Ngabang, Equator
Tewasnya Ruslin,48, seorang guru SDN 17 Tubang Raeng Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak yang ditemukan tergeletak di dalam kamar di perumahan guru, Sabtu (10/5), masih menyimpan tanda tanya warga. Polisi dan tim medis RSUD Landak belum dapat menemukan penyebab kematian pria asal NTB itu.
Kapolsek Ngabang AKP A Ramdani SE mengatakan kematian Ruslin, belum dapat di pastikan penyebabnya apakah tindakkan kekerasan atau kercunan obat. Menurut beberapa saksi yang mengatakan sebelum guru SD tersebut ditemukan meninggal didalam kamarnya pada malam Sabtu ( 9/5) guru SD tersebut berada di rumah saksi yang juga anggota Polsek Ngabang, sekitar pukul 10.30 wib guru tersebut pulang, menjelang satu hari yakni minggu (10/5) dikabarkan guru tersebut telah meninggal. “Kalau menurut saksi korban belum lama meninggalnya, namun kita belum dapat memastikan penyebab kematiannya,” kata A Ramdani saat ditemui diruang kerjanya kemarin.
Lanjutnya kematian guru SD tersebut dapat dipastikan apabila dilakukan otopsi, namun pihak keluarga tidak mau, jadi jenazah Guru tersebut Senin (11/5) langsung dimakamkan.
Terpisah Direktur RSUD Landak drg Krisman, M Kes mengatakan,setelah dilakukan pemeriksaan jenazah guru tersebut terdapat bengkak diwajahnya, hidung mengeluarkan darah, selain itu terdapat bengkak di kedua bahu dan dipergelangan tangan kananya, skrutum tampak membengkak dan terdapat cairan yang keluar dari kemaluannya. “Kalau dilaihat jenazah tersebut korban sudah tiga hari atau empat hari meninggal dunia, kalau baru satu hari tidak mungin karena jenazahnya sudah mengeluarkan bauh yang menyengat,” ungkap Krisman. Ia juga tidak dapat memastikan penyebab kematiannya karena pemeriksaan yang dilakukan pihak RSUD hanya memeriksa bagian luar saja, yang lebih jelas apabila jenazah tersebut di otopsi.
Pihak keluarga, H Sulaiman HZ yang didampingi anak kandung almarhum, yakni Icha 23 dan Uut, 18, mengatakan almarhum telah lama bercerai dengan istrinya, kurang lebih tujuh tahun, korban selama ini hanya tinggal sendiri dan tidak punya sanak pamili. Sedangkan mantan istrinya sudah menetap di Pontianak bersama anaknya Uut yang baru saja tamat SMA Negeri 7 Pontianak. Sedangkan kakanya Icha sudah berkeluarga dan memiliki anak satu. “Dulu Brusli ini akrab dengan saya setelah ia berpisah dengan istrinya anaknya pernah tinggal dirumah saya dan sayalah yang menjadi orng tuanya, sedangkan ayahnya itu tetap tingal sebatang kara,” papar Sulaiman.
Anak kandung Brusli Icha terakhir kali melihat ayahnya itu pada pulan januari saat ia bertandang kerumah ayahnya. Sedangkan UUT sudah dua tahun tidak melihat ayah kandungnya itu. “Terakhir saya melihat ayah waktu kakak kawin, saya sangat kaget mendengar kematian ayah dari pontianak saya langsung ke Ngabang,” ungkapnya seraya meneteskan air mata. (rie)
0 Response to 'Kematian Guru SD Masih Misterius'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)