*Belum KLB Karena Baru Suspect
NGABANG. Issu yang berkembang kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Landak sudah dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) karena meningkat dan urutan kedua se Kalbar setelah Kabupaten Sambas. Tapi kabar itu dibantah keras oleh pihak Dinas Kesehatan Landak. ”Memang kasus DBD meningkat di Landak ini, tapi sifatnya baru susfect atau tersangka saja. Masalah pernyataan KLB itu yang berhak menyatakan Bupati, tapi konsepnya belum ditandatangi,” ungkap dr. Kamarudin, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Landak dikonfirmasi usai solat zuhur di Masjid Suhada Ngabang, Rabu (7/10) siang kemarin.
Kamarudin tidak menyangkal, adanya peningkatan kasus DBD di Landak tapi jumlah kasus DBD secara riil, ia tidak bisa menyebutkannya. Jadi masyarakat jangan perlu panik karena Landak berada diperingkat kedua se Kalbar kasus DBD. Virus mematikan yang menyerang Landak ini masih suspect atau perkiraan. Yang menentukan benar-benar DBD adalah laboratorium. “Apalagi sebagian besar diagnosa penyakit DBD di Landak tidak semuanya dari rumah sakit, tapi banyak dari Puskesmas yang laboratoriumnya tidak lengkap. Makanya dibuatlah DBD ini suspect sehingga cepat ditanggapi,” katanya.
Menurutnya, jika suspect DBD ini tidak ditangani secepatnya, tentu akan lari ke DBD. Oleh karena itu Dinkes Landak sendiri masih melakukan kegiatan fogging ke rumah-rumah penduduk. “Namun untuk kegiatan fogging ini kita masih menemui masalah pendanaan. Bahkan untuk menunjang kegiatan tersebut, terpaksa uang perjalanan dinas saya dipakai untuk kegiatan fogging,” jelas Kamarudin seraya menambahkan, begitu kasus DBD di Landak meledak, Pemkab langsung mengeluarkan dana taktis. “Ini sudah cukup baik. Tapi untuk pencegahan DBD ini, kita tetap meminta masyarakat supaya melakukan kegiatan 3 M,” saran dia.
Terpisah, Direktur RSUD Landak Drg. Krisman MKes dikonfirmasi menyatakan,terhitung Agustus 2009, jumlah pasien DBD yang terbaring di rumah sakit tersebut sebanyak 9 pasien, September 27 pasien dan Oktober ada 14 pasien. Ada satu pasien lagi yang saat ini masih terbaring di rumah sakit milik pemerintah tersebut. Namun belum dipastikan hasil diagnosanya apakah DBD atau bukan. Rata-rata yang terkena DBD ini adalah anak-anak. “Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit ini dari Afdeling dan Plasma PTPN XIII Ngabang. Namun dari 51 orang pasien DBD yang dirawat di RSUD Landak tidak ada yang meninggal dunia. Pasien yang dirawat tersebut ada satu keluarga terkena DBD dan beralamat di Plasma,” jelas Krisman di ruang kerjanya. (rie)
0 Response to 'Kasus DBD di Landak Meningkat'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)