*Gula Langka, Marak Barang Kadarluasa
NGABANG. Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Landak melakukan inspeksi mendadak (sidak) dalam rangka pemantauan harga dan stok barang di sejumlah toko swalayan dan pusat perbelanjaan lainnya di Kota Ngabang. Alhasil sejumlah makanan kaleng kadarluasa dan kemasan rusak disita, sedangkan gula pasir dari pengakuan pemilik toko kehabisan stok dan harga mencapai Rp.11 ribu perkilogramnya.
Sidak dipimpin Kepala Diskoperindag Drs Marius dan Kepala Dinkes Sophia Tjakra dibantu sejumlah staf dari masing-masing instansi tersebut serta melibatkan anggota satuan polisi pamong praja. Sidak yang dimulai sekitar pukul 09.00 itu dari pusat perbelanjaan seperti toko swalayan Mitra Kita, toko Hosana, toko Harapan Kita, toko Ringgit Kita, Toko Satelit, toko Salecta dan pedagang daging di Pasar Rakyat Ngabang. Di Mitra Kita yang banyak ditemukan barang makanan kaleng kemasan sudah rusak (berkarat dan penyok), di toko Hosana juga ditemukan sejumlah barang kemasan rusak dan kadarluasa maupun sudah mendekati, seperti sambal botol dan susu merek prenagen yang masa berlaknya tinggal satu bulan lagi.
Sementara di pasar rakyat, harga daging juga mulai merangkat naik seperti daging sapi saat menpai Rp.75 ribu perkilogramnya, sedangkan daging ayam Rp.35 ribu pergram. “Besok rencana naik lagi daging ayam Rp.3000 ribu, berarti kita jual Rp.40 ribu, karena dari agen sudah menaikan harga, katanya stok kurang,” ujar Tina seorang pegadang di pasar Rakyat.
*Gula Langka dan Mahal
Kelangkaan gula pasir juga terjadi di Kabupaten Landak, hari hasil sidak bersama instansi terkait kemarin, butiran putih manis ini sudah sekitar satu minggu menghilang. Jika ada harga sudah mulai mahal ketimbang sebelumnya. Di toko swalayan Mitra Kita misalnya, terlihat keranjang gula pasir yang biasa numpuk tampak kosong momplong, menurut pemilik toko tidak ada stok hal sama di toko Hosana, juga tidak ada jual gula pasir baik produk Indonesia maupun Malaysia. Di toko Harapan Kita masih ada stok sekitar 4 sampai 5 karung, dan terlihat sudah ada yang dikemas satu kilogram dengan harga Rp.11 ribu yang sebelumnya Rp.8500,- di toko swalayan Ringgit Kita harga gula Rp.10 ribu perkilogram dan pemiliknya mengaku stok kosong hal sama di toko Selecta harga gula Rp.10 ribu perkilogram dan stok sudah habis kemudian toko Satelit menjual gula Rp.11 ribu perkilogramnya.
Kepala Diskoperindag Landak Drs Marius dikonfirmasi usai sidak mengatakan, hasil temuan barang yang kadarluasa dan tak wajar diperjual belikan, hanya diambil sampel saja dan yang lain sikembalikan kepada pemilik toko serta sudah memberikan saran agar barang-barang tersebut segera ditarik.
“Yang sudah rusak berat kita agar dimasukan gudang dan mungkin tangal belum kadarkluasa tapi kemasan sudah rusak bisa ditukar dengan agen. Karena untuk konsumen harus yang baik dan barang yang dijual harus berkualitas,” kata Marius.
Sedangkan hasil sidak, pastinya tidak semua ditemukan dan hanya sampel, tapi pihaknya meminta kesadaran kepada masing-masing pemilik toko agar barang yang sudah kadarluasa dan kemasan rusak ditarik masuk gudang, jangan dipajang atau di perjual belikan. “Kalau tak mau rugi, bisa ditukar dengan agen sehingga stok barang akan baru terus,” ujar Marius.
Ia menambahkan, langkah selanjutnya pihaknya akan koordinasi dengan Dinkes akan memberikan surat peringatan kepada masing-masing toko terkait barang kadarluasa dan barang rusak kemasan agar ditarik. “Kasian konsumen, karena kalau mereka tak tahu barang tersebut tetap dibelinya. Maka pemilik tokolah yang harus menyadari,” tegas Marius.
Sedengkan masalah gula yang mulai kehabisan stok, pihaknya akan menyurati Dinas Perdagangan Provinsi Kalbar, karena dengan adanya pemperitahaun ini bisa bertindak mungkin meminta agen-agen menyupai di daerah ini. “Kita hanya melaporkan, tapi yang mengambil tindaka pihak provinsi,” tandas Marius. (rie)
0 Response to 'Diskoperindag dan Dinkes Sidak Pasar'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)