*Berani, Tegas, Jujur dan Pintar

Ngabang, Equator
Tekat Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme Kabupaten Landak untuk meraih enam kursi di DPRD Landak pada Pemilu 2009 ini tidaklah sulit. Hal itu karena Caleg yang dipasang di lima daerah pemilihan (dapil) mempunyai kharisma yang mampuni dan berpengaruh di dalam kehidupan masyarakat.
Disamping hal tersebut karakteristik caleg PNI Marhaenisme Landak untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat tidak perlu diragukan lagi, karena dalam kehidupan kesehariannya sang caleg ini sudah banyak berjuang untuk kepentingan masyarakatnya.
“Untuk kemampuan beragumentasi caleg PNI Marhaenisme Landak mampu berdebat untuk kepentingan masyarakat, sehingga harapan masyarakat dapat terealisasi dengan mempercayakan aspirasi kepada PNI Marhaenisme,” ungkap Ketua PNI Marhaenisme Landak, Idrus Syah, SH yang juga Caleg Dapil I (Kecamatan Ngabang- Jelimpo) nomor urut satu, saat jumpa pers, belum lama ini.
Menurut Bung Idrus Syah, begitu ia disapa, semua ini tidak hanya isapan jempol belaka, tapi kenyataan yang berbicara. Hal itu menurut dia dapat dilihat dengan apa yang terjadi ditengah kehidupan masyarakat di Kabupaten Landak saat ini. Banyak contoh yang secara tidak terhormat dilakukan oleh oknum aparat, sehingga hukum dibuat lemah, dan bertindak arogansi kepada masyarakat yang lemah. “Itu terjadi karena pengawasan yang dilakukan oleh dewan sangat lemah, sehingga masyarakatnya sendiri teraniaya oleh oknum aparat, pak dewannya tidak mau peduli. Sungguh ini membuat kita sedih,” ujar Idrus.
PNI Marhaenisme dalam hal ini sangat komit untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, apalagi aspirasi itu terkait dengan mata pencaharian masyarakat menjadi perhatian yang diprioritaskan untuk diperjuangkan. “Seperti pencaharian masyarakat yang tinggal diperdalaman dimana mata pencaharian sebagai tempat mereka menyandarkan kehidupannya adalah pekerja kayu, mendulang emas dan intan, serta aktivitas lainnya,” urai Idrus mantan anggota Polri ini.
Bung Idrus juga menyinggung saat ini Indonesia khususnya di Landak terkena imbas krisis ekonomi global, sehingga membuat rakyat hampir tak berdaya dan jalan keluar bagi masyarakat untuk menghadapi krisis ini adalah menjual kayu hasil olahan dari kebun mereka sendiri, dan mendulang emas atau intan di dasar sungai. “Namun pekerjaan masyarakat yang hanya sebatas mencari makan atau malah ironisnya kayu yang diperuntukkan untuk membuat rumah, juga tak luput dari target oknum polisi dalam memberantas illegal logging. Apa iya, apa benar ” tanya Bung Idrus.
Oleh karena itu, ia sangat komit untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat, dan pihaknya merasa yakin dengan caleg-caleg PNI Marhaenisme dapat melakukannya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Disamping mengusung hal tersebut, PNI Marhaenisme Kabupaten Landak juga memperjuangan agar Pemkab Landak melakukan pembinaan kepada anak-anak muda kita yang berbakat dibidang olah raga maupun anak-anak yang pintar namun tidak punya biaya, agar dapat disekolahkan, dan dibina dengan menggunakan biaya Negara. “Begitupun terhadap budaya, juga harus menjadi perhatian yang serius pihak Pemkab Landak mengingat budaya adalah cerminan jati diri sukubangsa, wajib untuk dilestarikan, sebab hancurnya sebuah bangsa adalah disebabkan lemahnya pembinaan kepada budaya mereka sendiri,” kupas Bung Idrus. (rie/pk)
0 Response to 'Bung Idrus Syah Caleg dari PNI Marhaenisme'
Copyright © 2009 www.harianequatorlandak.blogspot.com. All Rights Reserved. by Templates Jaring Borneo