*PU Fraksi, Dewan Baru Masih ‘Grogi’
NGABANG. Sidang paripurna DPRD Landak dengan agenda Pemandangan Umum (PU) fraksi-fraksi terhadap nota pengantar RAPBD 2010, Kamis (22/10) kemarin berlangsung lancar. Kandati ada anggota dewan baru yang masih terlihat grogi saat tampil di podium, ada yang salah baca dan grogi ketika bersalaman dengan pimpinan sidang dan wakil bupati bahkan main terjun tidak lewat tangga yang ada di depan.
Sidang dipimpin Ketua DPRD Sementara Mohzai SP didampingi Wakil Ketua Sementara Klemen Apui dihadiri sejumlah anggota dewan, sedangkan dari eksekutif hadir Wakil Bupati Agustinus Sukiman dan pada kepala SKPD dilingkungan Pemkab Landak.
Dari enam fraksi yang ada, diantaranya ada yang meminta pembangunan daerah terisolir di Landak ini harus mendapat perhatian serius secara adil dan merata. Fraksi Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) misalnya, dengan juru bicara (jubir) Sarius SE menyatakan Landak masih banyak daerah terisolir dengan kepadatan penduduk yang relatif rendah miskin sumber daya baik alam maupun manusia sehingga perlu ada kebijakan dari pemerintah baik kabupaten maupun provinsi dalam pembangunan. “Jika dilihat sektor pertanian harus tidak terfokus pada satu daerah sajadan harus ada aspek keadilan yang harus diperhatikan,” ungkapnya.
Selanjutnya dengan banyaknya investasi perkebunan sawit di Landak ini, pihak pemerintah harus melakukan pengawasan secara selektif, karena tidak semua investor semuanya baik sesuai keinginan masyarakat. Misalnya akibat dampak pembukaan lahan, banyak sungai-sungai tercemar, nah harus ada solusi untuk menyikapi masalah dampak tersebut. “Jadi pihak perusahaan harus membangun untuk pelayanan kesehatan dan sarana air, karena sungai sudah mendapat dampak,” tegas Sarius.
Fraksi Anugerah, dengan jubir Kasnem Sn juga menyoroti masalah daerah pedalaman, karena dari 13 kecamatan dengan 160 desa sebagian besar adalah pedalaman. “Kami minta kepada dinas terkait agar bisa memperhatikan secara serius dan harus bijaksana,” ujarnya.
Ia juga menyikapi masalah tenaga pendidik yakni guru di daerah pedalaman. Selama ini sarana guru di pedalaman kurang diperhatikan, seperti perumahan guru. Karena jika ada guru yang baru bertugas dan sudah mempunyai keluarga, mareka akan sudah mendapatkan tempat tinggal. “Akibatnya, guru jarang ditempat, bahkan ketika baru akan ulangan semester, sekolah pintunya baru terbuka,” ujar Kasnem. (rie)
0 Response to 'Daerah Pedalaman harus Diperhatikan'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)