*Uang Pendaftaran Mencekik Siswa
NGABANG. Iklan pendidikan gratis yang selalu ditayangkan di televisi dianggap pembohongan publik. Buktinya pendidikan di Landak tidak ada yang gratis dan malah mahal. Apalagi bagi sekolah yang dianggap favorit mematok uang pendaftaran mencekik orang tua murid, bagi yang tak lulus test terpaksa uangnya harus direlakan.
“Iklan pendidikan gratis itu hanya pembohongan publik saja, coba kita lihat di Kabupaten Landak untuk masuk ke SMA bukan main mahalnya mengambil formulir saja harus membayar Rp.60 ribu, ada juga yang Rp.50 ribu belum lagi kalau sudah lulus harus bayar 1,5 juta,”ujar Idrus Syah salah satu orang tua murid kepada awak koran ini, kemarin.
Idrus yang menjabat Sekretaris Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Landak ini juga merasa kesal dengan pendidikan yang begitu mahal. Pada hal menurut dia uang pendaftaran sudah digratiskan tapi seluruh SMA tetap saja memungut uang pendaftaran dengan dali uang tes, padahal apa bedanya dengan uang formulir atau uang pendaftaran. Dengan adanya iklan pendidikan gratis bukan membuat masyarakat senang malah masyarakat tambah resah dengan pungutan biaya pendaftaran yang tidak jelas. “Bayangkan saja siswa yang masuk sekolah saat mengambil formulir harus membayar Rp. 60 ribu. Jumlah siswa yang mendaftar sekitar 600 orang, sedangkan diterima hanya sekitar 240 siswa. Jadi kemana uang sebanayak 360 siswa yang tidak lulus tersebut,” ungkapnya.
Jika dikalkulasikan, jumlah peserta yang daftar 564 orang dikali uang pendaftaran Rp.60 ribu, maka uang terkumpul mencapai Rp. 33.840.000,- dari jumlah itu yang tak lulus test 324 siswa, pastinya uang pendaftarkan hilang begitu saja. Kemudian bagi siswa yang lulus, mereka harus membayar biaya daftar ulang sebesar Rp. 1, 2 juta per orang.
“Jadi kemana uang yang lebih tersebut dan dimana pendidikan gratis. Hal seperti ini instansi terkait harus memihak masyarakat karena masyarakat Landak bukan seluruhnya orang yang memiliki perekonomian yang mapan,” ungkap Idrus.
Ia menambahkan, mulai dari pengambilan ijazah saja siswa bayar ratusan ribu, masuk siswa baru juga bayar puluhan ribu, kemudian daftar ulang siswa yang lulus jutaan, jadi keuntungan pihak sekolah sangat besar. “Ini harus kita teliti belum lagi bantuan dana disetiap sekolah, seharusnya sekolah sudah layak untuk membebaskan biaya masuk guna meringankan beban masyarakat,” ujar Idrus.
Ditempat terpisah, Susi orang tua murid lainnya juga mengeluhkan pendidikan di Landak ini. Anak yang sudah mendaftar dan tidak lulus uang pendaftaran sebesar 60 ribu tidak di kembalikan lagi. Akhirnya ia harus mencari sekolah lain untuk memasukan anaknya agar bisa melanjutkan sekolah. Yang membuat ibu tersebut sangat berat dengan biaya pendidikan yang mahal karena tahun ini 3 orang anaknya harus masuk sekolah dalam waktu yang bersamaan. Anak yang pertama harus masuk SMA, yang kedua Masuk SMP dan anaknya yang bungsu masuk SD. “Saya harus mengeluarkan biaya yang tidak seikitpak karena 3 anak saya harus masuk sekolah sekarang, saya bingung mau cari uang kemana untuk memasukkan anak saya kesekolah,” ungkapnya. Ibu tiga anak ini pernah mengatakan keluhannya dengan maksud meminta bantuan kepada pihak sekolah akan tetapi saat ia mendaftarkan anaknya ia juga diminta membayar seperti anak-anak yang lain. “Mana ada sekolah yang mau membantu orang yang tidak mampu itu hanya akal-akalan saja,” kesalnya. (rie)
0 Response to 'Masuk Sekolah di Landak Mahal'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)