*2010 Digunakan Lokasi MTQ

Ngabang, Equator
Pelaksana proyek pembangunan Stadion Olahraga Landak yang terletak di KM 4 arah Ngabang-Pontianak di harus bekerja keras. Bila perlu tiap hari kerjannya lembur sampai malam. Karena Desember tahun ini harus sudah bisa berdiri tribun dan mimpat utama harus rampung. Soalnya Mei 2010 akan digunakan lokasi kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXIII tingkat Provinsi Kalbar. ““Proyek inikan sudah berjalan beberapa bulan. Memang ada kendala yang kita hadapi dalam pembangunan stdaion tersebut, terutama masalah sosial. Masalah sosial inikan tidak mudah kita atasi, tidak mungkin kita targetkan waktu seminggu harus selesai. Jadi cukup alotlah masalah sosial ini,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Landak Ir. Stefanus Adirin dikonfirmasi usai mengikuti rapat pembentukan panitia pelaksana MTQ XXIII, Rabu di aula kecil Kantor Bupati Landak, kemarin.
Adirin mengaku, lambannya pekerjaan pembangunan stadion olahraga yang menelan dana sekitar Rp. 90 miliar lebih. Maka, untuk penyelesaian masalah sosial ini tentunya harus dilakukan dengan hati-hati. Pemerintahpun tentunya melakukan pendekatan yang bersifat sosial. “Tidak bisa kita maksakan kehendak kita, yang masih wajar-wajar tentu kita respon. Tapi kalau menghambat, tentunya kita minta bantuan dari Bupati atau Sekda untuk menyelesaikan masalah ini,” ungkapnya.
Ia mengatakan, Dinas PU hanya sebatas melaksanakan fisik bangunan saja. Sedangkan masalah sosial tentu harus melibatkan semua unsur seperti aparat Desa. “Tapi masalah sosial ini sudah selesai kita lakukan. Memang ada sedikit yang bermasalah, tapi tidak seberapa. Ini tentunya menjadi PR kita, jangan sampai kita melaksanakan pembangunan berdampak kepada masalah sosial masyarakat,” ujar Adirin.
Adirin mengungkapkan, fakto alam juga menghambat pekerjaan, karena sebelumnya intensitas curah hujan yang turun di Kota Ngabang cukup tinggi. Hal ini tentunya menghambat proses pembersihan lahan. “Maka saat ini sudah musim panas kita memang pacu untuk melakukan pembersihan lahan. Sekarangpun sudah hampir selesai. Sebab kalau lahannya belum siap, kita tidak mungkin langsung mendirikan bangunan fisiknya, terutama bangunan induknya. Sebenarnya kita sudah mau mobilisasi pemasangan tiang pancang yang sudah jadi,” katanya.
Tahap awal, lanjut Adirin, karena untuk mengejar digunakan MTQ, maka dipriorutaskan pembangunan tribun dan mimbar tilawah. Pembangunan tribun inipun sebenarnya sudah masuk dalam perencanaan. Hanya saja yang menjadi masalah yakni pendanaan pembangunan mimbar tilawah. “Belum lama ini kita sudah menghadap Direktur Cipta Karya Departemen PU. Beliau juga merespon, cuma harus ada surat dari Bupati supaya kita bisa mengambil anggaran dari pusat itu,” jelasnya.
Adirin berjanji, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap pembangunan stadion olahraga ini, baik kontraktor maupun pihak konsultannya. Ia berharap kontraktor dan konsultan bisa melaksanakan pembangunan mega proyek ini dengan baik, benar dan tepat waktu. “Proyek ini memang proyek multy years. Tapi yang kita prioritaskan yakni pembangunan yang berkaitan dengan pelaksanaan MTQ. Saya akui ini memang kerja berat. Oleh karena itu kontraktor harus bekerja secara profesional dan padat modal,” tegas dia. (rie)

0 Response to 'Pembangunan Stadion harus Kerja Keras'
Copyright © 2009 www.harianequatorlandak.blogspot.com. All Rights Reserved. by Templates Jaring Borneo