*Kasus Penyegelan SDN 27 Semade
NGABANG. Kasus penyegelan dan perusakan SDN 27 Semade Kecamatan Banyuke Hulu oleh oknum orangtua murid karena anaknya tidak naik kelas pada 26 Juli lalu. Banyak menjadi sorotan semua pihak. Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar dan Pemkab Landak melalui Dinas Pendidikan agar segera bertindak cepat menyikapi masalah ini. Sebab, bila berlarut-larut akan merugikan masyarakat yang menyekolahkan anaknya di sana. “Semakin cepat ditangani dengan duduk satu meja mencari solusi terbaik,”saran Rustam,SH, Ketua Lembaga Kajian Kebijakan Publik kepada Equator Biro Landak, Sabtu (25/7) petang.
Menurut Rustam, jangan hanya persoalan sepele justru berdampak luas bagi anak-anak yang ingin mengeyam pendidikan. “Peran pemerintah daerah dan instansi teknis ditunggu untuk mengambil sikap sebab merekalah yang kompeten menyelesaikan masalah tersebut dengan orangtua siswa bersangkutan,”katanya.
Masih menurut Rustam, jika pemkab dan Diknas Landak tidak dapat menyelesaikan maka menjadi pertanyaan besar, bagaimana bila diserahi tugas menyelesaikan persoalan pendidikan lainnya yang lebih serius dan memerlukan pemikiran. “Saya optimis, mereka dapat menyelesaikan persoalan tersebut dengan bijak tanpa merugikan anak-anak yang bersekolah,”katanya.
Sebelumnya, anggota DPRD Landak Drs.Petrus Mi’on juga sangat menyayangkan kasus penyegelan ini. Pihaknya setelah mengetahui adanya kejadian penyegelan sekolah di daerahnya langsung berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Landak. “Tapi belum ada tindaklanjut, sehingga anak-anak lain yang mau sekolah sangat kasihan kalau kasus ini belum tuntas,” ungkapnya.
Ia berharap agar kepala sekolah SDN 27 Semade dipanggil oleh pihak Kepala Dinas Pendidikan untuk dimintai keterangan terkait masalah ini. Karena jika dilihat memang sangat memprihatinkan pendidikan di Landak ini sampai ada kasus tindakan penyegelan yang hanya gara-gara kenaikan kelas. “Padahal kasus penyegelan ini sudah cukup lama, dan kita sudah koordinasi dengan dinas pendidikan, tapi kelihatnya tidak ada tindaklanjutnya,” tegas Mi’on.
Sementara itu, sumber Equator menyebutkan, hingga saat ini seorang guru selaku wali kelas terpaksa harus mengungsi pulang kampung. Karena mendapat ancaman dari oknum orangtua murid pasca penyegelan yang dilakukan oknum orang tua murid tersebut sekolah tersebut. Diminta instansi terkait harus bijak untuk menyelesaikan masalah ini. (rie)
0 Response to 'Diknas Provinsi Diminta Segera Turun'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)