*Bupati Lantik Pengurus Dekranasda
Ngabang, Equator
Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Landak masa bhakti 2009-2012 secara resmi dilantik oleh Bupati Landak Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot Msi, di aula kantor bupati Landak, Kamis (7/5) pagi kemarin.
“Pelantikan ini suatu momentum bangkitnya kerajinan rakyat yang ada di Landak dan menjadi salah satu modal kita dalam upaya meningkatkan ekonomi kerakyatan berbasis kegiatan yang dilakukan rakyat,”ungkap Bupati Adrianus dalam pengarahannya.
Menurutnya, Dekranasda penting sebagai wadah atau lembaga yang diharapkan bisa melakukan pembinaan, pengembangan, pemasaran dan advokasi terhadap potensi masyarakat, khususnya dibidang kerajinan. Karena jika dikaji, masalah kerajinan memang sangat berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, artinya dilaksanakan sendiri oleh masyarajat.
“Tapi saat ini produk-produk kerajinan di Landak baru dalam batas dipakai atau konsumsi oleh masyarakat sendiri dan kualitasnya masih asal-asalan. Misal, bikin tikar pandan asal bisa dipakai untuk duduk, baring ya sudah, kadang miring kiri- kanan yang penting asal ada,” ujar mantan Kadis Pendidikan ini.
Padahal, lanjut Adrianus, kerajinan yang ada suatu potensi, jika dilihat daerah yang sudah tergarap dengan baik kerajinannya bisa menjadi sumber mata pencaharian masyarakat. Dia juga mencontohkan hat di sepanjang jalan dari Bandung lewat Cianjur, Puncak dan Bogor pada kiri-kanan jalan terpajang bermacam-macam kerajinan. Ada dari tanah liat yang berbentuk macam-macam kerajinan.
“Contoh lain, di Bali, disana orang mungkin melihat sepotong kayu sudah bisa menaksir, nanti akan menghasilan duit berapa. Tapi kalau orang Kalimantan melihat septong kayu berfikir untuk kayu api. Padahal ini bisa menjadi sumber penghasilan dan meningkatkan nilai tambah, tidak hanya untuk kayu api tapi bisa menjadi benda seni yang berharga tinggi,” ungkap Adrianus.
Adrianus juga memberikan contoh salah satu kerajinan yang ada di Landak yakni di UPR Babanto dengan kerajinan akar kayunya. “Mungkin menurut kaca mata orang akar tak ada nilainya, akar kayu belian yang digali dari dalam tanah. Tapi dengan sentuhan citra rasa seni yang tinggi hasilnya seperti yang ada dengan harga bukan hanya Rp.10 ribu tapi mencapai Rp.10 jutaan. Nah seperti ini yang ingin kita lakukan, karena kita banyak potensi kayu, mau cari kayu apa saja ada,” tegas Adrianus.
Selain kayu, di Landak juga banyak jenis potensi lainnya mulai dari bambu, rotan, pandan dan lainnta yang bisa digarap. Karena kadang orang berpergian untuk pulang mencari oleh-oleh, apakah itu gantungan kunci atau kipas. “Nah ada tidak, gantungan kunci atau kipas buatan Landak. Nah Dekranasda ini harus sudah punya program dan rencana untuk mengembangkan hal-hal yang seperti ini,” ujar Adrianus.
Sementara itu, susunan pengurus Dekranasda Landak masa bhakti 2009-2012 diantaranya, Dewan Penasehat Bupati Landak, Dewan Pertimbangan, Sekda, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, Tokoh Masyarakat, Asosiasi Pengusaha
Ketua Ny. Maria Bernadetha Adrianus, Wakil Ketua Ny. Emilianingsih Sukiman, Ketua Pelaksana Harian Drs Marius, Sekretaris Ir.Masda, Bendahara Mursalin. (rie)
0 Response to 'Potensi Kerajinan banyak Belum Tergarap'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)