NGABANG. Antusias proses belajar-mengajar di SDN 10 Ngabang tetap ditunjukan oleh siswa-siswanya. Kendati mereka belajarnya di luar gedung ‘numpang’ halaman surau di Jalan Ilong Ngabang, itu akibat gedung sekolah telah direhap total sejak September lalu. “Eh ada pak wartawan foto kita, asyik masuk koran,” ucap sejumlah siswa ketika Equator menghampiri ketika para siswa sedang kosentrasi belajar, Jumat (30/10) pagi kemarin.
Itulah salah satu semangat calon generasi penerus bangsa khususnya di Kabupaten Landak ini. Mereka tetap tidak mengeluh kendati harus belajar di halaman terbuka dengan atap seng tanpa dinding, bagi anak-anak ini dilakukan hanya sementara dan akan nantinya akan menggunakan gedung yang lumayan dari pada sebelumnya. Mau tidak mau pihak pelaksana proyek dengan masa kerja 90 hari atau tiga bulan itu harus menggenjot pekerjaannya. Jangan sampai lewat waktu kontrak kerja yang sudah mereka sepakati. “Dulu lantai pakai kayu, nanti sudah di cor semen, jadi bagus lah,” ujar Kepala SDN 10 Ngabang Surtini Sastro ditemui di kantornya kemarin.
Menurutnya, meskipun untuk sementara kondisi gedung ada pembangunan, tapi tidak menyurut untuk menjalankan tugasnya yakni mendidik anak-anak. Maka sejak ada perehapan gedung, siswa yang masuk dibagi dua sip, pagi dan siang. Untuk kelas 1,2 dan 3 masuk pagi dan 4,5 dan 6 masuk siang. “Ya ada yang belajar minjam halaman surau ini,” ujar ibu berkerudung ini.
Selain siswa yang tetap antusias seperti biasa, para guru juga tetap semangat untuk menjalankan tugas mendidikan siswa yang ada. “Artinya, meskipun belajar sementara tidak di dalam gedung, tapi semua pelajaran tidak ada yang dikurangi,” tukas Surtini. (rie)
* PPNI Landak Gelar Seminar Sehari
NGABANG. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Landak menggelar seminar sehari dalam rangka persiapan pendidikan bagi tenaga kesehatan, Kamis (29/10) yang dibuka oleh Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi di aula Paroki Salib Suci Ngabang.
“PPNI salah satu organisasi profesi agar senantiasa berupaya melakukan pembinaan secara berkesinambungan dalam meningkatkan kualitas anggotanya, khususnya peningkatan pengetahuan melalui pendidkan dan latihan, simposium dan bimbingan teknis,” ungkap Adrianus dalam sambutannya.
Ini dilakukan agar seluruh anggota PPNI dapat menjalankan keahlian yang dimiliki dengan tetap memperhatikan kode etik profesi serta disesuaikan dengan kondisi sosial budaya di wilayah masyarakat Landak ini.
“Saya menyambut baik upaya dari PPNI dalam tangka meningkatkan sumber daya tenaga keperawatan, untuk memenuhi standar, berpendidikan diploma III melalui program khusus,” ungkap Adrianus.
Menurut mantan Kedis Pendidikan ini, perawat merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai visi dan misi Departeman Kesehatan RI, Indonesia sehat 2015, mengemban tugas yang sangat berat dilini terdepan dibawah naungan Puskesmas dan rumah sakit. “Saya ingatkan bahwa peranan perawat sebagai perpanjangan fungsi Puskesmas dan rumah sakit yang juga dibebani dengan berbagai tugas tambahan, jangan sampai pengabaikan tugas pokok dan fungsinya sebagai perawat yang senantiasa memberikan pelananan terbaik kepada masyarakat,” tegas Adrianus.
Sementara itu, Ketua Panitia Seminar, Heronimus dalam laporannya mengungkapkan, kegiatan yang dilaksanakan yakni sekinar tentang profesionalisme dan peraturan Menkes No.1239 tahun 2002 tentang standar pendidikan yang dibawahkan oleh tim PPNI Kalbar, kemudian seminar tentang peraturan bupati tentang syarat dan perizinan pendidikan bagi pegawai kabupaten Landak disajikan oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Landak dan seminar tentang sistem pendidikan disampaikan oleh Poltekes Pontianak jurusan keperawatan Singkawang. “Sedangkan peserta dari anggota PPNI Landak baik yang berstatus PNS maupun yang bukan PNS,” ungkap Hiro didampingi Ketua PPNI Landak Jayadi. (rie)
NGABANG. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Landak menggelar seminar sehari dalam rangka persiapan pendidikan bagi tenaga kesehatan, Kamis (29/10) yang dibuka oleh Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi di aula Paroki Salib Suci Ngabang.
“PPNI salah satu organisasi profesi agar senantiasa berupaya melakukan pembinaan secara berkesinambungan dalam meningkatkan kualitas anggotanya, khususnya peningkatan pengetahuan melalui pendidkan dan latihan, simposium dan bimbingan teknis,” ungkap Adrianus dalam sambutannya.
Ini dilakukan agar seluruh anggota PPNI dapat menjalankan keahlian yang dimiliki dengan tetap memperhatikan kode etik profesi serta disesuaikan dengan kondisi sosial budaya di wilayah masyarakat Landak ini.
“Saya menyambut baik upaya dari PPNI dalam tangka meningkatkan sumber daya tenaga keperawatan, untuk memenuhi standar, berpendidikan diploma III melalui program khusus,” ungkap Adrianus.
Menurut mantan Kedis Pendidikan ini, perawat merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai visi dan misi Departeman Kesehatan RI, Indonesia sehat 2015, mengemban tugas yang sangat berat dilini terdepan dibawah naungan Puskesmas dan rumah sakit. “Saya ingatkan bahwa peranan perawat sebagai perpanjangan fungsi Puskesmas dan rumah sakit yang juga dibebani dengan berbagai tugas tambahan, jangan sampai pengabaikan tugas pokok dan fungsinya sebagai perawat yang senantiasa memberikan pelananan terbaik kepada masyarakat,” tegas Adrianus.
Sementara itu, Ketua Panitia Seminar, Heronimus dalam laporannya mengungkapkan, kegiatan yang dilaksanakan yakni sekinar tentang profesionalisme dan peraturan Menkes No.1239 tahun 2002 tentang standar pendidikan yang dibawahkan oleh tim PPNI Kalbar, kemudian seminar tentang peraturan bupati tentang syarat dan perizinan pendidikan bagi pegawai kabupaten Landak disajikan oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Landak dan seminar tentang sistem pendidikan disampaikan oleh Poltekes Pontianak jurusan keperawatan Singkawang. “Sedangkan peserta dari anggota PPNI Landak baik yang berstatus PNS maupun yang bukan PNS,” ungkap Hiro didampingi Ketua PPNI Landak Jayadi. (rie)
Kompetisi Bola Voli Pelajar Ditutup
NGABANG.Pertandingan bola voli pelajar kompetisi antar club yang digelar Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Landak resmi ditutup, Kamis (29/10) sore kamarin.
Acara yang dihelat sejak 20 sampai 29 Oktober ini diikuti 19 club putra dan 20 club putri, sedangkan pemenang putra Juara I SMAN 2 Ngabang, Juara II SMPN 2 Ngabang, Juara III SMAN I Sengah Temila dan Juara IV SMAN I Ngabang. Sedangkan pemenang putri, Juara I SMAN 2 Ngabang, Juara II SMA Maniamas A, Juara III SMK Maniamas dan Juara IV SMA Maniamas B.
Pertandingan untuk penentuan juara digelar sore kamarin di lapangan voli Paroki Ngabang yang langsung disaksikan Kepala Disporabudpar Drs Lukas Kanoh MM didampingi Sekretaris Drs. Yosef Timoteus, Kabid Pemuda dan Olahraga CH Dahor, Kasi Olahraga Abudul Hadi SAP dan sejumlah stafnya.
“Kita ucapkan terima kasih kepada peserta pertandingan yang telah bermain secara sportif, kemudian kepada yang menang jangan bangga dan yang kalah jangan kecil hati, karena masih banyak kesempatan turnamen lainnya di Landak ini,” ungkap Lukas Kanoh dalam pesan dan kesannya sebelum pembagian tropy dan dana pembinaan.
Adapun tujuan kegiatan pertandian ini, diantaranya sebagai ajang kompetisi bagi club-club olahraga yang ada di Kabupaten Landak. Pastinya untuk mencari bibit unggul di setiap pertandingan, baik basket, bola voli dan lari.
“Kita juga mengucapkan terima kasih kepada wasit dan semua pihak yang telah mendukung kegiatan hingga selesai dengan lancar ini,” ucapnya. (rie)
NGABANG.Pertandingan bola voli pelajar kompetisi antar club yang digelar Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Landak resmi ditutup, Kamis (29/10) sore kamarin.
Acara yang dihelat sejak 20 sampai 29 Oktober ini diikuti 19 club putra dan 20 club putri, sedangkan pemenang putra Juara I SMAN 2 Ngabang, Juara II SMPN 2 Ngabang, Juara III SMAN I Sengah Temila dan Juara IV SMAN I Ngabang. Sedangkan pemenang putri, Juara I SMAN 2 Ngabang, Juara II SMA Maniamas A, Juara III SMK Maniamas dan Juara IV SMA Maniamas B.
Pertandingan untuk penentuan juara digelar sore kamarin di lapangan voli Paroki Ngabang yang langsung disaksikan Kepala Disporabudpar Drs Lukas Kanoh MM didampingi Sekretaris Drs. Yosef Timoteus, Kabid Pemuda dan Olahraga CH Dahor, Kasi Olahraga Abudul Hadi SAP dan sejumlah stafnya.
“Kita ucapkan terima kasih kepada peserta pertandingan yang telah bermain secara sportif, kemudian kepada yang menang jangan bangga dan yang kalah jangan kecil hati, karena masih banyak kesempatan turnamen lainnya di Landak ini,” ungkap Lukas Kanoh dalam pesan dan kesannya sebelum pembagian tropy dan dana pembinaan.
Adapun tujuan kegiatan pertandian ini, diantaranya sebagai ajang kompetisi bagi club-club olahraga yang ada di Kabupaten Landak. Pastinya untuk mencari bibit unggul di setiap pertandingan, baik basket, bola voli dan lari.
“Kita juga mengucapkan terima kasih kepada wasit dan semua pihak yang telah mendukung kegiatan hingga selesai dengan lancar ini,” ucapnya. (rie)
PAHAUMAN. Kantor dan rumah karyawan Kantor Credit Union (CU) Pancur Kasih Tempat Pelayanan (TP) 02 Pahauman Kecamatan Sengah Temila diresmikan oleh Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi, Rabu (28/10) kemarin. Gedung yang bermotif budaya lokal yakni dayak itu dibangun dengan waktu satu tahun dan menelan dana mencapai Rp.2,10 miliar lebih.
“Terima kasih kepada perintis, penerus pejuang CU Pancur Kasih tentunya dengan kerja keras dalam menghadapi rintangan dan tantangan untuk mendirikan gedung ini,” ungkap Adrianus.
Untuk itu, secara pribadi baik kedinasan bupati mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan dan apresiasi setingginya-tingginya kepada pengurus dan lebih-lebih anggota serta masyarajat yang telah mempercayakan dutnya di CU Pancur Kasih ini. “Karena komitmen yang kita bukan hanya ucapan, tapi memang ini sudah merupakan satu upaya agar masyararakat bisa memanfaatkan lembaga-lembaga keaungan mikro dengan sebaik-baiknya. Terutama untuk menolong dirinya sendiri. Tentu dengan cara menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung di CU, selain bisa menolong dirin sendiri juga orang lain,” tegas Adrianus.
Perwakilan dari Badan Koordinasi CU Kalimantan, Drs Frans Laten mengatakan, sekarang di Badan Koordinasi CU Kalimantan beranggotakan 48 CU dengan asset Rp.2,6 triliun. Jadi dihargai kepada anggota CU Pancur Kasih yang ada. “Mudah-mudahhan dengan diresmikan gedung ini tingkat kepercayaan akan semakin tinggi lagi,” urainya.
Sedangkan seluruh anggota CU yang bergabung badan koordiansi CU Kalimantan sekarang ada 387 ribu orang. “Kalau kita lihat secara nasional, separuhnya ada di wilayah kalimantan, CU Pancur Kasih mendudkuki urutan kedua dibawah Lntang Tipo,” ungkap Frans.
Ketua Dewan Pengurus CU Pancur Kasih Dra. Noberta Yati mengatakan,proses pembangunan gedung CU ini terhitung pelatakan batu pertama 14 Oktober 2008 dan diresmikan 28 Oktober 2009 dengan menelan dana total Rp.2,10 miliar lebih. Jumlah angota per 30 September 2009 yakni 77.763 orang terdiri laki-laki 48.722 orang dan perempuan 29.041 orang. “Jumlah asset senilai Rp.695 miliar lebih, pinjaman beredar Rp.596 miliar simpanan saham (pokok dan wajib) Rp.85 miliar lebih, simpanan non saham (produk) Rp.543 miliar, dana cadangan Rp.45 miliar lebih,” papar dia.
Acara peremian diawali pemberkatan Pj.Herman Ahie,OFM.Cap sedangkan peremian oleh Bupati Landak dengan ditandai pembukaan tabir plang kantor CU, pemotongan bambu di pintu masuk, pemukulan gong dan penandatangan batu prasti. (rie)
*Upacara Sumpah Pemuda Khitmad
NGABANG. Upacara hari Sumpah Pemuda ke 81 yang dipanitia jajaran Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Landak di halaman kantor bupati Landak, Rabu (28/10) pagi kemarin berlangsung khitmad. Bertindak inspektur upacara Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot Msi dan komandan upacara Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Landak Wibersono Lazarus Djait. Pada kesempatan itu Bupati membacakan kata sambutan dari Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Andi A Malarangeng. Hadir dalam upacara itu sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemkab Landak, jajaran Muspida Landak, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan undangan.
”Pemuda tentunya mempunyai bakat dan potensi yang luar biasa. Bakat dan potensi dari para pemuda inipun bermacam-macam dari berbagai bidang,” ungkap Bupati Adrianus kepada wartawan usai upacara, kemarin.
Menurut dia, para pemuda inipun mempunyai masa depan yang masih panjang. Maka, dengan adanya potensi dan bakat dari para pemuda ini, apa yang harus dilakukan para pemuda. ”Setelah para pemuda mengenali potensinya, pemuda mengembangi bakat, kemampuan dan talentanya seoptimal mungkin,” kata Adrianus.
Ia meminta agar pemuda tidak bergantung pada orang lain. Apalagi sampai bergantung pada uluran tangan pemerintah atau siapun juga. ”Pemuda harus memiliki jiwa kewirausahaan. Itu yang harus dimiliki oleh para pemuda kita sekarang. Jadi tidak menunggu kapan pembukaan PNS dan sebagainya. Jadi pemuda harus kreatif,” tegas dia.
Karena, para pemuda ini nantinya akan berhadapan dengan berbagai tantangan. Oleh karena itu para pemuda harus memiliki daya saing. ”Kalau tergantung terus, bagaimana para pemuda mau mempunyai daya saing. Jadi daya saing, kemampuan dan kekuatan harus diciptakan oleh para pemuda itu sendiri,” tegas Adrianus yang juga ketua MPC Pemuda Pancasila Landak ini.
*Hanya Satu OKP Ikut Upacara
Ketua KNPI Landak Heriadi SE mengaku kecewa terhadap para jajaran
Organisasi Kepemudaan (OKP) tidak mengikuti upacara hari sumpah pemuda tersebut. Hanya satu OKP saja yang hadir sebagai peserta upacara yakni Pemuda Pancasila (PP). Padahal panitia penyelenggara dari KNPI Landak sudah mengirimi undangan kepada OKP yang ada di Landak. ”Saya merasa bersyukur karena segala kegiatan KNPI dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda ini berlangsung sukses. Tapi saya kecewa karena pada upacara peringatan hari Sumpah Pemuda hanya satu OKP saja yang menghadiri upacara. Padahal kami sudah mengirimi undangan kepada semua OKP yang ada di Landak,” ungkap Heriadi yang didampingi Sekretaris KNPI Cahyatanus SH.
Heriadi meminta kepada OKP yang hanya tinggal nama saja supaya pengurusnya bisa dirombak kembali. Dengan dirombaknya OKP tersebut diharapkan kehadirannya di Landak bisa eksis. ”Kita harapkan demikian. Apalagi pengurus DPD KNPI Landak sekarang ini merupakan wajah baru. Sebagai organisasi yang membawahi OKP, kami akan melakukan pendataan terhadap OKP yang ada di Landak,” ujar dia.(rie)
*20 Formasi Jatah Guru Agama
NGABANG. Kabar menggembirakan bagi pencari kerja (pencaker) yang selama ini menanti penerimaan CPNS di lingkungan Pemkab Landak. Hari ini, Rabu (28/10) sudah diumumkan dan penerimaan berkas lamaran terhitung 2-17 November. Jumlah lowongan 264, namun yang diperebutkan hanya 250 saja. “Untuk 14 lowongan sudah ada orangnya yakni pengangkatan sekretaris desa (sekdes) 3 orang dan dari honorer 11 orang. Jadi formasi yang direbutkan sisa 250 saja,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BK dan Diklat) Landak Marcos Lahiran S.Sos dikonfirmasi di kantornya, Selasa (27/10) kemarin.
Menurut Marcos, dari 250 formasi yang terdiri tenaga kependidikan yakni guru, kesehatan dan tenaga teknis. Sedangkan jenjang pendidikan, untuk tenaga teknis minimal strata satu (S-1) diantaranya hukum, sosial, pertanian, teknis dan komputer. Kemudian tenaga kependidikan mulai dari Diploma dua (DII) dan S-1, tenaga kesehatan mulai dari DIII dan S-1 termasuk dokter.
“Tahun ini kita membuka formasi guru agama, kalau tahun sebelumnya kita tak pernah ada. Maka sekarang dibuka sebanyak 20 orang, terdiri untuk Katolik 10 orang, Protestan 7 orang dan Islam 3 orang,” ungkap Marcos.
Jadi, untuk formasi guru agama bisa menjawab dari aspirasi masyarakat yang selama ini disampaikan di DPRD Landak dan media cetak. Namun, memang Pemkab membuka formasi secara bertahap. “Mungkin tahun berikutnya bisa dibuka lagi. Karena memang untuk tahun ini Pemkab mengajukan untuk kuota keseluruhan 1600, tapi yang disetujui Menpan hanya 264 formasi saja, maka dibagi-bagi formasinya,” terang Marcos.
Untuk sistem penerimaan CPNS di lingkungan Pemkab Landak, pengumuman bisa dilihat di kantor kepegawaian dan kantor camat masing-masing. Sedangkan lamaran ditujukan kepada Bupati Landak dan langsung diantar di panitia pengadaan di kantor BK dan Diklat di lantai satu kantor bupati Landak.
“Syarat diantaranya surat lamaran sesuai format yang ada kemudian dilampirkan foto copy ijazah legalisir, fas foto 4x6 dan kartu kuning,
apabila sudah lulus nanti baru dilengkapi syarat lainnya. Kemudian pelaksanaan test tanggal 21 November dan hasilnya akan diumumkan 7 Desember mendatang,” urainya.
Ketika ditanya terkait kabar adanya calo CPNS di Landak ini? Marcos langsung menegaskan kepada masyarakat khususnya bagi pelamar agar jangan percaya dengan oknum-oknum yang mengatasnamakan pejabat dengan cara meminta-minta atau menjanjikan terkait penerimaan CPNS. Jika memang ada, agar laporkan saja kepada pihak berwenang. “Akan kita tangkap, karena sudah merugikan nama bangsa,” tegas Marcos (rie)
NGABANG. Kabar menggembirakan bagi pencari kerja (pencaker) yang selama ini menanti penerimaan CPNS di lingkungan Pemkab Landak. Hari ini, Rabu (28/10) sudah diumumkan dan penerimaan berkas lamaran terhitung 2-17 November. Jumlah lowongan 264, namun yang diperebutkan hanya 250 saja. “Untuk 14 lowongan sudah ada orangnya yakni pengangkatan sekretaris desa (sekdes) 3 orang dan dari honorer 11 orang. Jadi formasi yang direbutkan sisa 250 saja,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BK dan Diklat) Landak Marcos Lahiran S.Sos dikonfirmasi di kantornya, Selasa (27/10) kemarin.
Menurut Marcos, dari 250 formasi yang terdiri tenaga kependidikan yakni guru, kesehatan dan tenaga teknis. Sedangkan jenjang pendidikan, untuk tenaga teknis minimal strata satu (S-1) diantaranya hukum, sosial, pertanian, teknis dan komputer. Kemudian tenaga kependidikan mulai dari Diploma dua (DII) dan S-1, tenaga kesehatan mulai dari DIII dan S-1 termasuk dokter.
“Tahun ini kita membuka formasi guru agama, kalau tahun sebelumnya kita tak pernah ada. Maka sekarang dibuka sebanyak 20 orang, terdiri untuk Katolik 10 orang, Protestan 7 orang dan Islam 3 orang,” ungkap Marcos.
Jadi, untuk formasi guru agama bisa menjawab dari aspirasi masyarakat yang selama ini disampaikan di DPRD Landak dan media cetak. Namun, memang Pemkab membuka formasi secara bertahap. “Mungkin tahun berikutnya bisa dibuka lagi. Karena memang untuk tahun ini Pemkab mengajukan untuk kuota keseluruhan 1600, tapi yang disetujui Menpan hanya 264 formasi saja, maka dibagi-bagi formasinya,” terang Marcos.
Untuk sistem penerimaan CPNS di lingkungan Pemkab Landak, pengumuman bisa dilihat di kantor kepegawaian dan kantor camat masing-masing. Sedangkan lamaran ditujukan kepada Bupati Landak dan langsung diantar di panitia pengadaan di kantor BK dan Diklat di lantai satu kantor bupati Landak.
“Syarat diantaranya surat lamaran sesuai format yang ada kemudian dilampirkan foto copy ijazah legalisir, fas foto 4x6 dan kartu kuning,
apabila sudah lulus nanti baru dilengkapi syarat lainnya. Kemudian pelaksanaan test tanggal 21 November dan hasilnya akan diumumkan 7 Desember mendatang,” urainya.
Ketika ditanya terkait kabar adanya calo CPNS di Landak ini? Marcos langsung menegaskan kepada masyarakat khususnya bagi pelamar agar jangan percaya dengan oknum-oknum yang mengatasnamakan pejabat dengan cara meminta-minta atau menjanjikan terkait penerimaan CPNS. Jika memang ada, agar laporkan saja kepada pihak berwenang. “Akan kita tangkap, karena sudah merugikan nama bangsa,” tegas Marcos (rie)
*Jelang Pindah Tugas Kapolres
NGABANG. Kapolres Landak AKBP Drs Tony Ep Sinambela MSi rencana akan ‘hengkang’ dari Kota Intan, dia dimutasi menjadi Kapolres Kota Singkawang dan digantikan AKBP Firman Nainggolan SH. Mutasi ini berdasarkan Telegram Rahasia (TR) Kapolri nomor TR/547/X/2009, TR/557/X/2009 dan TR/567/X/2009 tertanggal 17 Oktober 2009 bersama sejumlah perwira lainnya di jajaran Polda Kalbar ini. Namun, untuk jajaran Polres Landak sendiri terjadi mutasi persenel besar-besaran dan membuat tanda tanya besar dikalangan institusi di kops coklat itu.
“Yang kita herankan mengapa mutasi diujung masa jabatan Kapolres tugas di sini (Landak,red), ada apa ini?,” ujar sumber terpercaya Equator dari anggota Polres Landak kepada wartawan, Selasa (27/10) kemarin.
Adapun TR nya tertanggal 23 Oktober 2009 dengan nomor TR/157/X/2009. kemudian surat keputusan Kapolres Landak No.Pol: SKEP/C/11/X/2009 tanggal 21 Oktober 2009 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan perwira dan para bintara di lingkungan Polres Landak.
“Rencana besok (hari ini,red) siapa yang akan dimutasi akan dibacakan. Bahkan ada beberapa Kanit yang dulu menjabat kemudian dimutasi di tempat lain, sekarang kembali lagi di Kanit tersebut. Ini yang diherankan,” beber sumber tersebut.
Dari catatan Equator, jumlah personel yang akan dimutasi berjumlah 94 orang. Bahkan tedapat anggota yang pernah terlibat kasus pelanggaran kode etik, juga menduduki jabatan yang strategis. Sementara itu, Kapolres AKBP Drs Tony Ep Sinambela MSi berusaha dikonfirmasi wartawan pagi kemarin mengaku tidak bisa. “Hari ini mungkin belum bisa om, masih ada tamu dari Polda sekarang lagi di ruangan saya,” bunyi SMS yang dilayangkan kepada salah satu wartawan. (rie)
NGABANG. Kapolres Landak AKBP Drs Tony Ep Sinambela MSi rencana akan ‘hengkang’ dari Kota Intan, dia dimutasi menjadi Kapolres Kota Singkawang dan digantikan AKBP Firman Nainggolan SH. Mutasi ini berdasarkan Telegram Rahasia (TR) Kapolri nomor TR/547/X/2009, TR/557/X/2009 dan TR/567/X/2009 tertanggal 17 Oktober 2009 bersama sejumlah perwira lainnya di jajaran Polda Kalbar ini. Namun, untuk jajaran Polres Landak sendiri terjadi mutasi persenel besar-besaran dan membuat tanda tanya besar dikalangan institusi di kops coklat itu.
“Yang kita herankan mengapa mutasi diujung masa jabatan Kapolres tugas di sini (Landak,red), ada apa ini?,” ujar sumber terpercaya Equator dari anggota Polres Landak kepada wartawan, Selasa (27/10) kemarin.
Adapun TR nya tertanggal 23 Oktober 2009 dengan nomor TR/157/X/2009. kemudian surat keputusan Kapolres Landak No.Pol: SKEP/C/11/X/2009 tanggal 21 Oktober 2009 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan perwira dan para bintara di lingkungan Polres Landak.
“Rencana besok (hari ini,red) siapa yang akan dimutasi akan dibacakan. Bahkan ada beberapa Kanit yang dulu menjabat kemudian dimutasi di tempat lain, sekarang kembali lagi di Kanit tersebut. Ini yang diherankan,” beber sumber tersebut.
Dari catatan Equator, jumlah personel yang akan dimutasi berjumlah 94 orang. Bahkan tedapat anggota yang pernah terlibat kasus pelanggaran kode etik, juga menduduki jabatan yang strategis. Sementara itu, Kapolres AKBP Drs Tony Ep Sinambela MSi berusaha dikonfirmasi wartawan pagi kemarin mengaku tidak bisa. “Hari ini mungkin belum bisa om, masih ada tamu dari Polda sekarang lagi di ruangan saya,” bunyi SMS yang dilayangkan kepada salah satu wartawan. (rie)
*Air Terjun Layak Dibangun PLTA
NGABANG. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak terus mempromisikan sumber potensi alam kepada para investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Salah satunya potensi air terjun Pade Kembayung di Kecamatan Air Besar yang layak dijadikan Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA).
”Pemkab Landak bersama investor yang ingin membuka PLTA sudah mengadakan studi kelayakan. Rencana pembangunan PLTA akan kita koordinasikan terlebih dahulu dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalbar, setelah itu akan kita ajukan ke Pusat,” kata Kepala Bappeda Landak Alpius, S.Sos kepada wartawan di kantornya, belum lama ini.
Alpius mengungkapkan, rencana pembangunan PLTA di Pade Kembayung sudah dipersiapkan, termasuk mengadakan studi kelayakan dan saat ini hanya tinggal melihat apakah gambaran studi kelayakan itu sesuai dengan investasi. Paling tidak minimal rencana pembangunan semacam sekilas terhadap gambaran umum dari kondisi Pade Kembayung.
”Air terjun Pade Kembayung memiliki debit air yang kuat, sehingga layak untuk dibangun PLTA,” ujar mantan Kadis Perindagkop Landak ini.
Menurutnya, pada tahun 2001 lalu, air terjun Pade Kembayung ini membutuhkan dana investasi sebesar kurang lebih 400 ribu US$. Pada waktu itu ada juga investor dari Singapura yang melirik air terjun ini. ”Tapi kita minta supaya investor itu datang ke lokasi air terjun untuk melihat sepintas, kemudian baru akan kita berikan profil air terjun Pade Kembayung ini,” tandasnya (rie).
NGABANG. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak terus mempromisikan sumber potensi alam kepada para investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Salah satunya potensi air terjun Pade Kembayung di Kecamatan Air Besar yang layak dijadikan Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA).
”Pemkab Landak bersama investor yang ingin membuka PLTA sudah mengadakan studi kelayakan. Rencana pembangunan PLTA akan kita koordinasikan terlebih dahulu dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalbar, setelah itu akan kita ajukan ke Pusat,” kata Kepala Bappeda Landak Alpius, S.Sos kepada wartawan di kantornya, belum lama ini.
Alpius mengungkapkan, rencana pembangunan PLTA di Pade Kembayung sudah dipersiapkan, termasuk mengadakan studi kelayakan dan saat ini hanya tinggal melihat apakah gambaran studi kelayakan itu sesuai dengan investasi. Paling tidak minimal rencana pembangunan semacam sekilas terhadap gambaran umum dari kondisi Pade Kembayung.
”Air terjun Pade Kembayung memiliki debit air yang kuat, sehingga layak untuk dibangun PLTA,” ujar mantan Kadis Perindagkop Landak ini.
Menurutnya, pada tahun 2001 lalu, air terjun Pade Kembayung ini membutuhkan dana investasi sebesar kurang lebih 400 ribu US$. Pada waktu itu ada juga investor dari Singapura yang melirik air terjun ini. ”Tapi kita minta supaya investor itu datang ke lokasi air terjun untuk melihat sepintas, kemudian baru akan kita berikan profil air terjun Pade Kembayung ini,” tandasnya (rie).
*Paiman: Merubah Prilaku Petani
NGABANG. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Landak berjumlah 166 orang dengan rincian PNS 97 orang, CPNS 12 orang dan THL-TBPP (honor pusat) 57 orang. Mereka sudah menyebar di beberapa desa di Kabupaten Landak. “Tugas penyuluh itukan melaksanakan perubahan prilaku, pembinaan masyarakat untuk menuju perubahan,” ungkap Pj. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPP dan KP) Landak, Paiman SIP ditemui di kantornya, belum lama ini.
Menurut dia, masyarakat yang perlu dibina adalah bagi yang belum dikatakan maju. Tapi, jika lihat kemajuan masyarakat Landak sudah tampak. Karena BPP dan KP ini sebuah SOPD yang baru dibentuk, jadi sebelumnya memang sudah dibina oleh dinas pertanian. “Sejak pembangunan BPP ini sudah ada dan memang perubahan – perubahan ini sudah kita lihat. Contoh ada perubahan, masyarakat sudah mulai pembuatan sawah membuat saluran air walaupun sederhana. Kemudian mereka sudah mulai mengerjakan pembuat pematang sawah, sudah mulai mengolah tanah, kemudian mereka sudah mulai menggunakan bibit unggul, mereka sudah mulai menggunakan pupuk dan obat – obatan,” urai Paiman.
Inilah perilaku yang dinginkan ada ada perubahan. Perubahan cara bertani masyarakat karena dengan adanya kegiatan – kegiatan penyuluhan pertanian, dengan adanya pelaksanaaan penyuluhan kelompok – kelompok tani. Nah, di kelompok masyarakat itu sudah ada perubahan. “Ini tugas kita sebagai penyuluh, melaksanakan perubahan perilaku, nah itu sebagai tugas penyuluh,” tegas Paiman.
Ia mengatakan, mamang dalam merubah pola pikir masyarakat dalam bertani cukup memerlukan proses waktu yang panjang. Karena ini merupakan pendidikan diluar sekolah, mendidik orang – orang yang tidak sekolah sampai yang sekolah. “Karena dikelompok masyarakat apalagi di pedalaman.
Karena dipedalaman inikan tingkat pengatahuan, informasi masih membutuhkan proses bertahap mengadakan pelaksanaan pembinaan. Jadi tidak semudah membalikan telapak tangan ya kata orang, karena menguah perilaku ini,” ungkap Paiman. (rie)
*Rumah Dinas Tak Ada, Guru Jarang Masuk
POTRET pendidikan di Kabupaten Landak masih dikatakan buruk jika dilihat secara satu persatu. Memang kalau secara keseluruhan pendidikan di Negeri Intan ini sudah maju. Coba melihat dari dekat sekolah di pedalaman cukup memprihatinkan. SDN 12 Sungai Betung Dusun Sungai Toba Desa Amang Kecamatan Ngabang misalnya, kendati sekolah terletak masih bdi kasawan kecamatan ibu kota kabupaten, tapi lokasinya memang cukup jauh. Kalau dari Kota Ngabag hampir satu hari perjalanan karena kondisi jalan tidak mendukung apalagi jika musim hujan. “Guru di sana hanya tiga orang, tapi yang satu orang jarang masuk,” ujar Ketua Komite sekolah, Ramli saat menyampaikan aspirasi di gedung DPRD Landak, Kamis (22/10) siang kemarin.
Kedatangan ketua komite tidak sendirian, dia didampingi Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Nason, Kepala Dusun (Kadus),Toda dan tokoh masyarakat Sutrisno. Mereka datang di gedung wakil rakyat langsung diterima Sekretaris Dewan (Sekwan) Drs Asuardi Daris MM. “Kami datang kena hujan, jalan becek pak,” ujar salah satu diantaranya meraka.
Kembali diceritakan kondisi SDN Sungai Betung saat ini, karena dengan jumlah murid sekitar 60 orang, guru hanya tiga orang. Itupun yang satu orang jarang masuk dengan alasan tidak ada tempat tinggal di sana, karena rumah dinas guru yang sudah reot, tidak memungkinkan untuk digunakan tempat tinggal. “Karena ada satu guru dan keluarga yang tinggal di situ, jadi tak mungkin dipakai ramai,” ungkap Ramli yang diaminkan rekan-rekannya. sedangkan kepala sekolah pulang-pergi (PP) karena rumahnya tidak jauh dari kampung tersebut, jadi hanya satu guru saja yang pulang sehingga jarang masuk. “Jadi tiga guru, satu laku-laki selaku kepala sekolah dan dua perempuan sebagai guru,” ujarnya.
*Dua Kelas Digabung Satu Lokal
KEBANYAKAN sekolah yang maju dan siswanya bermutu berada di daerah perkotaan. Karena sarana dan prasana menunjang mulai dari gedung, bangku, kelengkapan pengajar. Namun untuk sekolah yang berada di daerah pedalaman semua itu hanya hayalan belaka. Apalagi, murid sedikit pastinya pemerintah tidak serius memperhatikannya. Seperti SDN 12 Sungai Betung Dusun Betung Dusun Toba Desa Amang Kecamatan Ngabang kondisinya cukup memprihatinkan. Dengan jumlah murid yang tidak banyak, kemudian tenaga pengajar hanya tiga orang tiap hari belajar pun tidak optimal layaknya sekolah sesuai standar. “Kadang anak-anak masuk jam 07.30 pulang jam 10.00 atau jam 11.00 wib,” ujar Ramli Ketua Komite didampingi Nason Ketua BPD, Toda Kepala Dusun dan Sutrisno tokoh masyarakat kepada Equator di Ngabang, belum lama ini.
Sekolah yang berdiri sekitar 1968 silam itu ketika masih status swasta cukup favorit bagi masyarakat setempat. Jumlah murid lumayan banyak, kemudian berubah status negeri pun masih banyak murid. Tapi lambat tahun, murid berkurang. “Mungkin karena orang menganggap sudah tak bermutu lagi, sehingga orang tua tidak menyekolahkan anak-anaknya di situ. Karena di kampung sebelah juga ada sekolah yang lebih maju,” ungkap Ramli.
Memang bangunan gedung baru saja direhab tahun 2008 lalu, sehingga tampak bagus dari sebelumnya. Tapi karena hanya tiga lokal sedangkan jumlah kelas ada enam, terpaksa sistem guru mengajar digabung. Satu lokal digunakan untuk dua kelas. “Cuman lucunya tak ada penyekat,” ujar Ramli.
Selain itu, dalam satu lokal dua kelas, gurunya juga cuman satu. Jadi si guru setelah memberikan tugas di kelas sebelah, pindah lagi di kelas sebalahnya. Nah, jika dilihat ini sangat lucu, bagaimana mau pintar anak-anak yang sekolah, karena satu lokal dua kelas tanpa penyekat lagi. “Pastinya tak optimal proses belajar mengajar,” ujarnya. Kemudian, masalah bangku yang digunakan anak-anak belajar juga sudah tidak layak, sudah banyak yang rusak tapi belum ada perhatian dari pemerintah. Untuk itu pihaknya hanya berharap kepada instansi terkait agar jangan diam melihat potret pendidikan di pedalaman, jangan hanya melihat di daerah perkotaan saja yang menjadi kebanggan Kabupaten Landak. Masyarakat pedalaman juga mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan. “Kalau sekolah ini diperhatikan, mulai dari manajemen dan sarana dan prasarana seperti bangku, meja kantor dan lainnya, kami yakin akan maju dan murid akan banyak,” tukasnya.
*Masyarakat Berharap Perhatian
Kendati proses belajar-mengajar tak optimal selayaknya sekolah di perkotaan, karena guru hanya tiga orang, jumlah lokal hanya tiga, terpaksa satu lokal dipakai dua kelas. Tapi masyarakat tetap berharap anak-anaknya betah dan suskses menuntut ilmu di SDN 12 Sungai Betung Dusun Sungai Toba Desa Amang Kecamatan Ngabang. “Kalau dilihat memang lucu dan kita tidak tahu apakah anak-anak belajar bisa konsentrasi atau tidak. Coba bayangkan satu lokal digunakan dua kelas tanpa penyekat, memang papan tulisnya dua buah, tapi guru ya cuman satu. Sudah kasih tugas di sebelah, ganti ke sebalah,” ujar Sutrisno seorang tokoh masyarakat desa setempat yang didampingi Ramli ketua komite, Toda Kepala Dusun dan Nason Ketua BPD Amang kepada Equator.
Masyarakat berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak melalui instansi terkaitnya bisa memperhatikan kondisi sekolah SDN 12 Sungai Amang yang sangat memprihatinkan. Karena, kendati sekolah di pedalaman tapi sangat dibutuhkan generasi warga di sana. “Kita berharap sekolah yang sudah ada tinggal diperhatikan, baik tenaga pengajar dan sarana lainnya seperti bangku belajar, jangan tiap membangun gedung baru di Landak sementara sekolah yang ada dibiarkan,” ungkap Sutrisno.
Sementara itu, persoalan pendidikan di pedalaman Kabupaten Landak juga mendapat respon beberapa anggota DPRD Landak. Seperti dari fraksi Anugerah, saat pemandangan umum (PU) terhadap nota RAPBD 2010 belum lama ini dengan juru bicaranya, Kasnem Sn menegaskan, selama ini sarana guru di pedalaman kurang diperhatikan, seperti perumahan guru. Karena jika ada guru yang baru bertugas dan sudah mempunyai keluarga, mareka akan sudah mendapatkan tempat tinggal. “Akibatnya, guru jarang ditempat, bahkan ketika baru akan ulangan semester, sekolah pintunya baru terbuka,” ujar Kasnem.
Kemudian dari fraksi Partai Demokrat, dengan juru bicara Yohanes mengungkapkan, dibalik penganggaran yang signifikan terhadap anggaran pendidikan, masih belum dijumpai penganggaran untuk upaya perbaikan terhadap pelaku dunia pendidikan untuk dipedalaman yang selama ini masih banyak permasalahan, terutama dalam hal keseriusan mengajar. Selama ini penerimaan beasiswa Pemkab Landak perlu dibuat Peraturan Daerah (Perda) khusus agar bisa menjawab aspirasi semua Kecamatan se Landak. ”Kami juga memohon untuk mereformasi didunia pendidikan Landak, karena rata-rata sekolah negeri untuk SMP, SMA dan SMK yang tadinya digemari karena biayanya relatif terjangkau, tapi justru menjadi sekolah yang menakutkan bagi masyarakat kelas bawah,” urainya. (kundori)
*Pembangunan Jadi Tak Tersentuh
NGABANG. Rencana Kabupaten Landak menjadi lokasi Latsitarda Taruna Akademi TNI/Polri pada 13 Oktober-14 November ternyata batal. Karena dialihkan di daerah gempa di Padang Sumatera dan Jawa Barat. Padahal masyarakat sudah siap menyambut kehadiran mereka, karena akan membantu pembanbangunan. “Kita sedikit kecewa, karena tak jadi. Kapan lagi ada program itu kita tidak tahu,”ujar Zaidi seorang warga Kayuara Kecamatan Mandor kepada Equator, belum lama ini.
Menurut dia, jika Latsitarda jadi untuk di Mandor saja akan melakukan pelebaran jalan sepanjang lebih kurang 1 km dari Desa Kayuara menuju Dusun Kayuara Dalam dan pengecatan masjid dan gereja di Desa Kayu ara. Selain itu, juga dilakukan pengecatan pintu gerbang dan taman di depan Makam Juang Mandor, pembuatan taman dan pagar di pendopo di dalam makam Juang Mandor. “Nah, kalau tidak ada program dari TNI/Polri tidak mungkin akan tersentu dari pemerintah jalan sepanjang 1 km ini. Memang rencana jika sudah dilebarkan, pihak desa akan mengalokasikan dana ADD untuk dirabat beton, karena selama ini warga RT setempat tiap hari Jumat gotong royong melebarkan secara manual sedikit demi sedikit,”ungkap Zaidi.
Ia berharap, jika memang program Latsitarda batal karena dialihkan kepada lokasi korban gemba di Padang dan Jawa Barat, ia juga maklum. Tapi alangkah baiknya ada kebijakan dari pihak terkait untuk dilakukan seperti program ini. “Misal dari TNI/Polri yang ada di Landak, kerja bakti membantu pembangunan yang sudah di planingkan untuk Latsitarda. Apalagi saya baca di koran Pemkab Landak sudah menyiapkan dana untuk kegiatan Latsirtarda ini,” tegas Zaidi.
Kabag MIN Polres Landak AKP Harjito dikonfirmasi Equator belum lama ini membenarkan bahwa kegiatan Latsitarda batal dilakukan di Kalimantan Barat ini. Karena dialihkan kedaerah yang sangat membetuhkan yakni lokais gempa Padang dan Jawa Barat. “Memang tidak jadi, sedangkan lokasi sasaran yang akan dilakukan kegiatan seperti di pelebaran jalan Kayuara sepanjang 1 km, kita belum tahu. Kami akan mengusulkan kepada Kapolres akan menyampaikan kepada Bupati, kegiatan bisa saja di lakukan anggota Polres sendiri,” ungkapnya singkat. (rie)
NGABANG. Rencana Kabupaten Landak menjadi lokasi Latsitarda Taruna Akademi TNI/Polri pada 13 Oktober-14 November ternyata batal. Karena dialihkan di daerah gempa di Padang Sumatera dan Jawa Barat. Padahal masyarakat sudah siap menyambut kehadiran mereka, karena akan membantu pembanbangunan. “Kita sedikit kecewa, karena tak jadi. Kapan lagi ada program itu kita tidak tahu,”ujar Zaidi seorang warga Kayuara Kecamatan Mandor kepada Equator, belum lama ini.
Menurut dia, jika Latsitarda jadi untuk di Mandor saja akan melakukan pelebaran jalan sepanjang lebih kurang 1 km dari Desa Kayuara menuju Dusun Kayuara Dalam dan pengecatan masjid dan gereja di Desa Kayu ara. Selain itu, juga dilakukan pengecatan pintu gerbang dan taman di depan Makam Juang Mandor, pembuatan taman dan pagar di pendopo di dalam makam Juang Mandor. “Nah, kalau tidak ada program dari TNI/Polri tidak mungkin akan tersentu dari pemerintah jalan sepanjang 1 km ini. Memang rencana jika sudah dilebarkan, pihak desa akan mengalokasikan dana ADD untuk dirabat beton, karena selama ini warga RT setempat tiap hari Jumat gotong royong melebarkan secara manual sedikit demi sedikit,”ungkap Zaidi.
Ia berharap, jika memang program Latsitarda batal karena dialihkan kepada lokasi korban gemba di Padang dan Jawa Barat, ia juga maklum. Tapi alangkah baiknya ada kebijakan dari pihak terkait untuk dilakukan seperti program ini. “Misal dari TNI/Polri yang ada di Landak, kerja bakti membantu pembangunan yang sudah di planingkan untuk Latsitarda. Apalagi saya baca di koran Pemkab Landak sudah menyiapkan dana untuk kegiatan Latsirtarda ini,” tegas Zaidi.
Kabag MIN Polres Landak AKP Harjito dikonfirmasi Equator belum lama ini membenarkan bahwa kegiatan Latsitarda batal dilakukan di Kalimantan Barat ini. Karena dialihkan kedaerah yang sangat membetuhkan yakni lokais gempa Padang dan Jawa Barat. “Memang tidak jadi, sedangkan lokasi sasaran yang akan dilakukan kegiatan seperti di pelebaran jalan Kayuara sepanjang 1 km, kita belum tahu. Kami akan mengusulkan kepada Kapolres akan menyampaikan kepada Bupati, kegiatan bisa saja di lakukan anggota Polres sendiri,” ungkapnya singkat. (rie)
*Biaya Sering Jadi Keluhan
NGABANG. Dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Landak harus mendapat perhatian serius dari pemerintah. Karena pendidikan salah satu penunjang meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam majunya pembangunan negeri intan di masa yang akan datang.
“Dibalik penganggaran yang signifikan terhadap anggaran pendidikan, masih belum dijumpai penganggaran untuk upaya perbaikan terhadap pelaku dunia pendidikan untuk dipedalaman yang selama ini masih banyak permasalahan, terutama dalam hal keseriusan mengajar,” ungkap juru bicara Fraksi Partai Demokrat DPRD Landak, Yohanes dalam pemandangan umum (PU) terhadap nota pengantar RAPBD 2010, belum lama ini.
Fraksi yang dinahkodai Syahdan Anggoi inipun menilai bahwa selama ini penerimaan beasiswa Pemkab Landak perlu dibuat Peraturan Daerah (Perda) khusus agar bisa menjawab aspirasi semua Kecamatan se Landak. ”Kami juga memohon untuk mereformasi didunia pendidikan Landak, karena rata-rata sekolah negeri untuk SMP, SMA dan SMK yang tadinya digemari karena biayanya relatif terjangkau, tapi justru menjadi sekolah yang menakutkan bagi masyarakat kelas bawah,” tegas Yohanes mantan guru ini.
Sementara juru bicara Fraksi Anugerah Kasnem Sn menyikapi masalah tenaga pendidik yakni guru di daerah pedalaman. Selama ini sarana guru di pedalaman kurang diperhatikan, seperti perumahan guru. Karena jika ada guru yang baru bertugas dan sudah mempunyai keluarga, mareka akan sudah mendapatkan tempat tinggal. “Akibatnya, guru jarang ditempat, bahkan ketika baru akan ulangan semester, sekolah pintunya baru terbuka,” ujar Kasnem. (rie)
NGABANG. Dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Landak harus mendapat perhatian serius dari pemerintah. Karena pendidikan salah satu penunjang meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam majunya pembangunan negeri intan di masa yang akan datang.
“Dibalik penganggaran yang signifikan terhadap anggaran pendidikan, masih belum dijumpai penganggaran untuk upaya perbaikan terhadap pelaku dunia pendidikan untuk dipedalaman yang selama ini masih banyak permasalahan, terutama dalam hal keseriusan mengajar,” ungkap juru bicara Fraksi Partai Demokrat DPRD Landak, Yohanes dalam pemandangan umum (PU) terhadap nota pengantar RAPBD 2010, belum lama ini.
Fraksi yang dinahkodai Syahdan Anggoi inipun menilai bahwa selama ini penerimaan beasiswa Pemkab Landak perlu dibuat Peraturan Daerah (Perda) khusus agar bisa menjawab aspirasi semua Kecamatan se Landak. ”Kami juga memohon untuk mereformasi didunia pendidikan Landak, karena rata-rata sekolah negeri untuk SMP, SMA dan SMK yang tadinya digemari karena biayanya relatif terjangkau, tapi justru menjadi sekolah yang menakutkan bagi masyarakat kelas bawah,” tegas Yohanes mantan guru ini.
Sementara juru bicara Fraksi Anugerah Kasnem Sn menyikapi masalah tenaga pendidik yakni guru di daerah pedalaman. Selama ini sarana guru di pedalaman kurang diperhatikan, seperti perumahan guru. Karena jika ada guru yang baru bertugas dan sudah mempunyai keluarga, mareka akan sudah mendapatkan tempat tinggal. “Akibatnya, guru jarang ditempat, bahkan ketika baru akan ulangan semester, sekolah pintunya baru terbuka,” ujar Kasnem. (rie)
*Songsong Hari Sumpah Pemuda
NGABANG. Menyambut Hari Sumpah Pemuda ke-81 tahun 2009, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Landak menggelar sepada santai berhadiah, Jumat (23/10) pagi kemarin yang dilepas langsung Wakil Bupati Agustinus Sukiman SH. Sekitar ratusan peserta dari kalangan masyarakat, pelajar, organisasi kemasyarakatan, para kepala SKPD di lingkungan Pemkab Landak, juga ambil bagian dari jajaran Aliansi Reporter Landak (ARL).
Adapun rute sepada santai, start dari terminal Ngabang kemudian menuju jalan Tungkul, Pal II mutar jalan Jalur II, Desa Raja, Jembatan Baru dan mutar jembatan lama, pasar Ngabang dan langsung menuju halaman kantor bupati Landak untuk finish.
Pantauan Equator, terlihat anak-anak pelajar dari sekolah dasar pengkap dengan seragam olahraga pakai sepada ukuran kecil dengan semangat dan antusias mengengkol sepadanya. Bahkan di tengah jalan ada yang rantainya los tapi tetap melanjutkan perjalanan dan sampai di finish. Pembagian kupon undian di depan jalan jalur II depan kantor Dinas Pekerjaan Umum. Kemudian di potong guntingan kupon ketika masuk di finish. Kemudian dilakukan pencabutan undian, dengan berbagai doorprize seperti kipas angin, jam dinding, DVD dan hadiah utama satu unit sepada. Adapun peserta yang beruntung mendapatkan hadiah sepada adalah siswa SDN 16 Ngabang atas nama Angga, siswa kelas IV. “Terima kasih Tuhan saya dapat hadiah besar, sepada,” ujarnya.
Sementara itu. Wakil Bupati Agustinus Sukuman ketika dalam pengarahannya ketika melepas peserta santau berpesan kepada masyarakat khususnya anak-anak sekolah agar selalu menjaga kesehatan bersama. Salah satunya berseoada merupakan olahraga yang ramah lingkungan. “Badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menghimbau agar mencuci tangan pakai sabun, karena ini juga untuk menjaga kesehatan, bahkan sudah dicanangkan oleh pemerintah belum lama ini secara serantak se dunia. “Jadi mari kita menjaga kebersihan bersama,”ujarnya.
Ketua Panitia Hari Sumpah Pemuda, Cahyatanus SH mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan pelajar dan dewan guru yang telah ikut berpartisipasi kegiatan sepada santai yang digelar oleh KNPI Landak yang bekerjasama dengan Disporabudpar Landak. “Manfaat bersepeda adalah badan akan terasa sehat, dan bisa menghemat biaya, seperti sepeda motor, mobil,” ujar Tanus yang juga Ketua Cummunity Sepeda Sport Landak (CSSL) serta menjabat Sekretaris KNPI Landak ini. (rie)
*PU Fraksi, Dewan Baru Masih ‘Grogi’
NGABANG. Sidang paripurna DPRD Landak dengan agenda Pemandangan Umum (PU) fraksi-fraksi terhadap nota pengantar RAPBD 2010, Kamis (22/10) kemarin berlangsung lancar. Kandati ada anggota dewan baru yang masih terlihat grogi saat tampil di podium, ada yang salah baca dan grogi ketika bersalaman dengan pimpinan sidang dan wakil bupati bahkan main terjun tidak lewat tangga yang ada di depan.
Sidang dipimpin Ketua DPRD Sementara Mohzai SP didampingi Wakil Ketua Sementara Klemen Apui dihadiri sejumlah anggota dewan, sedangkan dari eksekutif hadir Wakil Bupati Agustinus Sukiman dan pada kepala SKPD dilingkungan Pemkab Landak.
Dari enam fraksi yang ada, diantaranya ada yang meminta pembangunan daerah terisolir di Landak ini harus mendapat perhatian serius secara adil dan merata. Fraksi Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) misalnya, dengan juru bicara (jubir) Sarius SE menyatakan Landak masih banyak daerah terisolir dengan kepadatan penduduk yang relatif rendah miskin sumber daya baik alam maupun manusia sehingga perlu ada kebijakan dari pemerintah baik kabupaten maupun provinsi dalam pembangunan. “Jika dilihat sektor pertanian harus tidak terfokus pada satu daerah sajadan harus ada aspek keadilan yang harus diperhatikan,” ungkapnya.
Selanjutnya dengan banyaknya investasi perkebunan sawit di Landak ini, pihak pemerintah harus melakukan pengawasan secara selektif, karena tidak semua investor semuanya baik sesuai keinginan masyarakat. Misalnya akibat dampak pembukaan lahan, banyak sungai-sungai tercemar, nah harus ada solusi untuk menyikapi masalah dampak tersebut. “Jadi pihak perusahaan harus membangun untuk pelayanan kesehatan dan sarana air, karena sungai sudah mendapat dampak,” tegas Sarius.
Fraksi Anugerah, dengan jubir Kasnem Sn juga menyoroti masalah daerah pedalaman, karena dari 13 kecamatan dengan 160 desa sebagian besar adalah pedalaman. “Kami minta kepada dinas terkait agar bisa memperhatikan secara serius dan harus bijaksana,” ujarnya.
Ia juga menyikapi masalah tenaga pendidik yakni guru di daerah pedalaman. Selama ini sarana guru di pedalaman kurang diperhatikan, seperti perumahan guru. Karena jika ada guru yang baru bertugas dan sudah mempunyai keluarga, mareka akan sudah mendapatkan tempat tinggal. “Akibatnya, guru jarang ditempat, bahkan ketika baru akan ulangan semester, sekolah pintunya baru terbuka,” ujar Kasnem. (rie)
NGABANG. Sidang paripurna DPRD Landak dengan agenda Pemandangan Umum (PU) fraksi-fraksi terhadap nota pengantar RAPBD 2010, Kamis (22/10) kemarin berlangsung lancar. Kandati ada anggota dewan baru yang masih terlihat grogi saat tampil di podium, ada yang salah baca dan grogi ketika bersalaman dengan pimpinan sidang dan wakil bupati bahkan main terjun tidak lewat tangga yang ada di depan.
Sidang dipimpin Ketua DPRD Sementara Mohzai SP didampingi Wakil Ketua Sementara Klemen Apui dihadiri sejumlah anggota dewan, sedangkan dari eksekutif hadir Wakil Bupati Agustinus Sukiman dan pada kepala SKPD dilingkungan Pemkab Landak.
Dari enam fraksi yang ada, diantaranya ada yang meminta pembangunan daerah terisolir di Landak ini harus mendapat perhatian serius secara adil dan merata. Fraksi Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) misalnya, dengan juru bicara (jubir) Sarius SE menyatakan Landak masih banyak daerah terisolir dengan kepadatan penduduk yang relatif rendah miskin sumber daya baik alam maupun manusia sehingga perlu ada kebijakan dari pemerintah baik kabupaten maupun provinsi dalam pembangunan. “Jika dilihat sektor pertanian harus tidak terfokus pada satu daerah sajadan harus ada aspek keadilan yang harus diperhatikan,” ungkapnya.
Selanjutnya dengan banyaknya investasi perkebunan sawit di Landak ini, pihak pemerintah harus melakukan pengawasan secara selektif, karena tidak semua investor semuanya baik sesuai keinginan masyarakat. Misalnya akibat dampak pembukaan lahan, banyak sungai-sungai tercemar, nah harus ada solusi untuk menyikapi masalah dampak tersebut. “Jadi pihak perusahaan harus membangun untuk pelayanan kesehatan dan sarana air, karena sungai sudah mendapat dampak,” tegas Sarius.
Fraksi Anugerah, dengan jubir Kasnem Sn juga menyoroti masalah daerah pedalaman, karena dari 13 kecamatan dengan 160 desa sebagian besar adalah pedalaman. “Kami minta kepada dinas terkait agar bisa memperhatikan secara serius dan harus bijaksana,” ujarnya.
Ia juga menyikapi masalah tenaga pendidik yakni guru di daerah pedalaman. Selama ini sarana guru di pedalaman kurang diperhatikan, seperti perumahan guru. Karena jika ada guru yang baru bertugas dan sudah mempunyai keluarga, mareka akan sudah mendapatkan tempat tinggal. “Akibatnya, guru jarang ditempat, bahkan ketika baru akan ulangan semester, sekolah pintunya baru terbuka,” ujar Kasnem. (rie)
*Bangunan Gereja Nyaris Roboh
MANDOR. Angin puting beliung menerjang Dusun Setabar Desa Bebatung Kecamatan Mandor Kabupaten Landak, Senin (19/10) pukul 10.30 Wib kemarin. Tidak ada korban jiwa, namun bangunan gereja Katolik Santo Modestus nyaris roboh atap melayang 500 meter dan sangkut diatas pohon, sementara dua rumah penduduk rusak ringan.
“Hujan dan angin cukup kencang di sertai petir. Kejadian itu kurang lebih setengah jam, angin berawal dari sawah berputar dan langsung naik di wilayah gereja dan menghantam gereja sehingga rusak berat dan atap gereja habis melayang ke hutan,” ungkap saksi mata,Binatus Bius, Pemimpin Umat gereja Katolik kepada awak koran ini.
Selain itu, ada dua buah rumah milik Asim dan Amran rusak atap seng nya melayang dan ditimpa pohon. Musibah ini langsung menjadi tontonan warga, berduyun-duyun untuk melihat dari dekat kerusakan gereja dan rumah warga. “Bersyukur tidak ada korban jiwa,” ujarnya.
Beberapa jam kemudian, setelah mendapat laporan dari warga, Camat Mandor Marius Baneng SE dan jajarannya langsung meninjau ke lokasi Gereja yang rusak. “Saya mendapat laporan dari warga, terjadinya angin sangat kencang di perkirakan pukul 10.35, sehingga gereja katolik rusak berat dan perlengkapan dalam gereja banyak yang rusak. Saya menghimbau kepada masyarakat kalau sedang di sawah agar berhati-hati jika ada angin kencang. Karena selama ini banyak bencana di luar negeri,” ungkapnya.
Menurut dia, memang di Indonesia ini diprediksi BMG terjadi angin dan hujan disertai petir, tapi tepat nya tidak tahu dimana bisa terjadi. Langkah selanjutnya dia berharap untuk mengatasi kerusakan ini, aparat desa dan kepala desa (kades), membuat laporan kerusakan kepada kecamatan tentang kerusakan yang terjadi. “Tentunya karena ini bencana alam kita lanjutkan kepada instansi yang menangani yaitu Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Landak. Biasanya ada pos-pos untuk penanganan bencana alam dan mudah-mudahan kerusakan gereja ini mendapat bantuan dari dinas terkait,” harap Marius.
Sementara itu, Kota Ngabang Kabupaten Landak pukul 12.30 wib juga turun hujan deras sekitar satu jam. Sedangkan jajaran Pemkab Landak hingga sore kemarin belum ada meninjau lokasi angin puting beliung di Setabar yang mengakibatkan bangunan rusak. Wakil Bupati Agustus Sukiman SH dikonfirmasi melalui ajudannya, rencana besok (hari ini,red) baru akan meninjau lokasi musibah. “Besok ke sana, sore ini masih ada rapat, tq,” bunyi SMS dari ajudan Wakil Bupati yang dikirim kepada wartawan Equator Landak. (rie)
*Untuk Rumkit, Air Bersih dan Pendidikan
NGABANG. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak mendapat tawaran dana hibah dari Vapro Internasional sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkedudukan di Belanda. Maka Pemkab Landak diminta membuat proposal terlebih dahulu, jumlah dana lumayan besar dari Rp.32 sampai Rp.840 miliar. “Utusan dari Vapro International sudah mengadakan pertemuan dengan pak Bupati Adrianus Asia Sidot, dana hibah ini akan diprioritaskan untuk rumah sakit, sarana air bersih dan pendidikan,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Landak Drs Ludis MSi dihadapan para kepala SKPD di lingkungan Pemkab Landak, di aula Kantor Bupati Landak, Senin (19/10).
Kemudian, andaikata nanti ada MoU antara Vapro dengan Pemkab Landak, ia harapkan SKPD-SKPD yang menjadi leading sektor bisa dapat membantu menyiapkan data berkaitan dengan usulan proposal kita ke Vapro ini. “Nantipun kita akan membuat tim,” ujar Ludis.
Sedangkan Bupati juga sudah mengarahkan permohonan proposal yang berkaitan dengan rumah sakit dan air bersih ke Vipro International. “Dua ini dululah yang diprioritaskan. Sebetulnya masih banyak bidang-bidang pembangunan yang menjadi prioritas kita,” ujarnya.
Representative Vapro International Imam Adinegoro dalam presentasinya, Vapro adalah sebuah BUMN di Belanda yang mengkoordinir lebih dari 20 negara dan memberikan hibah kepada negara-negara berkembang minimal Rp. 32 Milyar dan maksimum Rp. 840 Milyar. “Untuk proyeknya terserah Pemda masing-masing apa yang mau diminta. Waktu kita ini sangat pendek, karena tanggal 16 November Vapro International sudah harus ada di Eropa untuk mempresentasikan Pemda-pemda mana yang akan diberi hibah pada tahun 2010,” urainya.
Menurut dia, pihaknya dan Pemkab Landak sudah sepakat agar segera membuat MoU, kemudian jika proposalnya belum siap, maka ia berikan waktu sampai bulan Februari atau Maret 2010 mendatang. Selanjutnya, sesuai hasil pertemuannya dengan Bupati, ia memaparkan bahwa Vapro hanya bisa membantu beberapa pembangunan yakni infrastruktur, sarana pendidikan dan air bersih. ”Kami berharap agar Bupati dan tim bisa berperan aktif untuk menggalang apa saja indikator yang mempercepat proses terjadinya pembangunan air bersih, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan,” tukasnya.(rie)
NGABANG. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak mendapat tawaran dana hibah dari Vapro Internasional sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkedudukan di Belanda. Maka Pemkab Landak diminta membuat proposal terlebih dahulu, jumlah dana lumayan besar dari Rp.32 sampai Rp.840 miliar. “Utusan dari Vapro International sudah mengadakan pertemuan dengan pak Bupati Adrianus Asia Sidot, dana hibah ini akan diprioritaskan untuk rumah sakit, sarana air bersih dan pendidikan,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Landak Drs Ludis MSi dihadapan para kepala SKPD di lingkungan Pemkab Landak, di aula Kantor Bupati Landak, Senin (19/10).
Kemudian, andaikata nanti ada MoU antara Vapro dengan Pemkab Landak, ia harapkan SKPD-SKPD yang menjadi leading sektor bisa dapat membantu menyiapkan data berkaitan dengan usulan proposal kita ke Vapro ini. “Nantipun kita akan membuat tim,” ujar Ludis.
Sedangkan Bupati juga sudah mengarahkan permohonan proposal yang berkaitan dengan rumah sakit dan air bersih ke Vipro International. “Dua ini dululah yang diprioritaskan. Sebetulnya masih banyak bidang-bidang pembangunan yang menjadi prioritas kita,” ujarnya.
Representative Vapro International Imam Adinegoro dalam presentasinya, Vapro adalah sebuah BUMN di Belanda yang mengkoordinir lebih dari 20 negara dan memberikan hibah kepada negara-negara berkembang minimal Rp. 32 Milyar dan maksimum Rp. 840 Milyar. “Untuk proyeknya terserah Pemda masing-masing apa yang mau diminta. Waktu kita ini sangat pendek, karena tanggal 16 November Vapro International sudah harus ada di Eropa untuk mempresentasikan Pemda-pemda mana yang akan diberi hibah pada tahun 2010,” urainya.
Menurut dia, pihaknya dan Pemkab Landak sudah sepakat agar segera membuat MoU, kemudian jika proposalnya belum siap, maka ia berikan waktu sampai bulan Februari atau Maret 2010 mendatang. Selanjutnya, sesuai hasil pertemuannya dengan Bupati, ia memaparkan bahwa Vapro hanya bisa membantu beberapa pembangunan yakni infrastruktur, sarana pendidikan dan air bersih. ”Kami berharap agar Bupati dan tim bisa berperan aktif untuk menggalang apa saja indikator yang mempercepat proses terjadinya pembangunan air bersih, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan,” tukasnya.(rie)
*Minsen: Kami Dijanjikan DUM Mobdin
NGABANG. Teka-teki mengapa mantan Ketua DPRD Landak Minsen SH sampai saat ini belum mengembalikan mobil dinas (mobdin) terjawab. Minsen mengaku ia tetap akan mengembalikan mobil, tapi masih tahap proses dan menunggu mobil pengganti yang akan di DUM nya.
“Kendaraan Terano ini masih ada dengan saya. Kita tetap akan mengembalikan, cuman memang kita lagi bingung, kalau kita kembalikan siapa yang berhak memakai kendaraan ini ? Ini adalah kendaran jabatan ketua DPRD, sementara ketua definitif belum ada, apakah akan dipakai eselon IV, kan tak mungkin,” ungkap Minsen ketika menghubungi Equator, Jumat (16/10).
Menurut Minsen, sejak dari awal pihaknya selaku pimpinan DPRD saat itu dijanjikan untuk diberikan kendaran yang mau di DUM yakni bersamaan dengan punya bupati dan lainnya. Namun, demi untuk menghemat anggaran daerah, ia menyarankan diberikan saja kepada pejabat purna bakti terlebih dahulu. “Ada 30 kendaraan mau di DUM sekaligus, kami dari DPRD waktu itu menyarankan kepada Bupati agar jangan sebanyak itu karena penggantinya akan menyedot keuangan APBD yang cukup tinggi,” beber Minsen.
Adapun mobdin yang akan di DUM termasuk yang dipakai Ketua DPRD yang sekarang mobil jenis Krista dipakai Vinsentius Jian, Asisten Administrasi Keuangan dan Aset Setda Landak. Sedangkan mobdin Wakil Ketua, Markus Jimi dan Klemen Apui, yang sekarang untuk Komisi A dan C. “Nah, tiga mobil ini dulu masuk akan di DUM, dan kami bilang jangan dulu nanti setelah purna bakti saja,” ujar Minsen yang sekarang anggota DPRD Kalbar ini.
Lebih lanjut, dengan sekian waktu berjalan kini mobdin yang akan di DUM Minsen masih ditangan Vinsentius Jian yang masih pejabat. Maka pihaknya mengalah. “Maka untuk pengantinya apa,” tanya Minsen.
Kemudian Minsen mengajukan kendaaran sekretariat dewan mobil Full KB.1335 LR akan diperuntukan mantan ketua DPRD, karena sesuai dijanjikan. Selain itu, kendaran tersebur juga sudah memenuhi syarat untuk dihapuskan.
“Kita minta pinjam pakai, tapi dibagian Umum Pak Beni tak berani, alasan tak ada perintah pak bupati. Sebetulnya kita mau ajukan pinjam pakai kendaran itu,” katanya.
Kemdian Minsen juga membeberkan masalah praktek seperi mantan pejabat masih pakai mobdin sudah sejak lama di Landak ini. Seperti Sekda Drs Ludis MSi yang sebelumnya sebagai Kepala Bappeda sudah tidak menjabat Kapala Bappeda, tapi mobdinnya beberapa bulan bahkan tahun dengan dia. Kemudian mantan Ketua Bawasda Ambrosius Anwar, dia cukup lama tak aktif tapi kendaraan saat itu lama digunakannya, lalu mantan Sekda yang sudah purna bakti, kendaraanya cukup lama digunakannya, selanjutnya mantan Wakil Bupati Nehen,SPd MM dengan mobil KB.2 L, ia lama tak menjabgat swakil, mobil masih dipakai.“Nah itu semua tak ada yang komentar, tapi saya baru beberapa hari saja pakai mobil, sudah diributkan, kita dalam hal ini ingin semacam ada keadilan, dan kita tak ada niat untuk memiliki kendaraan ini. Saya hanya ambil tindakan pengamanan dan perawatan sementara waktu dan yang akan saya DUM yang mobil full,” ungkap Minsen.
Jadi, lanjut legislator PDIP ini, semua pihak harus bersikap adil melihat persoalan di Landak jangan hanya pihak tertentu disudutkan pihak lain tidak, praktek ini sudah lama tapi tak pernah diangkat. “Dalam jangan saling menyudutkan, tapi harus bersifat adil dan arif,” tandas Minsen. (rie)
NGABANG. Teka-teki mengapa mantan Ketua DPRD Landak Minsen SH sampai saat ini belum mengembalikan mobil dinas (mobdin) terjawab. Minsen mengaku ia tetap akan mengembalikan mobil, tapi masih tahap proses dan menunggu mobil pengganti yang akan di DUM nya.
“Kendaraan Terano ini masih ada dengan saya. Kita tetap akan mengembalikan, cuman memang kita lagi bingung, kalau kita kembalikan siapa yang berhak memakai kendaraan ini ? Ini adalah kendaran jabatan ketua DPRD, sementara ketua definitif belum ada, apakah akan dipakai eselon IV, kan tak mungkin,” ungkap Minsen ketika menghubungi Equator, Jumat (16/10).
Menurut Minsen, sejak dari awal pihaknya selaku pimpinan DPRD saat itu dijanjikan untuk diberikan kendaran yang mau di DUM yakni bersamaan dengan punya bupati dan lainnya. Namun, demi untuk menghemat anggaran daerah, ia menyarankan diberikan saja kepada pejabat purna bakti terlebih dahulu. “Ada 30 kendaraan mau di DUM sekaligus, kami dari DPRD waktu itu menyarankan kepada Bupati agar jangan sebanyak itu karena penggantinya akan menyedot keuangan APBD yang cukup tinggi,” beber Minsen.
Adapun mobdin yang akan di DUM termasuk yang dipakai Ketua DPRD yang sekarang mobil jenis Krista dipakai Vinsentius Jian, Asisten Administrasi Keuangan dan Aset Setda Landak. Sedangkan mobdin Wakil Ketua, Markus Jimi dan Klemen Apui, yang sekarang untuk Komisi A dan C. “Nah, tiga mobil ini dulu masuk akan di DUM, dan kami bilang jangan dulu nanti setelah purna bakti saja,” ujar Minsen yang sekarang anggota DPRD Kalbar ini.
Lebih lanjut, dengan sekian waktu berjalan kini mobdin yang akan di DUM Minsen masih ditangan Vinsentius Jian yang masih pejabat. Maka pihaknya mengalah. “Maka untuk pengantinya apa,” tanya Minsen.
Kemudian Minsen mengajukan kendaaran sekretariat dewan mobil Full KB.1335 LR akan diperuntukan mantan ketua DPRD, karena sesuai dijanjikan. Selain itu, kendaran tersebur juga sudah memenuhi syarat untuk dihapuskan.
“Kita minta pinjam pakai, tapi dibagian Umum Pak Beni tak berani, alasan tak ada perintah pak bupati. Sebetulnya kita mau ajukan pinjam pakai kendaran itu,” katanya.
Kemdian Minsen juga membeberkan masalah praktek seperi mantan pejabat masih pakai mobdin sudah sejak lama di Landak ini. Seperti Sekda Drs Ludis MSi yang sebelumnya sebagai Kepala Bappeda sudah tidak menjabat Kapala Bappeda, tapi mobdinnya beberapa bulan bahkan tahun dengan dia. Kemudian mantan Ketua Bawasda Ambrosius Anwar, dia cukup lama tak aktif tapi kendaraan saat itu lama digunakannya, lalu mantan Sekda yang sudah purna bakti, kendaraanya cukup lama digunakannya, selanjutnya mantan Wakil Bupati Nehen,SPd MM dengan mobil KB.2 L, ia lama tak menjabgat swakil, mobil masih dipakai.“Nah itu semua tak ada yang komentar, tapi saya baru beberapa hari saja pakai mobil, sudah diributkan, kita dalam hal ini ingin semacam ada keadilan, dan kita tak ada niat untuk memiliki kendaraan ini. Saya hanya ambil tindakan pengamanan dan perawatan sementara waktu dan yang akan saya DUM yang mobil full,” ungkap Minsen.
Jadi, lanjut legislator PDIP ini, semua pihak harus bersikap adil melihat persoalan di Landak jangan hanya pihak tertentu disudutkan pihak lain tidak, praktek ini sudah lama tapi tak pernah diangkat. “Dalam jangan saling menyudutkan, tapi harus bersifat adil dan arif,” tandas Minsen. (rie)
NGABANG. Gubernur Kalbar Drs Cornelis MH meresmikan enam kantor Credit Union (CU) Lantang Tipo, Tempat Pelayanan (TP) Masdapala Ngabang, Teraju, Tayan, Noyan, Beduwai dan Nanga Taman. Acara yang dipusatkan di Ngabang itu juga lounching mesin Anjungan Tunas Mandiri (ATM) CU Lantang Tipo, Sabtu (17/10).
“Saya berharap dengan diresmikan TP Lantang Tipo ini akan lebih memotivasi dan memaju kita untuk berbuat yang lebih banyak dalam rangka membangun ekonomi rakyat dan meningkatkan kemampuan koperasi,”kata Cornelis.
Menurutnya, ini semua dalam rangka menghadapi tantangan di usaha yang semakin komplek di masa yang akan datang. Untuk itu ia menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga CU Lantang Tipo dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
“Untuk menumbuhkembangkan dan memberikan perhatian yang besar terhadap kopresi maka seyogyanya kita terlebih dahulu memahami posisi dan kondisi dari pada koperasi itu sendiri,” urai mantan Bupati Landak ini.
Menurut dia, dalam tatanan UUD 1845 pasal 33 ayat (1) menyatakan perekomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeuarganna, didalam penjelasannya ditegaskan bahwa bangun perusaahn yang paling cocok untuk itu adalah koperasi. “Untuk itu menjadi kewajiban kita bersama untuk menubuhkan kembangkan agar menjadi badan usaha yang maju yang sehat, tangguh dan mandiri dan keberadaan dirasakan masyarakat,”ungkapnya.
Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi mengatakan, kehadiran lembaga keuangan baik perbankan dan CU dalam upaya pengembangan ekonomi kerakyatan di daerah ini sangat penting dan strategis, tahun ini seluruh rakyat Landak patut bersyukur karena kondisi perekonomian sudah menunjukan membaik. “Salah satu indikator membaiknya perekomian di daerah ini adalah dengan hadirnya beberapa lembaga keuangan setelah Bank Kalbar meningkatkan statusnya menjadi kantor cabang, hadir pula BRI, hadir CU Pancur Kasih, CU Lantang Tipo dan CU lainnya. Ini menggairahkan perekonomian di daerah ini,” ungkapnya.
Kepala CU Lantang Tipo, Marcellus Sunardi,SPd mengatakan, berkat kepercayaan masyarakat dan anggota dan dukungan dari pemerintah serta semua pihak, saat ini CU Lantang Tipo merupakan CU terbesar di Indonesia baik dari sisi aset maupun sisi keanggotaan, per 30 september 2009 memiliki anggota 88.069 orang dan asset Rp.714 miliar lebih. “Yang lebih membanggakan aset ini murni swadaya danm kemandirian masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan jumlah dana pembangunan enam kantor TP ini berupa fisik dan moubeler Rp.9,8 miliar yang terdiri, TP Noyan Rp.8,3 juta TP Nanga Taman Rp.1,3 miliar, TP Beduwai Rp.1,5 miliar, TP Teraju Rp.1,6 miliar, TP Tayan Rp.1,8 miliar dan TP Masdapala Ngabang Rp.2,6 miliar. Sementara dalam acara peresmian itu Gubernur Cornelis didampingi istri Ny.Frederika, Bupati Landak Adrianus As dan istri Ny.Maria Bernadetha, Wakil Bupati Agustinus Sukiman SH dan istri Ny. Emiliana Miciu, Sekda Drs Ludis MSi dan istri Ny. Dra Yovita dan para kepala dinas/instansi, pengurus dan anggota CU Lantang Tipo dari 35 TP di tujuh kabupaten dan satu Kota Pontianak serta undangan lainnya. (rie)
* Bupati Landak Ikut Konvoi
NGABANG. Menyambut Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2009, jajaran Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Landak beserta OKP se Landak yang diback up jajaran Polres Landak, Sabtu (17/10) pagi menggelar konvoi kendaraan motor besar dalam rangka sosialisasi UU No.22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, menegaskan agar menyalakan lampu utama kendaraan bermotor pada siang hari. Selain itu menggalang dana sumbangan korban gempa Sumetera Barat dan Jawa Barat.
Konvoi langsung dibuka Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi didampingi Wakil Bupati Agustinus Sukiman SH, Kapolres Landak AKBP Drs Tony Ep Sinambela MSi, Ketua KNPI Landak H.Heriadi SE dan Sekretaris Cahyatanus SH. Sedangkan start konvoi dari rumah dinas bupati menuju Jalan Dengoan, Tebedak, pulang lagi menuju pasar sampai jalan Km-6 dan kembali lagi di jalan jalur II dan finish di rumah kediaman bupati.
Bupati Adrianus yang juga Ketua Umum MPC Pemuda Pancasila (PP) Landak dalam pengarahnya, seperti ditegaskan dalam UU No 22 tahun 2009 bahwa para pengendara roda dua diwajibkan untuk menghidupan lampu di siang hari, kalau di negara Indonesia memang masih baru dan mungkin hal yang aneh. Tapi di negara lain seperti Malaysia sudah lama dilakukan sejak tahun 1980 an serta di negara lain pun demikian. “ Kita bukan meniru-niru, ini memang untuk keselamatan pengendara di jalan raya, dari data yang ada sebagian terbesar angka kecelakan lalu lintas melibatkan sepeda motor,” kata Adrianus sebelum melepas peserta konvoi.
Kapolres Landak AKBP Drs Tony Ep Sinambela MSi mengatakan, bahwa UU No 22 tahun 2009 diantara materinya, demi keselamatan kendaran bermotor pengendara diwajibkan menghidupan lampu di siang hari, manfaat banyak seperti di daerah eropa sehingga legislatif di Jakarta telah mengesahkan UU ini dijalankan bersama. “Saya sangat bertemima kasih kepada jajaran KNPI dan pemuda di Landak yang ikut berperan serta mensosialisasikan kepada masyarakat kita dan mudah-mudahan langkah ini dikuti daerah lainnya, maka saya salut kepada kawan-kawan dari pemuda dan ini bukti kita warga yang patuh dan taat hukum,” tegas Tony yang juga ikut konvoi bersama jajaran KNPI Landak ini. (rie)
* Bupati Landak Ikut Konvoi
NGABANG. Menyambut Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2009, jajaran Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Landak beserta OKP se Landak yang diback up jajaran Polres Landak, Sabtu (17/10) pagi menggelar konvoi kendaraan motor besar dalam rangka sosialisasi UU No.22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, menegaskan agar menyalakan lampu utama kendaraan bermotor pada siang hari. Selain itu menggalang dana sumbangan korban gempa Sumetera Barat dan Jawa Barat.
Konvoi langsung dibuka Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi didampingi Wakil Bupati Agustinus Sukiman SH, Kapolres Landak AKBP Drs Tony Ep Sinambela MSi, Ketua KNPI Landak H.Heriadi SE dan Sekretaris Cahyatanus SH. Sedangkan start konvoi dari rumah dinas bupati menuju Jalan Dengoan, Tebedak, pulang lagi menuju pasar sampai jalan Km-6 dan kembali lagi di jalan jalur II dan finish di rumah kediaman bupati.
Bupati Adrianus yang juga Ketua Umum MPC Pemuda Pancasila (PP) Landak dalam pengarahnya, seperti ditegaskan dalam UU No 22 tahun 2009 bahwa para pengendara roda dua diwajibkan untuk menghidupan lampu di siang hari, kalau di negara Indonesia memang masih baru dan mungkin hal yang aneh. Tapi di negara lain seperti Malaysia sudah lama dilakukan sejak tahun 1980 an serta di negara lain pun demikian. “ Kita bukan meniru-niru, ini memang untuk keselamatan pengendara di jalan raya, dari data yang ada sebagian terbesar angka kecelakan lalu lintas melibatkan sepeda motor,” kata Adrianus sebelum melepas peserta konvoi.
Kapolres Landak AKBP Drs Tony Ep Sinambela MSi mengatakan, bahwa UU No 22 tahun 2009 diantara materinya, demi keselamatan kendaran bermotor pengendara diwajibkan menghidupan lampu di siang hari, manfaat banyak seperti di daerah eropa sehingga legislatif di Jakarta telah mengesahkan UU ini dijalankan bersama. “Saya sangat bertemima kasih kepada jajaran KNPI dan pemuda di Landak yang ikut berperan serta mensosialisasikan kepada masyarakat kita dan mudah-mudahan langkah ini dikuti daerah lainnya, maka saya salut kepada kawan-kawan dari pemuda dan ini bukti kita warga yang patuh dan taat hukum,” tegas Tony yang juga ikut konvoi bersama jajaran KNPI Landak ini. (rie)
*Tak Masuk Kerja, Gaji Dipotong
NGABANG. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak diusia ke-10 tahun dijadikan untuk introfeksi dan terus berbenah. Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi merencakan dalam pengawasan Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan menerapkan absensi secara online, jika tak masuk kerja gaji siap dipotong.
“Kita harus membenahi diri dan saya sudah merencanakan para pegawai ini akan kita lakukan tritmen dengan menggunakan sistem absensi, tinggal print dan ini online dengan Bank Kalbar,”ungkapnya saat acara ramah tamah HUT Pemkab ke 10 di aula kantor bupati Landak, belum lama ini.
Menurutnya, ini dilakukan dalam rangka penggunaan kartu pegawai elektronik tidak ada lagi pejabat membagi gaji, tetapi gaji langsung masuk rekening masing-masing. Pegawai akan mendapatkan kartu elektronik masing-masing dan multiguna. “Tetapi konsekuensinya apabila satu hari sidik jari anda tidak terekam di mesin absen. Gaji akan berkurang sekian rupiah. Pasti banyak yang marah dengan saya. Mungkin ada yang tidak senang dengan kebijakan saya seperti ini,” tegas Adrianus.
Namun, lanjut mantan Kadis Pendidikan Landak ini, rasanya selama tahun 2000 sampai 2009 ini sudah dilakukan berbagai macam cara untuk merubah para pegawai ini. Tetapi masih belum pada trik yang sebenarnya. “Nah kita coba, kalau dalam print ini gagal lagi, saya angkat tangan dan tidak tahu harus berbuat apalagi. Karena ini pilihan terakhir sebetulnya,” urai pria jebolan Doktoral Universitas Padjajaran Bandung ini.
Ia menegaskan, mengapa hal ini harus dilakukan karena karena tuntutan masyarakat terhadap layanan publik. Jadi bukan hanya basa-basi dan harus disingkapi. “Nah mudah-mudahan dengan ini korupsi juga bisa kita cegah, penyalah gunaan uang negara bisa kita kurangi paling tidak ada usaha diarah itu,” ujar pria beranak tiga ini.
Adrianus mengungkapkan, prosedur - prosedur akan dibenahi, sistem dibangun, pengawasan perkuat khususnya di internal jajaran Pemkab Landak, sehingga jika ada tim audit seperti dari BPKP atau lainnya hasilnya baik.“Jangan hanya waktu datang KPK saja kita kalang kabut, datang BPKP kita baru terkejut,”ungkapnya.
Ia menambahkan, bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Karena inikan pabrik aparatur ini pabrik silver layanan public. “Kita rubah paradigma ini, jadi paradigma bom atau dilayani menjadi paradigma melayani. Nah itu memang tidak gampang. Sekarang bagaimana kita menyesuaikan tuntutan-tuntutan ini dengan kemampuan masing-masing,” tukas Adrianus. (rie)
NGABANG. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak diusia ke-10 tahun dijadikan untuk introfeksi dan terus berbenah. Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi merencakan dalam pengawasan Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan menerapkan absensi secara online, jika tak masuk kerja gaji siap dipotong.
“Kita harus membenahi diri dan saya sudah merencanakan para pegawai ini akan kita lakukan tritmen dengan menggunakan sistem absensi, tinggal print dan ini online dengan Bank Kalbar,”ungkapnya saat acara ramah tamah HUT Pemkab ke 10 di aula kantor bupati Landak, belum lama ini.
Menurutnya, ini dilakukan dalam rangka penggunaan kartu pegawai elektronik tidak ada lagi pejabat membagi gaji, tetapi gaji langsung masuk rekening masing-masing. Pegawai akan mendapatkan kartu elektronik masing-masing dan multiguna. “Tetapi konsekuensinya apabila satu hari sidik jari anda tidak terekam di mesin absen. Gaji akan berkurang sekian rupiah. Pasti banyak yang marah dengan saya. Mungkin ada yang tidak senang dengan kebijakan saya seperti ini,” tegas Adrianus.
Namun, lanjut mantan Kadis Pendidikan Landak ini, rasanya selama tahun 2000 sampai 2009 ini sudah dilakukan berbagai macam cara untuk merubah para pegawai ini. Tetapi masih belum pada trik yang sebenarnya. “Nah kita coba, kalau dalam print ini gagal lagi, saya angkat tangan dan tidak tahu harus berbuat apalagi. Karena ini pilihan terakhir sebetulnya,” urai pria jebolan Doktoral Universitas Padjajaran Bandung ini.
Ia menegaskan, mengapa hal ini harus dilakukan karena karena tuntutan masyarakat terhadap layanan publik. Jadi bukan hanya basa-basi dan harus disingkapi. “Nah mudah-mudahan dengan ini korupsi juga bisa kita cegah, penyalah gunaan uang negara bisa kita kurangi paling tidak ada usaha diarah itu,” ujar pria beranak tiga ini.
Adrianus mengungkapkan, prosedur - prosedur akan dibenahi, sistem dibangun, pengawasan perkuat khususnya di internal jajaran Pemkab Landak, sehingga jika ada tim audit seperti dari BPKP atau lainnya hasilnya baik.“Jangan hanya waktu datang KPK saja kita kalang kabut, datang BPKP kita baru terkejut,”ungkapnya.
Ia menambahkan, bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Karena inikan pabrik aparatur ini pabrik silver layanan public. “Kita rubah paradigma ini, jadi paradigma bom atau dilayani menjadi paradigma melayani. Nah itu memang tidak gampang. Sekarang bagaimana kita menyesuaikan tuntutan-tuntutan ini dengan kemampuan masing-masing,” tukas Adrianus. (rie)
Persiapan MTQ Belum Matang
NGABANG. Sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIII Provinsi Kalbar pada pertengahan 2010 mendatang. Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi mengaku tak bisa tidur untuk memikirkan persiapan yang belum matang.
“Jadi, saya sampai-sampai tidak bisa tidur karena persiapan MTQ ini belum begitu matang. Ini tentunya memerlukan persiapan yang matang dari segala komponen yang terkait dengan pelaksanaan MTQ, termasuklah masyarakat Landak sendiri,” ungkap Adrianus saat memberikan acara ramah-tamah HUT Pemkab Landak ke-10 di aula Kantor Bupati, belum lama ini.
Apalagi sudah masuk Oktober dan pelaksanaan MTQ bulan Juni tahun depan. Tentu pelaksanaannta akan semakin bertambah dekat. Sementara masih banyak permasalahan-permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan MTQ ini belum dilaksanakan. Seperti mengumpulkan sumbangan-sumbangan dari para donatur, penyebaran stiker MTQ, pembuatan baleho sampai kepada pembangunan stadion olahraga tempat berlangsungnya ajang MTQ ini. “Tapi untuk pembangunan stadion ini terus kita pacu. Mudah-mudahan sesuai dengan target bahwa Desember ini stadion itu sudah selesai, terutama pembangunan stadion dan mimbar tilawah. Sayapun berharap kepada seluruh panitia pelaksana bisa bekerja mulai sekarang sesuai dengan bidang-bidangnya,” harap mantan Kadis Pendidikan Landak ini.
Adrianus juga mengharapkan kepada dunia usaha yang ada di Ngabang seperti pengusaha hotel dan rumah makan, agar bisa ikut berpartisipasi mensukseskan kegiatan MTQ ini. “Kita minta mereka berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap para kafilah yang akan mengikuti MTQ,” ujarnya.
Sebab, para kafilah akan ditempatkan di penginapan di Ngabang. Oleh karena itu diminta kepada para pengusaha penginapan untuk memperbaiki fasilitas kamar, bila perlu menambah lagi fasilitas kamar. “Saya juga minta kepada para pengusaha penginapan dan rumah makan bisa berkoordinasi dengan panitia penyelenggara,” tegasnya. (rie)
NGABANG. Sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIII Provinsi Kalbar pada pertengahan 2010 mendatang. Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi mengaku tak bisa tidur untuk memikirkan persiapan yang belum matang.
“Jadi, saya sampai-sampai tidak bisa tidur karena persiapan MTQ ini belum begitu matang. Ini tentunya memerlukan persiapan yang matang dari segala komponen yang terkait dengan pelaksanaan MTQ, termasuklah masyarakat Landak sendiri,” ungkap Adrianus saat memberikan acara ramah-tamah HUT Pemkab Landak ke-10 di aula Kantor Bupati, belum lama ini.
Apalagi sudah masuk Oktober dan pelaksanaan MTQ bulan Juni tahun depan. Tentu pelaksanaannta akan semakin bertambah dekat. Sementara masih banyak permasalahan-permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan MTQ ini belum dilaksanakan. Seperti mengumpulkan sumbangan-sumbangan dari para donatur, penyebaran stiker MTQ, pembuatan baleho sampai kepada pembangunan stadion olahraga tempat berlangsungnya ajang MTQ ini. “Tapi untuk pembangunan stadion ini terus kita pacu. Mudah-mudahan sesuai dengan target bahwa Desember ini stadion itu sudah selesai, terutama pembangunan stadion dan mimbar tilawah. Sayapun berharap kepada seluruh panitia pelaksana bisa bekerja mulai sekarang sesuai dengan bidang-bidangnya,” harap mantan Kadis Pendidikan Landak ini.
Adrianus juga mengharapkan kepada dunia usaha yang ada di Ngabang seperti pengusaha hotel dan rumah makan, agar bisa ikut berpartisipasi mensukseskan kegiatan MTQ ini. “Kita minta mereka berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap para kafilah yang akan mengikuti MTQ,” ujarnya.
Sebab, para kafilah akan ditempatkan di penginapan di Ngabang. Oleh karena itu diminta kepada para pengusaha penginapan untuk memperbaiki fasilitas kamar, bila perlu menambah lagi fasilitas kamar. “Saya juga minta kepada para pengusaha penginapan dan rumah makan bisa berkoordinasi dengan panitia penyelenggara,” tegasnya. (rie)
PEMKAB Landak melalui Dinas Kesehatan melakukan pencanangan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun se Dunia yang dipusatkan di lapangan Bardan Ngabang, Kamis (15/10) kemain dengan dihadiri jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Landak dan pelajar mulai dari SD, SMP dan SMA.
“Gerakan ini yang sebetulnya sangat gampang dan mudah tapi belum menjadi kebiasaan bagi kita yaitu mencuci tangan pakai sabun. Mungkin orang banyak meremehkan, mau cuci tangan pakai sabun saja kok pakai acara dan dicanangkan di dunia,” ungkap Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi dalam pengarahannya, kemarin.
Justru menurut penelitian 80 persen orang ini malas mencuci tangan pakai sabun apalagi anak-anak oleh karena itu ada gerakan massal yang dilakukan oleh masyarakat dilakukan di seluruh dunia sehingga bisa menjadi sebuah kebiasaan yang baik dan bisa dilakuka oleh siapa saja, dimana dan kapan saja kecuali daerah yang sudah airnya.
“Karena air juga menjadi sumber kehidupan bagi masyakat harus kita syukuri, di Kalbar khususnya di Landak ini, air masih cukup, tapi susah mulai kelihatan tanda-tanda air pun sudah mulai langka khsusunya air yang bersih yang memenuhi syarat kesehatan,” ungkap Adrianus. (rie)
*Belum Terima Gaji Bulan Oktober
DARIT. Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Puskesmas Darit Kecamatan Menyuke menjerit dan terpaksa hanya bisa gigit jari. Karena uang gaji bulan Oktober belum diterima. Diduga belum dibagikan oleh oknum pegawai yang dipercaya mengambil gaji di Dinas Kesehatan Landak.
Parahnya lagi, oknum yang mengambil gaji sejak awal bulan Oktober lalu, hingga sekarang belum ada kabar.
“Dari 31 orang pegawai Puskesmas Darit,termasuklah pegawai Pustu dan Polindes, yang wilayah kerja di Menyuke, yaitu satu orang pegawai baru dan satu orang pegawai pindahan dari Puskesmas Simpang Tiga belum sempat menerima gajinya, sudah menjadi korban oleh oknum tersebut,” beber Yohanes salah satu pegawai yang menjadi korban, ketika melapor wartawan, Senin (12/10).
Dikatakannya, orang yang dipercaya dalam pengambilan gaji adalah pegawai di Puskesmas Darit dan dia adalah orang yang menjadi memang dipercaya dan menjadi ujung tombak instansi tersebut. “Tapi sampai saat ini gaji bulan Oktober belum kami terima, sementara untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari menjadi susah,” ujar Yohanes.
Bahkan, hanya gaji lah uang yang diharap-harapkan setiap bulannya untuk keperluan yang banyak, seperti biaya anak sekolah dan lain sebagainya. Tapi segalanya menjadi terkendala oleh ulah oknum pagawai tersebut. “Kami mengharapkan kepada salah satu pegawai yang di percaya itu, untuk segera datang ke Puskesmas membayar gaji kami secepatnya,” tukas Yohanes. (rie)
DARIT. Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Puskesmas Darit Kecamatan Menyuke menjerit dan terpaksa hanya bisa gigit jari. Karena uang gaji bulan Oktober belum diterima. Diduga belum dibagikan oleh oknum pegawai yang dipercaya mengambil gaji di Dinas Kesehatan Landak.
Parahnya lagi, oknum yang mengambil gaji sejak awal bulan Oktober lalu, hingga sekarang belum ada kabar.
“Dari 31 orang pegawai Puskesmas Darit,termasuklah pegawai Pustu dan Polindes, yang wilayah kerja di Menyuke, yaitu satu orang pegawai baru dan satu orang pegawai pindahan dari Puskesmas Simpang Tiga belum sempat menerima gajinya, sudah menjadi korban oleh oknum tersebut,” beber Yohanes salah satu pegawai yang menjadi korban, ketika melapor wartawan, Senin (12/10).
Dikatakannya, orang yang dipercaya dalam pengambilan gaji adalah pegawai di Puskesmas Darit dan dia adalah orang yang menjadi memang dipercaya dan menjadi ujung tombak instansi tersebut. “Tapi sampai saat ini gaji bulan Oktober belum kami terima, sementara untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari menjadi susah,” ujar Yohanes.
Bahkan, hanya gaji lah uang yang diharap-harapkan setiap bulannya untuk keperluan yang banyak, seperti biaya anak sekolah dan lain sebagainya. Tapi segalanya menjadi terkendala oleh ulah oknum pagawai tersebut. “Kami mengharapkan kepada salah satu pegawai yang di percaya itu, untuk segera datang ke Puskesmas membayar gaji kami secepatnya,” tukas Yohanes. (rie)
MERANTI. Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi dan rombongan melakukan kunjungan kerja dan meninjau areal Hutan Tanaman Indutri PT. Nityasa Idola (NI) di Kecamatan Meranti dan Kuala Behe, Selasa (13/10). Selain itu, Bupati didampingi Direktur PT. Nityasa Idola Moch Koeswono, Plt.Kadis Bunhut Vinsensius S.Sos,MMA juga melakukan penanaman bibit sengon di Dusun Sage Kecamatan Meranti.
Bupati Landak Adrianus mengatakan, ia sebagai pimpinan daerah ini, tentu saja mendukung dan menyambut baik adanya kegiatan investasi tersebut. Oleh sebab itu, kepada seluruh masyarakat dan aparatur pemerintah setempat. “Saya juga minta dukungan penuh, karena kegiatan ini juga banyak manfaatnya,” kata Adrianus.
Menurutnya, PT. NI Perusahaan ini juga sudah membangun jalan 75 Km bahkan sampai daerah-daerah yang terisolir, seperti daerah Sage dan kemungkinan nanti daerah yang lain, sehingga bebas dari kesulitan transfortasi. “Karena tranfortasi ini adalah syarat bagi daerah untuk bisa maju, saya sering mengatakan secara terus terang, kemampuan pemerintah daerah khusus pemerintah Kabupaten Landak untuk membangun jalan, jembatan dan lainnya sangat terbatas,” ungkapnya.
Direktur PT. Nityasa Idola, Moch Koeswono mengatakan, PT. Nityasa Idola masuk di Kabupaten Landak sejak tahun 2006 untuk membangun hutan tanaman, mengingat bahwa secara administrasi pemerintahan, sebagian besar wilayah kerja hutan tanaman PT. NI fokus pengembangan hutan tanaman adalah di Landak. “Dalam tiga tahun terakhir ini, konsentrasi pembangunan hutan terletak di Kecamatan Kuala Behe, Kecamatan Meranti, yang diawali dengan pembangunan pembibitan di empat lokasi yaitu, Ampar, Sehe Lusur, Sehe Embuluh dan Manggambati Kecamatan Kuala Behe,” ungkapnya.
Sedangkan, untuk pengembangan selanjutnya, pembibitan juga di bangun di Kecamatan Meranti, pembibitan yang kami bangun di rancang untuk mampu memasuk kebutuhan rata-rata bibit hingga 600 ribu batang perbulan atau 7,2 juta batang bibit pertahun untuk mendukung target penanaman 4000 hektar pertahun. “Kita menyadari perkembangan jaman dan dilandasi oleh falsafah pendiri perusahaan untuk sejahtera bersama bangsa, penjalanan bisni PT. Nityasa Idola tidak bisa dipisahkan dari perkembangan sosial kemasyarakatan,” urai Koeswono.
Untuk itulah, PT. NI membangun kemitraan dengan masyarakat tempatan. Pada dasarnya ada dua pola kemitraan yang coba di bangun, yaitu mitra usaha dan mitra investasi. “Selama tiga tahun terakhir ini, selain tanaman sengon, kami juga membangun jalan dan jembatan di beberapa Dusun yang selama ini belum saling terhubungkan,” katanya. (rie)
NGABANG. Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Pergerakan Indonesia (PI) Provinsi Kalbar mengusulkan tokoh-tokoh Kalimantan Barat yang layak untuk mengisi posisi kandidat Menteri Pembangunan Perbatasan dan Kawasan Daerah Tertinggal adalah DR Drs Adrianus Asia Sidot Msi, Bupati Landak dan DR. Oesman Sapta, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Daerah. “Adrianus adalah tokoh bangsa dari Kalimantan Barat yang nasional, intelektual dan memiliki kapabilitas dan kapasitas untuk memimpin kementrian. Kemudian Oesman Sapta adalah tokoh bangsa dari Kalimantan Barat yang nasional, intelektual dan memiliki kapasitas,” ungkap Ketua Umum PI Kalbar Surianata, S.Pd didampingi Sekretaris Umum Yohanes Supriadi S.Pd dalam siaran pers yang dikirim kepada Biro Equator Landak.
Kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia memanjang 2.004 Km, melalui
Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Beragam persoalan dialami masyarakat Indonesia diperbatasan karenakekurangan akses transportasi, mobilitasi ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastuktur. Keterbatasan yang tidak terkelola ini kemudian memunculkan beragam persoalan, yakni perdagangan orang (trafficking), penyelundupan barang, penyebaran HIV/AISD, perdagangan narkoba, pergeseran patok batas, dll yang semuanya mengancam keutuhan NKRI. “Sejak Indonesia merdeka, penanganan persoalan dikawasan perbatasan ini tak pernah tuntas, karena tidak ada leading sektor di Kabinet yang focus mengelola kawasan ini. Oleh karena itu, kedepan, kabinet pemerintahan SBY-Boediono memerlukan kader-kader pemimpin bangsa yang mau dan mampu menangani kawasan ini secara integral, komprehensif dan sistemik melalui Kementrian Khusus di struktur kabinet,” urainya.
Karena itu, dari DPP PI Kalbar, setelah mendengar aspirasi politik seluruh DPD PI se-Kalbar, mengusulkan, kepada Presiden RI untuk membentuk pos Kementrian Khusus Pembangunan Perbatasan di Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014), yang mampu mengakomodir kepentingan regional, secara profesional.
“Mengenai pos di Kementrian ini, kami mengusulkan Bapak Presiden RI terpilih untuk mengangkat tokoh-tokoh Kalbar sebagai leader di kementrian ini. Adapun tokoh-tokoh Kalbar yang layak untuk mengisi posisi Menteri tersebut, adalah DR. Adrianus Asia Sidot, M.Si, Bupati Kabupaten Landak. Oesman Sapta, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Daerah,” ungkapnya.(rie)
*Pemkab Habiskan 200 Juta
NGABANG. Kasus perkembangkan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Landak meningkat tajam, hingga saat ini mencapai 124 kasus dan meninggal 5 orang. Namun, Pemkab Landak belum menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Sesuai data yang diperoleh saat ini penderita DBD di Landak mencapai 124 kasus. Dari 124 kasus itu, 5 penderita meninggal dunia. Bahkan Landak pun berada diposisi kedua se-Kalbar penderita DBD. Namun sampai saat ini Bupati belum kita nyatakan KLB, hanya baru mengarah kesana saja,” ungkap Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi saat acara ramah-tamah HUT Pemkab Landak ke-10 tahun di aula kantor Bupati Landak, Senin (12/10).
Adapun untuk penanggulangan wabah DBD ini memang harus dimulai dari keluarga sendiri. Apalagi banyak cara yang dilakukan untuk mencegah virus DBD tersebut. “Seperti menjalankan program 3 M yakni menguras, mengubur dan membakar. Saya yakin dengan menjalankan program ini tentunya bisa memutuskan mata rantai pengembangbiskan nyamuk Aides Agepty,” ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Landak ini mengaku untuk penanggulangan DBD ini Pemkab Landak sudah menghabiskan dana lebih dari Rp. 200 juta. Dari dana yang besar itu Pemkab Landak sudah melakukan kegiatan fogging dan membeli bubuk abate. “Misal kegiatan fogging kita sudah membeli solar dan besin. Apalagi tenaga fogging yang kita miliki sangat terbatas,” ujar Adrianus.
Selama ini ia Bupati sangat menyayangkan ada laporan yang masuk ke dirinya bahwa ada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang marah-marah ketika rumahnya di fogging. Seharusnya mereka lebih sadar daripada masyarakat biasa. “Kalau ada masyarakat biasa yang mengusir petugas fogging, itu masih masuk di akal saya, mungkin masyarakat itu tidak memahami. Tapi kalau ada PNS atau pejabat yang mengusir petugas fogging, ini tentu luar biasa,”tegas dia.
Ia menambahkan, para petugas fogging tentu sangat lelah ketika melakukan fogging dari rumah ke rumah. Merekapun tentunya perlu makan dan minum. “Apa salahnya kita meyediakan makanan dan minuman untuk petugas fogging. Kita harus ikhlas menerimanya,” ujar Adrianus. (rie)
NGABANG. Kasus perkembangkan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Landak meningkat tajam, hingga saat ini mencapai 124 kasus dan meninggal 5 orang. Namun, Pemkab Landak belum menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Sesuai data yang diperoleh saat ini penderita DBD di Landak mencapai 124 kasus. Dari 124 kasus itu, 5 penderita meninggal dunia. Bahkan Landak pun berada diposisi kedua se-Kalbar penderita DBD. Namun sampai saat ini Bupati belum kita nyatakan KLB, hanya baru mengarah kesana saja,” ungkap Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi saat acara ramah-tamah HUT Pemkab Landak ke-10 tahun di aula kantor Bupati Landak, Senin (12/10).
Adapun untuk penanggulangan wabah DBD ini memang harus dimulai dari keluarga sendiri. Apalagi banyak cara yang dilakukan untuk mencegah virus DBD tersebut. “Seperti menjalankan program 3 M yakni menguras, mengubur dan membakar. Saya yakin dengan menjalankan program ini tentunya bisa memutuskan mata rantai pengembangbiskan nyamuk Aides Agepty,” ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Landak ini mengaku untuk penanggulangan DBD ini Pemkab Landak sudah menghabiskan dana lebih dari Rp. 200 juta. Dari dana yang besar itu Pemkab Landak sudah melakukan kegiatan fogging dan membeli bubuk abate. “Misal kegiatan fogging kita sudah membeli solar dan besin. Apalagi tenaga fogging yang kita miliki sangat terbatas,” ujar Adrianus.
Selama ini ia Bupati sangat menyayangkan ada laporan yang masuk ke dirinya bahwa ada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang marah-marah ketika rumahnya di fogging. Seharusnya mereka lebih sadar daripada masyarakat biasa. “Kalau ada masyarakat biasa yang mengusir petugas fogging, itu masih masuk di akal saya, mungkin masyarakat itu tidak memahami. Tapi kalau ada PNS atau pejabat yang mengusir petugas fogging, ini tentu luar biasa,”tegas dia.
Ia menambahkan, para petugas fogging tentu sangat lelah ketika melakukan fogging dari rumah ke rumah. Merekapun tentunya perlu makan dan minum. “Apa salahnya kita meyediakan makanan dan minuman untuk petugas fogging. Kita harus ikhlas menerimanya,” ujar Adrianus. (rie)
*Dari Aliansi Reporter Landak
NGABANG. Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi menerima penghargaan ‘The Best Executive 2009’ dari Aliansi Reporter Landak (ARL), Senin (12/10). Piagam dan plakat diserahkan dalam acara ramah-tamah HUT Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak ke-10 di aula kantor bupati Landak.
Ketua ARL Heri Irawan SP mengatakan, pemberian ARL Award ini, tidak diberikan begitu saja, tetapi penghargaan itu diberikan karena sosok Adrainus Asia Sidot dinilai sukses dalam pelaksaan tugas-tugasnya sebagai bupati dan kepala daerah dari daerah yang tingkat kesulitannya cukup tinggi. Namun dalam segala keterbatasan itu, sosok Adrainus Asia Sidot dinilai sukses dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.
“Diantaranya, komitmen terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengayomi masyarakat, meningkatkan harkat martabat masyarakat yang dipimpinnya, memajukan pendidikan, kesehatan dan membuka keterisolasian daerah pedalaman,” ungkap Iwan.
Menurut pria berbadan gemuk ini, ARL merupakan wadah berhimpunnya insan pers dari berbagai kalangan media massa cetak di Kabupaten Landak, berupaya menciptakan ajang penghargaan kepada kalangan eskekutif di Kabupaten Landak yang berprestasi nyata dalam mengedepankan program pengentasan kemiskinan, serta upaya untuk meningkatkan kesehjahteraan rakyat dari berbagai sektor kegiatan pembangunan yang menjadi prioritas pemerintah bersama swasta dan masyarakat. “Hal itu sesuai fungsi dan peran ARL yang memposisikan diri selaku mitra pemerintah, mitra swasta maupun mitra masyarakat, yaitu dalam rangka membangun kepercayaan terhadap kinerja pemerintah serta mendorong peningkatan kesejahteraan sosial mayarakat,” tukas Iwan. (rie)
HUT Pemkab Moment Evaluasi
NGABANG. Kendati diguyur gerimis, tapi pelaksanaan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak ke-10 tahun 2009 di halaman kantor bupati, Senin (12/10) pagi kemarin berlangsung khitmad dengan peserta dari kalangan PNS, TNI, Polri, Pelajar dan organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan di Kabupaten Landak.
Bupati Adrianus dalam amanah tertulis Gubernur Kalbar, HUT Pemkab merupakan suatu moment penting bagi semua untuk mengevaluasi atas apa yang telah dilakukan dan hasil kerja apa yang didapatkan dengan mengoptimalkan seluruh tenaga, fikiran, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini. “Tujuan utama terbentuknya Kabupaten Landak yang ditetapkan melalui UU Nomor Tahun 1999 sebagimana telah diubah melalui UU Nomor 15 Tahun 2000,” urai Adrianus.
Menurutnya, ini merupakan upaya untuk lebih meningkatkan diri dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Kabupaten Landak, sehingga diharapkan kesejahteraan dan kemajuan daerah Kabupaten Landak akan berjalan selaras dengan cita-cita awal pembentukan Kabupaten Landak.
Dalam rangka mengevaluasi apa yang telah dicapai selama 10 tahun ini, lanjutnya, sesuai dengan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008, akan dilakukan evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang dilakukan oleh Pemerintah pusat di wilaah provisni dengan membentuk Tim Nasional dan Tim Daerah. “Secara ideal tujuan dibentuknya sebuah daerah otonomi dan penyerahan sebagai urusan pemerintah kepada daerah otonomi adalah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga diharapkan dapat tercapai peningkatan kesejahteraan masyarakat secara signifikan,” katanya.
Usai upacara, karena masih gerimis terpaksa acara tambahan dialihkan di aula kantor bupati seperti pemberian penghargaan kepada 51 pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS), dengan diwakili 4 orang, pemberian penghargaan The Best Executive 2009 dari Aliansi Reporter Landak (ARL) dan pembagian hadiah pemenang Festival Budaya Binua Landak (FBBL) ke-4 (rie)
*Dituding Terima Sogok Beasiswa Mahasiswa
NGABANG. Meskipun Pilkada Landak masih lama. Tapi suhu politik mulai diembuskan lawan politik dengan cara ada oknum berniat menjatuhkan Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi. Dia dituding menerima sogokan pada penerimaan mahasiswa jalur beasiswa Pemkab Landak.
“Saya dengar orang ngomong-ngomong di pasar, jika ingin lulus jalur beasiswa kuliah di luar Kalbar dari Pemkab, harus menyetor sekian juta kepada saya. Saya rasanya dalam hidup ini tak pernah minta-minta apa lagi memanfaatkan hal seperti itu,” ungkap Adrianus kepada wartawan usai acara halal bihalal di aula kantor Bupati Landak, Jumat (9/10).
Ia dengan tegas mengatakan, bahwa dirinya tak mau berdiri di atas penderitaan orang atau menafaatkan kesempatan hal-hal seperti ini. Ia menilai semua memang komoditi politik, mungkin ada oknum-oknum tertentu ini yamng sengaja menggunjingan atau memfitnah dengan dipasar.
“Mungkin ada orang memberi sejumlah uang kepada oknum terebut agar anaknya lulus, kemudian oknum mengatakan uang tersebut untuk pak bupati. Saya sampai hari ini biar disambar geledek, saya tak pernah minta dan tak akan minta dan menerima,” tegas mantan Kadis Pendidikan Landak ini.
Adrianus terus berkomentar tegas, bahwa dirianya tidak akan pernah minta dan menerima hari ha-hal seperti itu. Apa yang ia miliki sudah dari cukup. “Untuk apa minta-minta, bahkan saya paling marah kalau ada gaji guru yang dipotong oleh oknum-oknum, saya paling anti kalau ada orang main sogok,” tegas pria jebolan Doktoral Universitas Padjajaran Bandung ini.
Ketika ditanya mengapa banyak anak-anak pejabat yang dibiayai Pemkab? Ia langsung menyatakan, jika memang prosedurnya benar dan tidak menutup kemungkinan mereka adalah warga Kabupaten Landak semua ber hak. Maka yang ia pertanyakan apakah prosedurnya benar atau tidak. “Jadi mau anak siapa, pejebat orang kaya yang penting ikut test dan mengikuti jalur prosedur yang benar. Kecuali tiba-tiba tak daftar tak test tahu-tahu muncul di biayai Pemda itu yang tak benar,” kata Adrianus seraya menambahkan, tahun depan akan di rubah mekanisme kepanitian tisak seperti sekarang, rencana akan melibatkan unsur independen. (rie)
NGABANG. Meskipun Pilkada Landak masih lama. Tapi suhu politik mulai diembuskan lawan politik dengan cara ada oknum berniat menjatuhkan Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi. Dia dituding menerima sogokan pada penerimaan mahasiswa jalur beasiswa Pemkab Landak.
“Saya dengar orang ngomong-ngomong di pasar, jika ingin lulus jalur beasiswa kuliah di luar Kalbar dari Pemkab, harus menyetor sekian juta kepada saya. Saya rasanya dalam hidup ini tak pernah minta-minta apa lagi memanfaatkan hal seperti itu,” ungkap Adrianus kepada wartawan usai acara halal bihalal di aula kantor Bupati Landak, Jumat (9/10).
Ia dengan tegas mengatakan, bahwa dirinya tak mau berdiri di atas penderitaan orang atau menafaatkan kesempatan hal-hal seperti ini. Ia menilai semua memang komoditi politik, mungkin ada oknum-oknum tertentu ini yamng sengaja menggunjingan atau memfitnah dengan dipasar.
“Mungkin ada orang memberi sejumlah uang kepada oknum terebut agar anaknya lulus, kemudian oknum mengatakan uang tersebut untuk pak bupati. Saya sampai hari ini biar disambar geledek, saya tak pernah minta dan tak akan minta dan menerima,” tegas mantan Kadis Pendidikan Landak ini.
Adrianus terus berkomentar tegas, bahwa dirianya tidak akan pernah minta dan menerima hari ha-hal seperti itu. Apa yang ia miliki sudah dari cukup. “Untuk apa minta-minta, bahkan saya paling marah kalau ada gaji guru yang dipotong oleh oknum-oknum, saya paling anti kalau ada orang main sogok,” tegas pria jebolan Doktoral Universitas Padjajaran Bandung ini.
Ketika ditanya mengapa banyak anak-anak pejabat yang dibiayai Pemkab? Ia langsung menyatakan, jika memang prosedurnya benar dan tidak menutup kemungkinan mereka adalah warga Kabupaten Landak semua ber hak. Maka yang ia pertanyakan apakah prosedurnya benar atau tidak. “Jadi mau anak siapa, pejebat orang kaya yang penting ikut test dan mengikuti jalur prosedur yang benar. Kecuali tiba-tiba tak daftar tak test tahu-tahu muncul di biayai Pemda itu yang tak benar,” kata Adrianus seraya menambahkan, tahun depan akan di rubah mekanisme kepanitian tisak seperti sekarang, rencana akan melibatkan unsur independen. (rie)
NGABANG. Festival Budaya Binua Landak (FBBL) ke-4 tahun 2009 resmi ditutup Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi di aula kantor bupati yang dirangkai dengan acara ramah-tamah HUT Pemkab ke-10 tahun, Senin (12/10) kemarin. Kecamatan Air Besar berhasil memboyong piala Juara Umum dengan meraih lima emas, satu perak sementara perunggu nol. Event yang sudah masuk kalender Pemkab Landak dan kalender Pemprov Kalbar ini digelar berbagai kegiatan yakni lomba solo lagu daerah putra-putri dayak dan melayu, lomba tari kreasi daerah dayak dan melayu, pemilihan bujagk tarigas man dara edo’ dayak dan melayu. Lomba menyumpit dan uri gasingk dan dimeriahkan juga pameran pembangunan dari unsur kecamatan, instansi kabupaten baik pemerintah dan swasta.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Landak Drs Lukas Kanoh MM mengusulkan rekomendasi yakni, penyediaan fasilitas kegiatan seperti gedung pertunjukan, stand pameran indoor, hal itu jika dimungkinkan sudah dikemas dalam bentuk knock down. “Peningkatan pembinaan kesenian dan kebudayaan melalui, sanggar, lembaga pendidikan, olahraga tradisional memerlukan perhatian khusus,” urai Lukas.
Selanjutnya, meningkatkan partisipasi peserta festival dari kecamatan dan peserta pameran melalui sosialisasi yang lebih efektif dan terencana, fasilitas kepada kontingen kecamatan perlu ditingkatkan. “Pemenang atau juara untuk beberapa lomba direkomendasikan mewakili kabupaten Landak pada event ditingkat provinsi dan nasional dan duta pariwisata,” kata Lukas. (rie)
*Bupati Tabuh Gendang Pembukaan
NGABANG. Festival Budaya Binua Landak (FBBL) ke-4 tahun 2009 resmi dibuka oleh Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi dengan ditandai penabuhan gendang sebagai dimulainya pembukaan event yang juga dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalbar Drs Kamaruzzaman MM, Sabtu (10/10) di lapangan Bandan Ngabang. Event ini bukan saja masuk dalam kalender Kabupaten Landak tapi sudah masuk kalender wisata Provinsi Kalbar.
“FBBL sudah masuk kalender bukan saja Kabupaten Landak tapi sudah kita masukan kalender provinsi. Mudah-mudahan tahun 2010 atau 2011 akan kita masukan event nasional, sehingga pendanaan bisa masuk ke dalam APBN ini yang kita harapkan,”ungkap Kamaruzzaman saat memberikan sambutannya.
Menurutnya, kegiatan serupa FBBL di tingkat provinsi disebut Festival Budaya Bumi Khatulistiwa (FBBK) dengan skala lebih besar diikuti kabupaten/kota se Kalbar. Rencana akan digelar 11-15 November mendatang. “Event ini dipastikan akan dihadiri oleh utusan dari provinsi se Kalimantan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau dan Serawak,”ungkapnya.
Bupati Adrianus mengatakan, semoga FBBL kali ini bisa muncul lebih berkualitas dan hasilnya berkualitas. Karena pada Juni yang lalu kontingen dari Menjalin diwakil Sanggar Isim kita bawa ke Taman Mini Indonesia Indah mengsisi acara disana. “Kebetulan ada beberapa duta dari berbagai neraga seperti Jerman, Inggeris, Kanada, Australia, Jepang Korea dan Afrika Selatan yang ikut menghadiri. Kita bisa memperkenalkan budaya Landak ke Manca Negara walaupun baru Taman Mini,” ungkap Adrianus.
Adrianus kedepan berharap, selain event FBBK di tingkat provinsi, juga bisa sampai tingkat nasional dan bila perlu internasional. Karena jika dilihat ada beberapa event di negara tetangga seperti Gawai Dayak di Serawak dan pemilihan Putri Gawai di Cibalu. “Walaupun skop negara di Sabah, ini sampai ketingkat internasional, bukan kita meniru atau menjiplak event seperti ini, tapi memang menarik atau menyedot wisatawan yang cukup banyak,” ungkap Adrianus.
Sementara itu laporan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Landak Drs Lukas Kanoh MM, kegiatan FBBL yang berlangsung dari 9-12 Oktober tersebut dihadiri 10 kecamatan dari 13 kecamatan yang ada di Landak ini. “Untuk Kecamatan Sengah Temila dan Mandor tidak bisa ikut berpartisipasi,” katanya.
Sedangkan jenis kegiatan diantaranya, lomba solo lagu daerah putra-putri dayak dan melayu, loma tari kreasi daerah dayak dan melayu, pemilihan bujagk tarigas man dara edo’ dayak dan melayu. Lomba menyumpit dan uri gasingk dan dimeriahkan juga pameran pembangunan dari unsur kecamatan, instansi kabupaten baik pemerintah dan swasta.
“”Dewan juri berasal dari provinsi Kalbar yang yang terdiri dari berbagai unsur atau disiplin keahlian yaitu akademisi, Disbudpar, taman budaya, pelaku seni dan budaya serta dari PT. Mustika Ratu Pontianak,” tandas Lukas. (rie)
*Data Kasus DBD Tak Jelas
NGABANG. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Landak cukup meningkat. Tapi Bupati Landak mengaku masih mempertimbangkan untuk menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) karena dilihat dampak aspeknya.
“Saya belum melihat data terakhir dari Dinas Kesahatan (Dinkes) berapa jumlah kasus DBD sampai saat ini. memang ada mengarah menuju penentuan KLB tapi kan perlu dipertimbangkan aspek-aspek yang lain,” ungkap Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi usai acara Halal Bihalal Idul Fitri di aula kantor bupati Landak, Jumat (9/10) kemarin.
Artinya, mengapa perlu pertimbangan aspek yang ada, jangan sampai adanya penentuan KLB lalu berimbas pada invetasi di Landak. nah hal ini yang perlu dipikirkan. “Jangan tiba-tiba mereka pada ngacir semua hanya gara-gara DBD. Pastinya kita belum mendpat data terakhir berapa jumlah kasus DPD dari Dinkes,” ungkap Adrianus.
Menurutnya, yang penting peningkatkan kesiagaan dengan cara fogging jalan terus, obat-obatan, alat-alat medis sudah siaga semua. Sedangkan mengenai dana untuk fogging, bukan hanya di Landak yang kekurangan melaikan Provinsi juga kewalahan. “Saya sudah perintahkan kepada Sekda pakai dana darurat yang ada,” ujar Adrianus.
Ketika ditanya apakah warga bayar biaya fogging? Mantan Kadis Pendidikan ini menyatakan, dirinya juga membatar, karena hal itu sangat diperlukan. Maka tinggal kesedaran dari masyarakat, bahkan kadang ada yang marah-marah rumahnya di fongging karena banyak asap. “Kalau mau tahu, petugas kita di Landak ini cuman satu orang, dia yang membawa mesin kesana-sini. Jadi aspek kemanusian dia perlu makan dan minum. Bagi yang merasa bahwa harus ucapan terima kasih, Rp. 5000 atau Rp.10.000 kan tak menjadi masalah,” ucap Adrianus.
Adrianus menghimbau, agar masyarakat melakukan pencegahan dengan cara memperhatikan lingkungan di rumahnya masing-masing, seperti genanga-genangan air dan lainnya. “Jadi biasakan kita melakukan 3 M,” pesannya.
Sementara itu data dari RSUD Landak terhitung Agustus sampai Oktober, pasian yang dirawat mencapai 51 orang. Yakni bulan Agustus 9 pasien, September 27 pasien dan Oktober ada 14 pasien. Rata-rata yang terkena DBD ini adalah anak-anak. “Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit ini dari Afdeling dan Plasma PTPN XIII Ngabang. Namun dari 51 orang pasien DBD yang dirawat di RSUD Landak tidak ada yang meninggal dunia. Pasien yang dirawat tersebut ada satu keluarga terkena DBD dan beralamat di Plasma,” ungkap Direktur RSUD drg.Krisman Mkes. (rie)
NGABANG. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Landak cukup meningkat. Tapi Bupati Landak mengaku masih mempertimbangkan untuk menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) karena dilihat dampak aspeknya.
“Saya belum melihat data terakhir dari Dinas Kesahatan (Dinkes) berapa jumlah kasus DBD sampai saat ini. memang ada mengarah menuju penentuan KLB tapi kan perlu dipertimbangkan aspek-aspek yang lain,” ungkap Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi usai acara Halal Bihalal Idul Fitri di aula kantor bupati Landak, Jumat (9/10) kemarin.
Artinya, mengapa perlu pertimbangan aspek yang ada, jangan sampai adanya penentuan KLB lalu berimbas pada invetasi di Landak. nah hal ini yang perlu dipikirkan. “Jangan tiba-tiba mereka pada ngacir semua hanya gara-gara DBD. Pastinya kita belum mendpat data terakhir berapa jumlah kasus DPD dari Dinkes,” ungkap Adrianus.
Menurutnya, yang penting peningkatkan kesiagaan dengan cara fogging jalan terus, obat-obatan, alat-alat medis sudah siaga semua. Sedangkan mengenai dana untuk fogging, bukan hanya di Landak yang kekurangan melaikan Provinsi juga kewalahan. “Saya sudah perintahkan kepada Sekda pakai dana darurat yang ada,” ujar Adrianus.
Ketika ditanya apakah warga bayar biaya fogging? Mantan Kadis Pendidikan ini menyatakan, dirinya juga membatar, karena hal itu sangat diperlukan. Maka tinggal kesedaran dari masyarakat, bahkan kadang ada yang marah-marah rumahnya di fongging karena banyak asap. “Kalau mau tahu, petugas kita di Landak ini cuman satu orang, dia yang membawa mesin kesana-sini. Jadi aspek kemanusian dia perlu makan dan minum. Bagi yang merasa bahwa harus ucapan terima kasih, Rp. 5000 atau Rp.10.000 kan tak menjadi masalah,” ucap Adrianus.
Adrianus menghimbau, agar masyarakat melakukan pencegahan dengan cara memperhatikan lingkungan di rumahnya masing-masing, seperti genanga-genangan air dan lainnya. “Jadi biasakan kita melakukan 3 M,” pesannya.
Sementara itu data dari RSUD Landak terhitung Agustus sampai Oktober, pasian yang dirawat mencapai 51 orang. Yakni bulan Agustus 9 pasien, September 27 pasien dan Oktober ada 14 pasien. Rata-rata yang terkena DBD ini adalah anak-anak. “Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit ini dari Afdeling dan Plasma PTPN XIII Ngabang. Namun dari 51 orang pasien DBD yang dirawat di RSUD Landak tidak ada yang meninggal dunia. Pasien yang dirawat tersebut ada satu keluarga terkena DBD dan beralamat di Plasma,” ungkap Direktur RSUD drg.Krisman Mkes. (rie)
*Bupati Sampai Tak Bisa Ngomong
NGABANG. Masalah belum dikembalikanya mobil dinas (mobdin) operasinal yang digunakan mantan Ketua DPRD Landak Minsen SH, mantan Wakil Ketua Markus Jimi dan Wakil Ketua Komisi B Sumadi Madot. Membuat Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi tertawa. Karena sudah dipanggil yang terhormat tapi belum ada ada kesadarannya.
“Pada prinsipnya mobil mesti dikembalikan, jadi tinggal kesadaran masing-maisng. Saya sudah menyurati dan tak perlu ngomong begitu-begini lagi. Karena aturannya kan sudah jelas,” ungkap Adrianus kepada wartawan usai acara Halal Bihalal Iduf Fitri di aula kantor bupati Landak, Jumat (9/10) kemarin.
Menurut dia, surat yang sudah di layangkan kepada orang yang bersangkutan cukup sekali. Tapi jika memang perlu kedua atau sampai tiga bisa saja, karena memang Bupati sudah tak bisa ngomong lagi melihat mantan dewan yang sudah tidak duduk di DPRD Landak belum kembalikan mobdin. “Surat baru satu kali cukup. Kan dewan yang terhormat. Jadi kakau memang merasa terhormat dan tetap dihormati, haru juga dengan cara-cara terhormat,” ungkap Adrianus.
Ia hanya berharap ada etikat baik dari mereka untuk mengambalikan mobdin karena sesuai prosedur memang harus begitu. “Kalau tak mengembalikan kita serahkan hukum yang ada lah,” tukasnya.
Sebelumnya, Sekda Drs Ludis MSi juga mengatakan, bupati cukup sekali mengirim surat, selanjutnya agar di tindaklanjuti pimpinan SKPD masing-masing, kalau di DPRD berarti sekwan. “Memang kalau orang punya anak nakal tak cukup diingatkan sekali, mungkin perlu dua dan tiga kali, nah itu bayangannya seperti itu,” kata Ludis.
Menurutnya, jika memang kendaraan dinas yang digunakan mereka (Minsen, Markus Jimi dan Sumadi Madot) sudah layak dijual/lelang semua ada prosedurnya. Tapi ia masih mempertimbangkan untuk dilakukan perlelangan, karena Pemkab belum melakukan pengadaan lagi kendaraan baru. Maka dari itu, kendaraan masih dibutuhkan agar kegiatan operasinal tidak macet. “Pada dasarnya mereka mungkin mau mengembalikan, cuman ada niat untuk memilikinya. Pemkab juga mengizinkan seperti hal kendaraan yang lain-lain, tapi kan ada prosedur, pulangkan terlebih dulu, jika di lelang ada syarat-syaratnya. Jangan sampai dikatakan main rampas,” tegas Ludis. (rie)
NGABANG. Masalah belum dikembalikanya mobil dinas (mobdin) operasinal yang digunakan mantan Ketua DPRD Landak Minsen SH, mantan Wakil Ketua Markus Jimi dan Wakil Ketua Komisi B Sumadi Madot. Membuat Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi tertawa. Karena sudah dipanggil yang terhormat tapi belum ada ada kesadarannya.
“Pada prinsipnya mobil mesti dikembalikan, jadi tinggal kesadaran masing-maisng. Saya sudah menyurati dan tak perlu ngomong begitu-begini lagi. Karena aturannya kan sudah jelas,” ungkap Adrianus kepada wartawan usai acara Halal Bihalal Iduf Fitri di aula kantor bupati Landak, Jumat (9/10) kemarin.
Menurut dia, surat yang sudah di layangkan kepada orang yang bersangkutan cukup sekali. Tapi jika memang perlu kedua atau sampai tiga bisa saja, karena memang Bupati sudah tak bisa ngomong lagi melihat mantan dewan yang sudah tidak duduk di DPRD Landak belum kembalikan mobdin. “Surat baru satu kali cukup. Kan dewan yang terhormat. Jadi kakau memang merasa terhormat dan tetap dihormati, haru juga dengan cara-cara terhormat,” ungkap Adrianus.
Ia hanya berharap ada etikat baik dari mereka untuk mengambalikan mobdin karena sesuai prosedur memang harus begitu. “Kalau tak mengembalikan kita serahkan hukum yang ada lah,” tukasnya.
Sebelumnya, Sekda Drs Ludis MSi juga mengatakan, bupati cukup sekali mengirim surat, selanjutnya agar di tindaklanjuti pimpinan SKPD masing-masing, kalau di DPRD berarti sekwan. “Memang kalau orang punya anak nakal tak cukup diingatkan sekali, mungkin perlu dua dan tiga kali, nah itu bayangannya seperti itu,” kata Ludis.
Menurutnya, jika memang kendaraan dinas yang digunakan mereka (Minsen, Markus Jimi dan Sumadi Madot) sudah layak dijual/lelang semua ada prosedurnya. Tapi ia masih mempertimbangkan untuk dilakukan perlelangan, karena Pemkab belum melakukan pengadaan lagi kendaraan baru. Maka dari itu, kendaraan masih dibutuhkan agar kegiatan operasinal tidak macet. “Pada dasarnya mereka mungkin mau mengembalikan, cuman ada niat untuk memilikinya. Pemkab juga mengizinkan seperti hal kendaraan yang lain-lain, tapi kan ada prosedur, pulangkan terlebih dulu, jika di lelang ada syarat-syaratnya. Jangan sampai dikatakan main rampas,” tegas Ludis. (rie)
*Ibarat Anak Nakal harus Diingatkan
NGABANG. Mantan pimpinan dan anggota DPRD yakni Minsen SH, Markus Jimi dan Sumadi Madot terus didesak agar mempunyai niat baik untuk mengembalikan kendaraan dinas operasional yang dipakainya. Jika ingin memilikinya, semua ada prosedur. Sekretaris Dewan (Sekwan) diminta agar pro aktif untuk menindaklanjuti surat Bupati Landak.
“Bupati cukup sekali mengirim surat, selanjutnya agar di tindaklanjuti pimpinan SKPD masing-masing, kalau di DPRD berarti sekwan. Memang kalau orang punya anak nakal tak cukup diingatkan sekali, mungkin perlu dua dan tiga kali, nah itu bayangannya seperti itu,” kata Drs Ludis MSi, Sekretaris Daerah (Sekda) Landak dikonfirmasi di sela-sela akan mengikuti rapat di BPN Landak, Kamis (8/10) kemarin.
Menurut Ludis, jika memang kendaraan dinas yang digunakan sudah kadarluasa atau sudah masa bisa saja dilakukan lelang. Tapi ia masih mempertimbangkan untuk dilakukan perlelangan, karena Pemkab belum melakukan pengadaan lagi kendaraan baru. Maka dari itu, kendaraan masih dibutuhkan agar kegiatan operasinal tidak macet. “Pada dasarnya mereka mungkin mau mengembalikan, cuman ada niat untuk memilikinya. Pemkab juga mengizinkan seperti hal kendaraan yang lain-lain, tapi kan ada prosedur, pulangkan terlebih dulu, jika di lelang ada syarat-syaratnya. Jangan sampai dikatakan main rampas,” tegas Ludis.
Sebelumnya, Surahmanto ST MSi, Ketua LSM Gerakan Rakyat Pro Reformasi Landak mengatakan, kendaraan dinas operasional DPRD yang masih digunakan mantan pimpinan dan anggota dewan periode 2004-2009 harus segera dikembalikan. Jika mareka masih bandel, agar diambil paksa saja dengan melibatkan aparat hukum. “Dewan yang sudah tidak duduk di Landak agar mengembalikan kendaraan dinas yang dipakainya, karena itu milik rakyat,” tegas Surahmanto.
Menurut dia, jika mantan dewan yang bandel dan tidak menggubris surat yang dilayangkan Bupati Landak terkait penarikan mobil dinas (mobdin), bisa saja diambil paksa dengan minta bantu aparat penegak hukum yang ada di Landak ini. “Kita ini negara hukum, bisa diselesaikan secara hukum,” ujar Surahmanto.(rie)
NGABANG. Mantan pimpinan dan anggota DPRD yakni Minsen SH, Markus Jimi dan Sumadi Madot terus didesak agar mempunyai niat baik untuk mengembalikan kendaraan dinas operasional yang dipakainya. Jika ingin memilikinya, semua ada prosedur. Sekretaris Dewan (Sekwan) diminta agar pro aktif untuk menindaklanjuti surat Bupati Landak.
“Bupati cukup sekali mengirim surat, selanjutnya agar di tindaklanjuti pimpinan SKPD masing-masing, kalau di DPRD berarti sekwan. Memang kalau orang punya anak nakal tak cukup diingatkan sekali, mungkin perlu dua dan tiga kali, nah itu bayangannya seperti itu,” kata Drs Ludis MSi, Sekretaris Daerah (Sekda) Landak dikonfirmasi di sela-sela akan mengikuti rapat di BPN Landak, Kamis (8/10) kemarin.
Menurut Ludis, jika memang kendaraan dinas yang digunakan sudah kadarluasa atau sudah masa bisa saja dilakukan lelang. Tapi ia masih mempertimbangkan untuk dilakukan perlelangan, karena Pemkab belum melakukan pengadaan lagi kendaraan baru. Maka dari itu, kendaraan masih dibutuhkan agar kegiatan operasinal tidak macet. “Pada dasarnya mereka mungkin mau mengembalikan, cuman ada niat untuk memilikinya. Pemkab juga mengizinkan seperti hal kendaraan yang lain-lain, tapi kan ada prosedur, pulangkan terlebih dulu, jika di lelang ada syarat-syaratnya. Jangan sampai dikatakan main rampas,” tegas Ludis.
Sebelumnya, Surahmanto ST MSi, Ketua LSM Gerakan Rakyat Pro Reformasi Landak mengatakan, kendaraan dinas operasional DPRD yang masih digunakan mantan pimpinan dan anggota dewan periode 2004-2009 harus segera dikembalikan. Jika mareka masih bandel, agar diambil paksa saja dengan melibatkan aparat hukum. “Dewan yang sudah tidak duduk di Landak agar mengembalikan kendaraan dinas yang dipakainya, karena itu milik rakyat,” tegas Surahmanto.
Menurut dia, jika mantan dewan yang bandel dan tidak menggubris surat yang dilayangkan Bupati Landak terkait penarikan mobil dinas (mobdin), bisa saja diambil paksa dengan minta bantu aparat penegak hukum yang ada di Landak ini. “Kita ini negara hukum, bisa diselesaikan secara hukum,” ujar Surahmanto.(rie)
*Belum KLB Karena Baru Suspect
NGABANG. Issu yang berkembang kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Landak sudah dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) karena meningkat dan urutan kedua se Kalbar setelah Kabupaten Sambas. Tapi kabar itu dibantah keras oleh pihak Dinas Kesehatan Landak. ”Memang kasus DBD meningkat di Landak ini, tapi sifatnya baru susfect atau tersangka saja. Masalah pernyataan KLB itu yang berhak menyatakan Bupati, tapi konsepnya belum ditandatangi,” ungkap dr. Kamarudin, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Landak dikonfirmasi usai solat zuhur di Masjid Suhada Ngabang, Rabu (7/10) siang kemarin.
Kamarudin tidak menyangkal, adanya peningkatan kasus DBD di Landak tapi jumlah kasus DBD secara riil, ia tidak bisa menyebutkannya. Jadi masyarakat jangan perlu panik karena Landak berada diperingkat kedua se Kalbar kasus DBD. Virus mematikan yang menyerang Landak ini masih suspect atau perkiraan. Yang menentukan benar-benar DBD adalah laboratorium. “Apalagi sebagian besar diagnosa penyakit DBD di Landak tidak semuanya dari rumah sakit, tapi banyak dari Puskesmas yang laboratoriumnya tidak lengkap. Makanya dibuatlah DBD ini suspect sehingga cepat ditanggapi,” katanya.
Menurutnya, jika suspect DBD ini tidak ditangani secepatnya, tentu akan lari ke DBD. Oleh karena itu Dinkes Landak sendiri masih melakukan kegiatan fogging ke rumah-rumah penduduk. “Namun untuk kegiatan fogging ini kita masih menemui masalah pendanaan. Bahkan untuk menunjang kegiatan tersebut, terpaksa uang perjalanan dinas saya dipakai untuk kegiatan fogging,” jelas Kamarudin seraya menambahkan, begitu kasus DBD di Landak meledak, Pemkab langsung mengeluarkan dana taktis. “Ini sudah cukup baik. Tapi untuk pencegahan DBD ini, kita tetap meminta masyarakat supaya melakukan kegiatan 3 M,” saran dia.
Terpisah, Direktur RSUD Landak Drg. Krisman MKes dikonfirmasi menyatakan,terhitung Agustus 2009, jumlah pasien DBD yang terbaring di rumah sakit tersebut sebanyak 9 pasien, September 27 pasien dan Oktober ada 14 pasien. Ada satu pasien lagi yang saat ini masih terbaring di rumah sakit milik pemerintah tersebut. Namun belum dipastikan hasil diagnosanya apakah DBD atau bukan. Rata-rata yang terkena DBD ini adalah anak-anak. “Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit ini dari Afdeling dan Plasma PTPN XIII Ngabang. Namun dari 51 orang pasien DBD yang dirawat di RSUD Landak tidak ada yang meninggal dunia. Pasien yang dirawat tersebut ada satu keluarga terkena DBD dan beralamat di Plasma,” jelas Krisman di ruang kerjanya. (rie)
NGABANG. Issu yang berkembang kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Landak sudah dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) karena meningkat dan urutan kedua se Kalbar setelah Kabupaten Sambas. Tapi kabar itu dibantah keras oleh pihak Dinas Kesehatan Landak. ”Memang kasus DBD meningkat di Landak ini, tapi sifatnya baru susfect atau tersangka saja. Masalah pernyataan KLB itu yang berhak menyatakan Bupati, tapi konsepnya belum ditandatangi,” ungkap dr. Kamarudin, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Landak dikonfirmasi usai solat zuhur di Masjid Suhada Ngabang, Rabu (7/10) siang kemarin.
Kamarudin tidak menyangkal, adanya peningkatan kasus DBD di Landak tapi jumlah kasus DBD secara riil, ia tidak bisa menyebutkannya. Jadi masyarakat jangan perlu panik karena Landak berada diperingkat kedua se Kalbar kasus DBD. Virus mematikan yang menyerang Landak ini masih suspect atau perkiraan. Yang menentukan benar-benar DBD adalah laboratorium. “Apalagi sebagian besar diagnosa penyakit DBD di Landak tidak semuanya dari rumah sakit, tapi banyak dari Puskesmas yang laboratoriumnya tidak lengkap. Makanya dibuatlah DBD ini suspect sehingga cepat ditanggapi,” katanya.
Menurutnya, jika suspect DBD ini tidak ditangani secepatnya, tentu akan lari ke DBD. Oleh karena itu Dinkes Landak sendiri masih melakukan kegiatan fogging ke rumah-rumah penduduk. “Namun untuk kegiatan fogging ini kita masih menemui masalah pendanaan. Bahkan untuk menunjang kegiatan tersebut, terpaksa uang perjalanan dinas saya dipakai untuk kegiatan fogging,” jelas Kamarudin seraya menambahkan, begitu kasus DBD di Landak meledak, Pemkab langsung mengeluarkan dana taktis. “Ini sudah cukup baik. Tapi untuk pencegahan DBD ini, kita tetap meminta masyarakat supaya melakukan kegiatan 3 M,” saran dia.
Terpisah, Direktur RSUD Landak Drg. Krisman MKes dikonfirmasi menyatakan,terhitung Agustus 2009, jumlah pasien DBD yang terbaring di rumah sakit tersebut sebanyak 9 pasien, September 27 pasien dan Oktober ada 14 pasien. Ada satu pasien lagi yang saat ini masih terbaring di rumah sakit milik pemerintah tersebut. Namun belum dipastikan hasil diagnosanya apakah DBD atau bukan. Rata-rata yang terkena DBD ini adalah anak-anak. “Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit ini dari Afdeling dan Plasma PTPN XIII Ngabang. Namun dari 51 orang pasien DBD yang dirawat di RSUD Landak tidak ada yang meninggal dunia. Pasien yang dirawat tersebut ada satu keluarga terkena DBD dan beralamat di Plasma,” jelas Krisman di ruang kerjanya. (rie)
*Jika Bandel, Ambil Paksa Saja!
NGABANG. Kendaraan dinas operasional DPRD yang masih digunakan mantan pimpinan dan anggota dewan periode 2004-2009 harus segera dikembalikan. Jika mareka masih bandel, agar diambil paksa saja dengan melibatkan aparat hukum. “Dewan yang sudah tidak duduk di Landak agar mengembalikan kendaraan dinas yang dipakainya, karena itu milik rakyat,” tegas Surahmanto ST MSi Ketua LSM Gerakan Rakyat Pro Reformasi Landak, kepada Equator kemarin.
Menurut dia, jika mantan dewan yang bandel dan tidak menggubris surat yang dilayangkan Bupati Landak terkait penarikan mobil dinas (mobdin), bisa saja diambil paksa dengan minta bantu aparat penegak hukum yang ada di Landak ini. “Kita ini negara hukum, bisa diselesaikan secara hukum,” ujar Surahmanto.
Ia sangat menyayangkan masih ada pimpinan dewan dan anggota yang belum mengembalikan kendaraan roda empat, padahal sesuai surat Bupati, satu hari sebelum acara pelantikan DPRD periode 2009-2014 harus sudah dikembalikan. Sementara pelantikan sudah dua pekan yakni tanggal 28 September lalu.
“Tapi baru tiga orang yang mengembalikan seperti yang dimuat di koran beberapa hari lalu, yakni mantan Wakil Ketua Klemen Apui (sekarang wakil sementara,red), Ketua Komisi A Adrianus Yanto Nunus dan Ketua Komisi C Oktapius,” ungkap Surahmanto.
Kemudian, mantan Wakil Ketua Markus Jimi jika memang mengembalikan juga belum jelas, karena mobdin yang yang dipakai ditukar lagi dengan kendaraan milik Komisi C. Berarti ia masih membawa satu mobdin yang juga harus dikemblikan. “Belum lagi kendaraan yang dipakai mantan Ketua DPRD Minsen SH dan Wakil Ketua Komisi B Sumadi Madot juga masih belum mengembalikan, jadi pihak sekretariat harus tegas,” ungkap Surahmanto.
Sementara Ketua DPRD Sementara Mohzai SP dikonfirmasi terkait kendaraan yang ia tukar pakai dengan mantan Wakil Ketua Markus Jimi tanpa sepengetahuan pihak sekretariat. Ia tidak banyak komentar dan masalah berita acara akan di tandatangani. “Untuk berita acara tinggal teken saja, kalau masalah pak Jimi pakai mobdin komisi C, tanya saja dengan orang yang bersangkutan,” ucapnya singkat melalui via selularnya, siang kemarin.
Sedangkan mantan Ketua Komisi B Markus Amid STh MDiv yang sekarang duduk kembali menjadi anggota DPRD Landak diminta komentar terkait Wakil Ketua Komisi B Sumadi Madot yang masih membawa kendaraan dinas operasional juga tidak banyak komentar. “Mohon bersabar karena sampai sekarang saya belum sempat ketemu dengan pak Madot,” bunyi pesan SMS yang dikirim kepada wartawan Equator, kemarin. (rie)
NGABANG. Kendaraan dinas operasional DPRD yang masih digunakan mantan pimpinan dan anggota dewan periode 2004-2009 harus segera dikembalikan. Jika mareka masih bandel, agar diambil paksa saja dengan melibatkan aparat hukum. “Dewan yang sudah tidak duduk di Landak agar mengembalikan kendaraan dinas yang dipakainya, karena itu milik rakyat,” tegas Surahmanto ST MSi Ketua LSM Gerakan Rakyat Pro Reformasi Landak, kepada Equator kemarin.
Menurut dia, jika mantan dewan yang bandel dan tidak menggubris surat yang dilayangkan Bupati Landak terkait penarikan mobil dinas (mobdin), bisa saja diambil paksa dengan minta bantu aparat penegak hukum yang ada di Landak ini. “Kita ini negara hukum, bisa diselesaikan secara hukum,” ujar Surahmanto.
Ia sangat menyayangkan masih ada pimpinan dewan dan anggota yang belum mengembalikan kendaraan roda empat, padahal sesuai surat Bupati, satu hari sebelum acara pelantikan DPRD periode 2009-2014 harus sudah dikembalikan. Sementara pelantikan sudah dua pekan yakni tanggal 28 September lalu.
“Tapi baru tiga orang yang mengembalikan seperti yang dimuat di koran beberapa hari lalu, yakni mantan Wakil Ketua Klemen Apui (sekarang wakil sementara,red), Ketua Komisi A Adrianus Yanto Nunus dan Ketua Komisi C Oktapius,” ungkap Surahmanto.
Kemudian, mantan Wakil Ketua Markus Jimi jika memang mengembalikan juga belum jelas, karena mobdin yang yang dipakai ditukar lagi dengan kendaraan milik Komisi C. Berarti ia masih membawa satu mobdin yang juga harus dikemblikan. “Belum lagi kendaraan yang dipakai mantan Ketua DPRD Minsen SH dan Wakil Ketua Komisi B Sumadi Madot juga masih belum mengembalikan, jadi pihak sekretariat harus tegas,” ungkap Surahmanto.
Sementara Ketua DPRD Sementara Mohzai SP dikonfirmasi terkait kendaraan yang ia tukar pakai dengan mantan Wakil Ketua Markus Jimi tanpa sepengetahuan pihak sekretariat. Ia tidak banyak komentar dan masalah berita acara akan di tandatangani. “Untuk berita acara tinggal teken saja, kalau masalah pak Jimi pakai mobdin komisi C, tanya saja dengan orang yang bersangkutan,” ucapnya singkat melalui via selularnya, siang kemarin.
Sedangkan mantan Ketua Komisi B Markus Amid STh MDiv yang sekarang duduk kembali menjadi anggota DPRD Landak diminta komentar terkait Wakil Ketua Komisi B Sumadi Madot yang masih membawa kendaraan dinas operasional juga tidak banyak komentar. “Mohon bersabar karena sampai sekarang saya belum sempat ketemu dengan pak Madot,” bunyi pesan SMS yang dikirim kepada wartawan Equator, kemarin. (rie)