggaran belanja saja tak ada,” ujar Ya’ Usman Anom seorang Veteran kepada Equator saat menghadiri upacara HUT RI di halaman Kantor Bupati Landak, Senin (17/8) kemarin.
Menurut mantan pejuang yang sudah berusia 80 tahun ini, kemarin datang menghadiri Pemkab Landak bersama rekan-rekan Veteran lainnya berjumlah delapan orang. Memang jumlah veteran yang ada di Landak ini masih ada sekitar 20 an lebih orang, hanya saja sudah banyak tam mampu karena sudah tua dan sakit-sakitan. “Kalau kita lihat makna HUT RI saat ini memang sudah terlepas dari penjajahan yang sudah satu abad setengah. Betapa susahnya kita merebut kemerdekaan dalam tempo tiga tahun,” ujar Usman.
Ia mengatakan, LVRI adalah organisasi yang menghimpun para Veteran Republik Indonesia. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1967, negara perlu memberikan penghargaan kepada mereka yang telah menyumbangkan tenaganya secara aktif atas dasar sukarela dalam ikatan kesatuan bersenjata baik resmi maupun kelaskaran dalam memperjuangkan, membela dan mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Dalam Undang-undang disebutkan bahwa Veteran Republik Indonesia adalah warga Negara Republik Indonesia yang ikut secara aktif dalam sesuatu peperangan membela Kemerdekaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia menghadapi negara lain yang timbul di masa yang akan datang,” urai dia.
Kemudian, mereka yang ikut dalam masa Revolusi fisik antara 17 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949 untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia, ikut aktif dalam perjuangan pembebasan Irian Barat melakukan Trikora sejak 10 Desember 1961 sampai dengan 1 Mei 1963, dan yang ikut melakukan tugas Dwikora langsung secara aktif dalam operasi-operasi/pertempuran dalam kesatuan-kesatuan bersenjata. “Menurut UU No. 7/1967 semua Veteran yang telah disahkan memperoleh gelar kehormatan Veteran Republik Indonesia dan berhak dan wajib menjadi anggota LVRI yang merupakan satu-satunya organisasi massa Veteran,” ungkapnya.
Senada diutarakan Ibrahim, Veteran yang sudah berusia 83 tahun ini mengaku sejak tahun 2008 dana tunjangan sebesar Rp.240 ribu tak kunjung diterimanya, padahal rekan-rekanya sudah menerima. “Masih ada empat orang yang tak dapat dana tunjangan kerhormatan,” ujar Ibrahim.
Ibrahim bercerita, dirinya masuk tentara tahun 1950 an silam dengan gaji saat itu hanya Rp.375 saja untuk menghidupi satu orang anak. “Tapi saya masuk tentara memang hobi, dan tekat untuk berjuang. Karena saya sebelum jadi tentara pernah di jemur di lapangan tenis oleh Belanda,” cerita Ibrahim.
Ia mengharapkan kepada regenerasi muda agar melanjutkan perjuangan yang ada ini, isi kegiatan dengan hal positif jangan malah terjerumus hal-hal yang negatif, seperti narkoba dan lainnya. “Tatap masa depan yang cerah,” ucapnya.
Adapun lima veteran dan tiga janda veteran yang menghadiri undangan upacara HUT RI, kemarin yakni Ya’ Usman Anom (80), Daeng Taal (79), Ibrahim (83), Daeng Saad Usman (83), Sudarji (82) dan para janda veteran, Maryahamah Hamdan (76), Utin Data Itam (71) dan Utin Syailina (75). (rie)

Upacara HUT RI Landak Khidmat

NGABANG. Pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 64 tahun di halaman Kantor Bupati Landak, Senin (17/8) kemarin berlangsung khidmat. Pasukan pengibar bendera (Paskibra) siap siaga. Selaku pembina upacara Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi dengan peserta dari jajaran pelajar di Kota Ngabang, PNS dan anggota TNI/Polri. Hadir undangan jajaran Muspida, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, pengusaha dan tak ketinggalan mantan pejuang atau veteran yang masih ada di Landak ini.
Usai upacara, bupati menyerahkan piagam kehormatan Satyalencena Karya Satya dari Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono untuk PNS yang sudah bertugas selama 10, 20 dan 30 tahun. Dilanjutkan hadiah pemenang lomba desa se-Kabupaten Landak.
Bupati Adrianus As saat acara ramah-tamah menegaskan, dengan usai ke 64 tahun Kemerdekaan RI ia mengajak kepadaa jajarannya di lingkungan Pemkab Landak untuk bekerja dengan sistem yang lebih baik lagi dengan cara reformasi birokrasi.
“Mari reformasi diri kita dengan rasa tanggung jawab tanpa menuntut hak, mampu menghadapi persoalan di zaman semakin canggih saat ini,” ungkap Adrianus.
Ia juga mengajak jajarannya untuk terus belajar untuk merubah diri agar pembangunan Kabupaten Landak ini maju yang lebih baik. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai tugas dan fungsi selaku pejabat birokrasi. “Kalau kita lihat masyarakat kita sebagian besar dalam kemiskinan, dan itu akibat keterbelakangan dan kebodohan, maka kita harus rubah,” tegas Adrianus.
Terpisah, anggota DPRD Landak Siyus SPd MM saat menghadiri undangan upacara HUT RI, mengharapkan agar generasi muda tidak terlena melihat masa depan, maka harus diisi pembangunan ini dengan berbagai kegiatan yang bersifat positif demi Negara tercinta ini. “Selain itu, kita harus merdeka dari kemiskinan ekonomi, budaya, kesehatan (narkoba,red). Karena jika kita lihat masyarakat Landak bersadarkan data BPS angka kemiskinan masih mencapai 24 persen,” tandas Siyus mantan Ketua KNPI Landak ini. (rie)
NGABANG. Dua orang Nara Pidana (Napi) di Rumah Tanahan Negara (Rutan) Landak di hari HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus tahun 2009 ini mendapat remisi. Dia adalah Nara Boy dan Munir.
Nara Boy seorang Napi dari kasus Narkotika dia mendapat remisi satu bulan jadi langsung bebas. “Namnya Remisi Umum (RU) II, karena pidananya hanya satu bulan yakni 4 Desember 2009, maka setelah mendapat remisi jadi langsung bebas,” kata Muhammad Susanni,S.Sos.MSi, Kepala Rutan Landak dihubungi Equator via selularnya, kemarin.
Sedangkan Munir Napi kasus pencurian masuk RU I, jadi dia hanya mendapat remisi mengurangan masa pidana saja. Artinya, tidak langsung bebas dan karena masa pidana masih lama. “Jadi dia hanya dapat pengurangan masa pidana saja,” ujar Sunni.
Ia menambahkan, bahwa remisi terhadap dua orang Napi di Rutan ini, adalah berdasarkan pengajuan dari Rutan Mempawah. Karena, Napi di Landak ini semuanya adalah pindahan dari Mempawah. “Jadi saat dipindah, dulu sudah diajukan remisi,” ujarnya. (rie)


NGABANG. Rombongan Berbasikal Jom Kayuh Pan Borneo 2009 yang mana mayoritas pesertanya dari Negara Malaysia, Brunei Darussalam, dan Indonesia, Sabtu (15/8) pukul 15.13 WIB sore sampai di Ngabang Kabupaten Landak. Rombongan langsung disambut Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi dan para pejabat di lingkungan Pemkab Landak di halaman Kantor Bappeda kemudian bersama-sama naik sepeda sampai di halaman Kantor Bupati Landak. Bupati naik sepeda engkol model ganda bersama istri tercintanya Ny. Maria Bernadehta. Ketika sampai di kantor bupati, rombongan disuguhkan tarian adat dayak dan hidangan, dilanjutkan malam ramah-ramah di aula kantor bupati dan sejumlah stand pameran produk lokal Kabupaten Landak.
Menurut Cahyatanus SH peserta Jom Kayuh asal Landak, rombongan mulai start tanggal 13 Agustus di Sampoerna Sabah dengan jumlah peserta 100 orang hanya ketika sampai di Ngabang tinggal 40 orang yang bertahan. Karena mengelilingi rute diantaranya, Sandakan, Randau, Kidat, Kota Kini Balu, Labuan, Brunai Darussalam, Miri, Bintulu, Sibu, Seriaman, Khucing, Tebedu, Kembayan (Kalbar) dan Landak. “Rencana besok (pagi ini,red) melanjutkan perjalanan ke Mempawah dan Kota Pontianak, rata-rata perjalanan 75 kilometer baru istrirahat seperti di Landak ini,” ungkap Tanus.
Sedangkan peserta dari Kalbar berjumlah 15 orang, diantaranya dari Kabupaten Landak dirinya dan Mohzai SP yang juga anggota DPRD Landak. “Tujuan Jom Kayuh ini salah satu kampanye mengajak lapisan masyarakat untuk bersepeda, karena selama ini mereka menggunakan kendaraan,” ujar Tanus.
Sementara itu, Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot Msi menyambut baik kehadiran rombongan Jom Kayuh Pan Borneo, baik peserta dari Sabah, Serawak maupun Indonesia yakni Kalbar. “Saya atas nama pribadi dan jajaran Pemkab Landak serta seluruh masyarakat Landak menghaturkan ucapan selamat datang di Bumi Intan Kabupaten Landak Provinsi Kalbar kepada rombongan Berbasikal Jom Kayuh Pan Borneo 2009,” ucap Adrianus dihadapan peserta Jom Kayuh.
Pihaknya merasa sangat bahagia dan mendapat kehormatan dengan dipercaya kabupaten Landak sebagai tempat persingahan bagi rombongan, sebagaimana diketahui memang Landak ini terletak di lintasan jalur dari Pontianak-Entikong, Kuching, Sabah dan Brunai Darussalam. “Landak tertelah teratak di jalan Internasional, maka sering kali dilintasi oleh pelancong dari negara tetangga seperti Serawak, Brunai dan Sabah,” ungkap Adrianus. (rie)

*Tony: Jabatan Adalah Amanah

NGABANG. Dalam rangka penyegaran organisasi, Polres Landak melakukan mutasi dan pergeseran anggotanya sebanyak 12 perwira dan dilakukan upacara serah terima jabatan (sertijab) di halaman Mapolres Landak, Sabtu (15/8) kemarin.
Adapun 12 perwira tersebut yakni, Kabag Bina Mitra Kompol Necodemus Acen diganti AKP Ahmad Ramdani SE, Kasat Intelkam AKP Cepi Noval Sik diganti AKP Saloom Pardamean Silaban, Kasat Lantas AKP Luki Fardiansyah SH diganti IPTU Dewa Agung Roy Marantika, Kapolsek Ngabang AKP Ahmad Ramdani SE diganti AKP Laminto, Kapolsek Sengah Temila AKP Laminto diganti IPDA Tebleghrudin, Kapolsek Mandor IPTU Siswanto SIP diganti IPDA Alexander Aban, Kapolsek Menjalin IPTU RF.Hasibuan diganti IPDA Sutijono, Kapolsek Mempawah Hulu IPTU Alexander Aban diganti IPDA Humala Aruan, Kapolsek Menyuke IPDA Petrus Irianus diganti IPDA Gendri SH, Kapolsek Meranti AKP Saut Harianja, S.Sos diganti IPTU Siswanto Sip, Kapolsek Senagki IPDA Hendi SH diganti IPDA Petrus Irianus dan Kapolsek Air Besar IPDA Tableghrudin diganti IPTU RF Hasibuan.
Kapolres Landak AKBP Drs Tony Ep Sinambela MSi dalam pengarahannya, jabatan merupakan amanah dan jabatan itulah menunjukan bagaimana kinerja sese orang dalam melaksanakan jabatan tersebut. Seorang pimpinan melihat perlunya penyegaran dan perlu pergantain areal tugas.
“Jadi, menjabat suatu jabatan merupakan disesuaikan tangungjawabnya dan sangat berat, harus bias memanej, memimpin menggerakan sumber daya yang ada di kesatuannya, sehingga terlihat mekanisme kerja berjalan sebagaimana yang sudah di gariskan dan tidak ada kata-kata anggota kurang, kalau masih ada kata-kata itu berarti tidak memberdayakan semua potensi sumber daya di dalam kesatuan itu sendiri,” ungkap Tony.
Ia mengatakan, dalam sertijab ini ada beberapa anggota perwira Polres yang akan meningkatkan Mapolres Landak dan dipromosikan di jabatan baru baik di Polda mapun di Polres lain. Seperti Kabag Bina Mitra Kompol Nocodemus Acen berangkat meninggalkan Landak menuju Polda yakni jabatan baru Kasubbag Strajemen Bag Strabang RO Renbang Polda Kalbar. “Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih yang sudah lama pengabdiannya diri selama ini kurang lebih 5 tahun di Polres Landak ini. Kemudian Kasat Intelkam, AKP Cepi Noval SIk di Landak kurang lebih 1 tahun dan mendapat promoso jabatan baru menjadi Kasat Intelkam Polres Sintang. “Kemudian Kasat Lantas AKP Luki Fardiansyah SH kurang lebih 1,5 tahun di Landak sekarang mendapat promosi jabatan baru sebagai intruktur tenaga pendidik di SPN Polda Kalbar,” ungkap Tony.(rie)


NGABANG. Kebun sawit milik PT. Ichtiar Gusti Pudi (IGP) di Dusun Nahayak Kecamatan Ngabang yang ditanam Desember 2006 lalu, kini secara resmi dilakukan penen perdana dan penandatangan prasasti oleh Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi yang disaksikan manajemen perusahaan, masyarakat dan pejabat dilingkungan Pemprov Kalbar dan Pemkab Landak, Jumat (14/8).
Bupati Adrianus As dalam arahannya, panen ini merupakan berkat bukan saja bagi perusahan tapi juga masyarakat di daerah ini dan bagi pemerintah baik Landak maupun provinsi Kalbar. “Pohon sawit yang mulai ditanam oleh Drs Cornelis MH (dulu bupati,red) pada Desember 2006 lalu, jadi belum tiga tahun sudah di panen, memang pohon ajaib. Selain umur semakin pendek karena kemajuan teknologi dibidang pertanian dan perkebunan yang terus memiliki bagaimana caranya agar umur semakin pendek, produksi semakin meningkat,” ungkap Adrianus.
Menurutnya, disyukuri bersama kebun sawit ini bukan semata-mata untuk kepentingan perusahaan atau pemiliknya, tapi kehadiranya memberikan manfaat bagi masyarakat baik di Dusun Nahayak Kecamatan Ngabang dan daerah Sengah Temila serta Kabupaten Landak umumnya.
“Kita semua bisa mendapatkan manfaat kebun ini baik langsung, maupun tidak lansung, misaknya perusahaan membangun jalan sepanjang 20 Km, sehingga warga bisa keluar dengan waktu yang sangat singkat. Dibanding dimasa lalu yang hanya mengandalkan jalur air dan jalan setapak, sekarang sudah terbuka akses jalan yang dibangun PT IGP dan pemerintah daerah secara bantu membantu,” urai Adrianus.
Sementara itu, Direktur Utama PT IGP, Raja Dato’ Seri Aman Raja Ahmad mengatakan, tanaman perdana tahun 2006 lalu, kini sudah berbuah dengan dilakukan panen perdana. Sehingga luas areal akan terus bertambah sejalan dengan program tannaman sawit. “Kita mengharapkan penamanan bibit pilihan dan unggul serta perawatan baik yang telah dilaksanakan selama ini akan terus mencapai yang tinggi,” ungkap Dato’.
Ia mengungkapkan, secara tulus pihak perusahaan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginnya Pemprov Kalbar dan jajarannya, Pemkab Landak dan jajarannya, tokoh adat beserta masyarakat yang bermukim di kecamatan Ngabang dan Sengah Temila atas dukungan dan kerjasama yang baik, sehingga perusahana dapat beroperasi berbudidaya tanaman sawit yang bisa dilihat hasilnya hingga dilakukan penen ini.
“Sebegai investor selalu akan mengikuti ketentuan hukum yang berlaku, baik peraturan daerah, peraturan pusat dan kebijakan maupun arahan yang diberikan oleh pejabat terkait,” ujar Dato’.
Perusahaan telah berinvestasi di Landak dalam kurun waktu cukup lama dan selalu menjadi mitra pemerrintah dalam melakukan pembangunan diberbagai bidang, melalui program yang memberikan efek ganda sehingga dimungkinkan berkembang perekonomian masyarakat di Landak khususnya di Kecamatan Ngabang. “Salah satunya pembangunan jalan dari Pal 20 sampai kelokasi sekitar 20 kilometer, maka membuka akses jalan di desa dan dusun yang terisolasi,” ujar Dato’.
Selanjutnya, dibidang tenaga kerja, perusahaan telah menciptakan tenaga lapangan dan merekrut dari masyarakat setempat dengan keahlian yang disesuaikan dan kebutuhan perusahaan. Dengan demiknan keberadaan perusahan di Landak dapat memberikan sumbangsih kepada pemerintah daerah dan masyarakat sekitar. “Sehungungan itu perusahaan akan terus bekerja keras demi tercapainya kerjasama yang baik, antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat Landak,” tandas Dato’.
Di acara panen perdana sawit tersebut, Bupati didampingi istri tercintanya, Ny. Maria Bernadetha, hadir Kepala Dinas Perkebunan Kalbar Edward Haris, para kepala dinas/instansi dilingkungan Pemkab Landak dan Muspida Landak. Kemudian, dari PT IGP sendiri langsung Direktur Utama Raja Dato’ Seri Aman Raja Ahmad didampingi AZRB dari Kuala Lumpur diantaranya, Dato; Seri Wan Zaki Wan Muda, Dato’ Haji Mustafa Mohammad, Dato’ Ismail Said, Capt. Ab. Rahman Abusamah, Mohamad Akhir Man dan jajaran maneger PT IGP seperti M.Syahrizal Irawan, Syaiful Bahri didampingi dari pengurus koperasi A.Syaidan Ameng, pada kepala desa, kepala dusun dan tokoh masyatakat setempat. (rie)
Copyright © 2009 www.harianequatorlandak.blogspot.com. All Rights Reserved. by Templates Jaring Borneo