*Korban Sempat Lihat ‘Burung’ Tegang
MANDOR. Sungguh biadap! Itulah ucapan yang layak ditujukan kepada Ws alias Bl, 64, warga Dusun Lian Sipi Kecamatan Mandor, kakek yang sudah bau tanah ini tega menggoyang, Bunga, 12, bocah kelas enam SD yang notabenenya masih tetangganya sendiri, jebol perawannya sejak November 2008 silam.
Kapolsek Mandor IPDA Alexander Aban melalui Kanit Reskrim Bripka Dahroni mengatakan, terjadi pemerkosaan yang di lakukan tersangka Ws terhadap Bunga, baru terungkap setelah ibu korban menemukan surat cinta dari tersangka tertanggal 17 Agustus 2009 lalu. “Inti suratnya bilang sayang, aku mau memberi uang dan ketemu di rumah tempat kita melakukan perbuatan suami istri dulu,” ungkap Aban.
Ibu korban langsung melapor kejadian itu di Mapolsek Mandor, hasil pengakuan tersangka kejadiannya sejak November dan Desember 2008 yang lalu. Keduanya sama-sama mengakui melakukan perbuatan tersebut. Tersangkapun mengaku perbuatannya dua kali ia lakukan dengan tidak memaksa.
Tapi pengakuan korban sebelum melakukan pemerkosaan, November 2008, korban minta air minum dengan tersangka dan setelah minum air itu dia merasa aneh, pandangannya melihat tersangka seperti masih muda. “Kadang rasa suka kadang benci, dan tersangka langsung menarik saya ke dalam rumah dan kemudian saya di tarik di dalam kamar, dia janji mau beri uang, tapi langsung membuka baju dan celana dalam saya. Saya berusaha menolaknya tapi tidak mampu karena tenaganya lebih kuat,” ungkap Bunga.
Bunga tak berdaya mau teriak langsung mulutnya di tutup dengan tangannya. Dia (tersangka,red) langsung membuka baju dan celana Bunga dan dibaringkan dan menindih. Bunga sempat melihat kemaluan kakek itu tegang, kemudian kemaluan nya di masukan ke dalam kemaluannya. Di masukan ke dalam kemudian di tarik sambil di goyang entah berapa lama, di lakukannya sehingga di tarik kemaluanya sampai keluar air maninya. Setelah itu dia langsung pakai baju dan celana, sayapun pakai baju dan celana, saya mau pulang dan dia memberi uang Rp 10.000. “Saya bilang tak usah nanti wak perempuan marah,” ucap Bunga sambil meringis kesakitan.
Sedangkan untuk yang kedua kalinya Desember 2008, pada saat Bunga habis mandi lewat depan rumahnya dan ia di ajak di dalam hutan dengan cara menarik tangan kanan saya. Saya melawan dan saya pukul tangannya tapi tidak apa-apa. Lalu baju dan celana dalam saya di buka dan saya di baringkan, dia langsung menindih dan memasukan kemaluannya di dalam kemaluan saya, naik turun entah berapa lama di tarik kemaluanya dan air maninya keluar. “Saya berusaha berteriak tapi mulut saya di tutup, setelah itu saya bilang wak jangan ngacau saya lagi nanti istri wak marah, dia bilang istri wak tidak ada di rumah dan kamu mau ngak nikah dengan wak, saya bilang ndak mau dan saya pakai celana dan baju langsung pulang duluan ke rumah,” ungkapnya. (rie)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)