*TPI Monitor UN SMP/MTs di Landak
Ngabang, Equator
Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/sederajat di Kota Ngabang, Senin (27/4) berjalan tertib dan lansung di monitor Tim Pemantau Independen (TPI) dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Ngabang yang sudah menyebar 87 tim ke sekolah-sekolah penyelengara di Kabupaten Landak ini.
“Untuk setiap sekolah penyelengara kita kirim tim sejak 27-30 April pelaksaan ujian, hasilnya pemantauan akan kita laporkan kepada Lembaga Penjamin Mutu Pendidikam (LPMP) di Pontianak,” kata Koordinator TPI Landak, Markus Amid MDiv dikonfirmasi saat memantau UN di SMPN I Ngabang, kemarin.
Menurut Markus, pihak TPI hanya sebatas mengawasi jangan sampai terjadi kecurangan atau permainan dalam pelaksaan UN yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. “Karena bisa modus kecurangan ada oknum yang memberikan jawaban kepada murid, tapi sempai sekarang TPI belum ada yang terbukti,” kata Markus yang juga anggota DPRD Landak ini.
Namun, selama ini hanya ditemukan unsur kecurigaan-kecurigaan saja seperti ada kepala sekolah atau pihak penyelengara merasa tidak tenang dan tidak bersahabat dengan TPI. “Tahun lalu kita temukan ada sekolah penyelenggara yang menyekap tim kita,” beber Markus.
Untuk tahun ini pihaknya belum tahu, karena baru hari pertama melakukan pemantauan dan belum ada laporan dari tim lain yang sudah disebar di seluruh sekolah penyelengara UN di Kabupaten Landak ini. Selain itu, pihak tim juga menemukan tentang penempatan soal ujian yang semborono, artinya disimpan di sembarangan yang memang sangat rawan. “Nah tahun lalu juga kita temukan, lalu kita jadikan catatan,” ujar Markus.
Terpisah, Kepala SMPN I Ngabang, Valentinus AMd mengaku menyambut baik adanya tim pemantau dalam pelaksaan UN asal sesuai prosedur dan berlangsung lancar. “Kami menerima terbuka sejauh pelaksaan UN berjalan lancar,” ujarnya.
Valentinus mengatakan, untuk sekolah yang dikepalainya masuk dalam Sub Rayon I dengan jumlah peserta ujian 394 siswa yang terdiri dari sekolah yang menginduk yakni, dari SMPN I sendiri 230 orang, SMPS Perum Sangku 40 orang, SMPS Bina Utama Papung 13 orang, MTs Al-Muslimun 8 orang, SMPS Pancur Kasih Pawis 11 orang dan SMPS St. Tomas Ngabang 92 orang. “Nah ada 6 sekolah yang gabung di SMPN I selaku sekolah penyelenggara,” kata Valentinus.
Ia menambahkan, dihari pertama tersebut mata pelajaran yang diujikan Bahasa Indonesia, secara berurutan empat hari, untuk hari kedua Bahasa Inggris, hari ketiga Matematika dan hari keempat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). “Sedangkan untuk pengawas sediri dengan sistem silang murni. Misalnya guru SMPN I mengawas di sekolah sekolah lain tidak ada mengawasi di sekolah sendiri,”ujarnya.
Pantauan Equator, pelaksanaan UN di sejumlah sekolah di Kota Ngabang kemarin berjalan tertib, terlihat sejumlah tas milik siswa menumpuk di pagar luar kelas. Bahkan untuk tingkat siswa seperti di SMPN satu juga memang tidak diperkenankan membawa handphon. Bahkan pengawas juga sepakat untuk menonaktifkan handphon selama pelaksanaan ujian berlangsung. “Kita semua pengawas sepakat tidak menonaktifkan handphon,” sambung Valentinus. (rie)
0 Response to 'Kecurangan अकन Dilaporkan di LPMP'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)