*Kontingen Ngabang Terlantar
Ngabang, Equator
Acara Naik Dango ke-XXIV tahun 2009 di Desa Retok Kecamatan Kuala Mandor Kabupaten Kubu Raya (KKR) pada 27 April lalu mengecewakan kontingen. Karena pihak panitia terkesan kurang siap, kontingen dari Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak mengaku sempat terlantar untuk mencari penginapan.
“Kita sempat terlantar mencari penginapan sampai disuruh kesana-kemari oleh panitia, sehingga kita menilai panitia kurang koordinasi dengan pemerintah setempat (KKR,red). Dan dari pemerintah sendiri mestinya harus proaktif melakukan pembenahan kepada panitia,” beber Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Ngabang, V.Syaidina L ketika melapor kepada Equator melalui teleponnya, kemarin.
Menurutnya, sejak awal pihak panitia pelaksana tidak mengundang DAD Kabupaten Landak, sehingga apa yang diprogramkan panitia masing-masing kontingen kelabakan. Karena baru diberi informasi dalam waktu yang mepet. “Terpaksa kita juga persiapan terbatas,” ujarnya.
Ia berharap, pihak kabupaten pelaksana atau tuan rumah event besar dengan peserta dari tiga kabupaten ini yakni KKR sendiri, Kabupaten Landak dan Pontianak, harus benar-benar mempersiapakan diri. “Ini kita lihat sebelum acara pentupan, kontingen sudah banyak yang pulang, mungkin melihat kinerja panitia yang kurang berkenan,” tukas Syaidina seraya menambahkan Kontongen Ngabang masih memperoleh 8 juara.
Sementara Ketua Kontingen Ngabang, Necodemus Acen juga mengaku tidak hanya kontingen Ngabang yang merasa kecewa terhadap penyelenggaraan naik dangoke XXIV tersebut. Karena ia melihat upacara besar hanya dilakukan seperti acara kawinan saja. Selain itu dari pemerintah juga terkesan merespon. Itu dapat dilihat yang membuka Gubernur tapi diwakili Asisten II Pemprov Kalbar. “Pada bupati baik Landak dan Kabupaten Pontianak juga tak hadir, kita tidak tahu apakah memang tak diundang atau memang tak peduli,” ujar Acen.
Jadi, lanjut Acen, malasah ini harus menjadi evaluasi apakah pemerintah mau melanjutkan atau tidak, padahal event naik dango merupakan salah satu incame daerah khususunya dibidang pariwisata serta pelestarian kebudayaan daerah. “Jadi tahun-tahun berikutnya siapa yang menjadi penyelenggra jangan sampai terulang kembali kejadian seperti ini,” tegas dia.
Ia menambahkan, kegiatan naik dango pada tahun-tahun sebelumnya gaungnya sangat besar, karena di sejumlah media massa mengbackup pemberitaan tentang kegiatan yang sudah dijadwalkan atau menjadi kalenter pariwisata tahunan, tapi mengapa tahun ini sepi. “Nah ini saklah satu yang mengecewakan,” tandas Acen. (rie)
0 Response to 'Naik Dango XXIV di KKR Mengecewakan'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)