*Data Kasus DBD Tak Jelas
NGABANG. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Landak cukup meningkat. Tapi Bupati Landak mengaku masih mempertimbangkan untuk menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) karena dilihat dampak aspeknya.
“Saya belum melihat data terakhir dari Dinas Kesahatan (Dinkes) berapa jumlah kasus DBD sampai saat ini. memang ada mengarah menuju penentuan KLB tapi kan perlu dipertimbangkan aspek-aspek yang lain,” ungkap Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi usai acara Halal Bihalal Idul Fitri di aula kantor bupati Landak, Jumat (9/10) kemarin.
Artinya, mengapa perlu pertimbangan aspek yang ada, jangan sampai adanya penentuan KLB lalu berimbas pada invetasi di Landak. nah hal ini yang perlu dipikirkan. “Jangan tiba-tiba mereka pada ngacir semua hanya gara-gara DBD. Pastinya kita belum mendpat data terakhir berapa jumlah kasus DPD dari Dinkes,” ungkap Adrianus.
Menurutnya, yang penting peningkatkan kesiagaan dengan cara fogging jalan terus, obat-obatan, alat-alat medis sudah siaga semua. Sedangkan mengenai dana untuk fogging, bukan hanya di Landak yang kekurangan melaikan Provinsi juga kewalahan. “Saya sudah perintahkan kepada Sekda pakai dana darurat yang ada,” ujar Adrianus.
Ketika ditanya apakah warga bayar biaya fogging? Mantan Kadis Pendidikan ini menyatakan, dirinya juga membatar, karena hal itu sangat diperlukan. Maka tinggal kesedaran dari masyarakat, bahkan kadang ada yang marah-marah rumahnya di fongging karena banyak asap. “Kalau mau tahu, petugas kita di Landak ini cuman satu orang, dia yang membawa mesin kesana-sini. Jadi aspek kemanusian dia perlu makan dan minum. Bagi yang merasa bahwa harus ucapan terima kasih, Rp. 5000 atau Rp.10.000 kan tak menjadi masalah,” ucap Adrianus.
Adrianus menghimbau, agar masyarakat melakukan pencegahan dengan cara memperhatikan lingkungan di rumahnya masing-masing, seperti genanga-genangan air dan lainnya. “Jadi biasakan kita melakukan 3 M,” pesannya.
Sementara itu data dari RSUD Landak terhitung Agustus sampai Oktober, pasian yang dirawat mencapai 51 orang. Yakni bulan Agustus 9 pasien, September 27 pasien dan Oktober ada 14 pasien. Rata-rata yang terkena DBD ini adalah anak-anak. “Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit ini dari Afdeling dan Plasma PTPN XIII Ngabang. Namun dari 51 orang pasien DBD yang dirawat di RSUD Landak tidak ada yang meninggal dunia. Pasien yang dirawat tersebut ada satu keluarga terkena DBD dan beralamat di Plasma,” ungkap Direktur RSUD drg.Krisman Mkes. (rie)
0 Response to 'Penentuan KLB Perlu Pertimbangan'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)