*Korban Tewas, Diduga Kecelakaan

Ngabang, Equator
Staf Area Develoment Program (ADP) Pontianak/Wahana Visi Indonesia wilayah Kabupaten Landak, Fransiskus Agustian, 23, warga pasar Baru Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak dianiaya oknum anggota Polsek Teriak Kabupaten Bengkayang, Pj, dan, Ec,26, Ld, 26, Sn, 23, Hr, 23, dan IL, 24, warga Paloan di Cafe Dolamet Desa Keranji Paidang, Jumat (8/5) sekitar pukul 00.30 dini hari. Usai dianiaya, korban langsung menggunakan sepeda motor dan mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Jalan Ngabang-Pontianak KM 141 di Dusun Kalimuek Desa Keranji Paidang. Korban tewas setelah berada di RSUD Soedarso Pontianak.
Menurut keterangan Kapolres Landak AKBP Drs Tony Ep Sinambela Msi melalui Kasat Reskrim, AKP Hujra Soemena Sik, awalnya anggota Lantas menerima laporan dari warga ada kecelakaan tinggal dengan korban Fransiskus Agustian dengan luka-luka dan dilarikan di Puskesmas Pauhauman, kemudian dirujuk di RSUD Soedarso Pontianak dan nyawanya tidak tertolong. Kemudian pihak keluarga memakamkan korban, pada Senin (11/5). Namun, setelah pemakaman, keluarga korban menerima informasi dari seorang saksi mata kalau korban sebelumnya telah dianiaya di salah satu cafe. Maka merasa tak terima, langsung dilaporkan kepada Polsek Sengah Temila hari itu juga. Karena berkat pertimbangan situasi keamanan, maka Kapolres menarik kasus itu untuk ditangani di Polres. Berkat keterangan saksi mata, pelaku berhasil diciduk di kediamannya di kawasan Dusun Paloan dan semua mengakui telah melakukan penganiyaan. Berdasarkan saksi, korban malam itu berada di cafe, namun pulang sebentar mengambil pisau dengan tujuan tak jelas, karena sempat dilarang istrinya bernama Ita. Setelah sampai di cafe tersebut, tersangka sudah berada di dalam dan salah satu mereka yakni Pj, tiba-tiba mencabut pisau milik korban, sementara tersangka Ec mencekik korban disusul tendangan dari tersangka Sr dan Ld, kemudian Hr langsung membanting korban hingga keluar cafe tersebut. Ditambah lagi lemparan gelar minuman oleh Sr. “Waktu kejadian ada saksi mata penjaga cafe tersebut yakni Susi dan Rika,” kata Hujra.
Usai mendapat penganiayaan, korban langsung lari di Cafe Wak Bek kemudian masih dikejar tersangka. Karena merasa masih mendapat kejaran, korban lari lagi di cafe Bencong dan akhirnya kembali di cafe Dolamet yang juga masih dikejar tersangka. Tapi akhirnya damai, dan korban sempat di persilahkan memberihkan lukanya. Kemudian tersangka IL, yang juga sempat ikut menarik-narik baju korban, berniat akan mengantarkan pulang korban. Tapi oleh korban ditolak dengan alasan, dirinya bisa pulang sendiri pakai motor. “Jadi, motif kejadian pengeroyokan masih kita selediki, pastinya dampak mereka dalam kondisi mabuk semua,” jelas Hujra.
Terpisah, Kasat Lantas Polres, AKP Luki Fardiansyah SH mengatakan, Jumat (8/5) dini hari pukul 01.00 anggotanya di Pos Lantas Pahauman menerima laporan ada kecekaan tunggal di kawasan jalan Ngabang—Pontianak KM 141, yakni sebuah motor jenis Win KB.5917 BB dengan STNK atas nama ADP Pontianak atau Wahana Visi Indonesia, korban bernama Fransisku Agustian warga pasar baru Pahauman. Saat ditemukan, korban dengan posisi di luar badan jalan sebalah kiri dengan luka lecet dibagian tangan kiri, lecet di lutut kiri dan kanan, luka jahit di kepala belakang, luka jahit di pelipis kiri dan kanan dan dalam keadaan tak sadarkan diri. “Sedangkan kondisi motor lampu dan sepedo meter depan pecah, handel rem patah dan stang kiri depan bengkok. Jadi diduga mengalami kecekaan tunggal, menabrak lobang yang ada di jalan tersebut. Tapi kita akan meminta keterangan saksi yang ada di TKP, karena saat itu ada yang melihat,” ungkap Luki.

*Orang Tua Korban Menuntut
Orang tua korban bernama, Saimin, 43, yang didampingi paman korban, Sugito, 48, kemarin mendatangi Mapolres Landak dengan membawa sejumlah keluarga lainnya mencapai puluhan orang. Mereka ingin melihat kebenaran bahwa pelaku tekah ditangkap. Selain itu, dia meminta kepada polisi agar menindak tegas pelaku yang telah melakukan penganiyaan hingga akhirnya korban meninggal. Bahkan pihak keluarga menduga, korban tidak mengalami kecelakaan tapi sengaja di taruh pelaku digeletakn ditepi jalan agar seolah menghilangkan barang bukti. “Kita minta kasus ini diselidiki, kita mempersilahkan korban yang sudah dimakamkan di otopsi atau visum,” tegas Saiman.
Ia juga menceritakan, awal mendengar kalau anaknya tewas karena terjatuh dari sepeda motor di Dusun Kalimue Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila. Mendengar laporan itu, Saimin lantas mendatangi Puskesmas Pahauman untuk melihat anaknya. “Saya lihat anak saya sudah tidak berdaya lagi dan sepertinya sudah tidak bisa ditolong lagi. Akhirnya saya merujuk anak saya ke RSUD Soedarso Pontianak. Di rumah sakit itulah nyawa anak saya melayang,” cerita Saimin yang ditemui di Mapolres Landak. Setelah itu, lanjutnya, Fransiskus langsung dimakamkan oleh pihak keluarganya.
Pasca kematian korban, tersiar kabar bahwa sebelum jatuh dari sepeda motor, korban telah dikeroyok oleh 6 orang di kafe Dolamet. Hal inipun berdasarkan hasil penyelidikan dari keluarga korban. Hasil dari penyelidikan keluarga korban inipun berdasarkan keterangan dari saksi mata yang melihat perkelahian tersebut yakni penjaga kafe. “Kalau memang korban tewas karena kecelakaan, tentu ada bekas-bekas tanda kecelakaan. Tapi saya lihat tidak ada tanda-tandanya. Jadi kami curiga sipelaku ingin menghilangkan jejak dengan cara meletakan korban dijalan, seolah-olah kematian korban karena kecelakaan,” kata Saimin.
Korban adalah anak kedua dari empat bersaudara, telah bekerja menjadi karyawan atau staf di ADP Pontianak wilayah Kabupaten Landak kurang lebih lima tahun. Sementara itu, salah satu perwakilan dari ADP Pontianak, bernama Sentia Dewi ketika menggelar acara tentang akta kelahiran di kantor Bupati Landak, dikonfirmasi Equator membenarkan kalau korban adalah staf di ADP Pontianak. “Cuman saya tak tahu apa jabatan dia, yang jelas kemarin saya dengar korban memang mengalami kecelakaan dan masuk di rumah sakit dan meninggal. Jadi soal adanya kasus lain penganiayaan saya tidak tahu,” ujar Dewi ditemui di sela-sela acara, siang kemarin. (rie)
0 Response to 'Oknum Polisi Aniaya Staf ADP Pontianak'
Copyright © 2009 www.harianequatorlandak.blogspot.com. All Rights Reserved. by Templates Jaring Borneo