*Lokasi MTQ di Landak Sedikit Beda


NGABANG. Dipastikan nuansa pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIII Provinsi Kalbar di Landak yang akan dihelat akhir Mei 2010 nanti sedikit tampil beda. Jika pada MTQ sebelumnya mimbar tilawah dibangun sementara, kali ini dibangun permanen, alasannya agar dana tidak mubazir dan bisa dimanfaatkan banyak kegiatan.
“Pendanaan menyusul, dan sekarang harus sudah dibangun oleh pihak pelaksana karena mengejar waktu. Karena dibangun permanen maka anggaran untuk mimbar tilawah dan sarana pendukung lainnya kurang lebih Rp.2 miliar lebih. Kalau tidak permanen Rp.400 juta dan hanya dipakai saat itu juga,” ungkap Sekda Landak Drs Ludis MSi usai rapat dengan DPRD dalam pembahasan kesepakatan pendanaan akan dianggarkan dalam APBD Perubahan atau APBD 2010 mendatang.
Menurut Ludis, mengapa harus dibangun permanen, karena usai digunakan MTQ bisa dimanfaatkan dalam kegiatan lainnya. Tapi kalau tidak permanen menelan Rp.400 juta sangat mubazir. “Karena usai MTQ dibongkar,” ujar Ludis.
Dari dana Rp. 2 miliar lebih ini, jika dilihat dari ekspos pihak konsultan selaku perencana pembangunan, dibangun dua tingkat dengan luas sekitar 90 meter persegi, sedangkan untuk sarana pendukungnya 500 meter persegi. “Nah ini dana yang dianggarkan sebesar Rp.2 miliar itu,” jelas Ludis.
Ludis menambahkan, untuk tahap pertama mengejar lokasi MTQ ini dianggarkan kurang lebih Rp.21 miliar, yakni bangun tribun stadion dan mimbar tilawah ini. Karena pembangunan stadion olahraga ini memang tetap berlanjut, dengan total Rp.95 miliar. “Nanti juga akan dibangun saran lain seperti lapangaan olahraga lain, perkampungan atlit dan lainnya,” tegas Ludis.
Untuk itu, proses pembangunan ini menurut pihak konsultan Desember atau akhir februari sudah rampung. Karena akhir Mei sudah digunakan pelaksanaan MTQ. Sesuai kontrak kerja juga Desember tahun ini sudah habis. “Paling kalau lewat tinggal finishing saja, jadi kita optimis untuk pembangunan ini rampung dengan lancar,” tukas Ludis.
Ketua LPTQ Landak, A.Muin Aliaman, S.Sos menambahkan, mimbar tilawah memang dirancang selain untuk kegiatan MTQ juga bisa diguanakn event lain, seperti Pesparawi, Gawai Adat dan lainnya. Jadi di desain sesuai kebutuhan dan jika dilihat dari gambar yang diekspos pihak konsultan, memang tidak ada mencerminkan nuansa Islam saja tapi lebih dengan nuansa lokal. “Tapi di sisi lain di dalamnya juga terdapat filosofi, dengan delapan mata angin menunjukan unsur Rahmatanlil Alamain,” ujar Muin.
Rapat antara eksekutif dan legislatif itu dipimpin langsung Ketua DPRD Minsen SH, didampingi Wakil Ketua Klemen Apui dan anggota DPRD lainnya. Tampak hadir juga Plh.Kepala Deperteman Agama (Depag) Landak, Rohadi Fauzi, S.Ag. (rie)
0 Response to 'Pembangunan Mimbar Tilawah Dipermanenkan'
Copyright © 2009 www.harianequatorlandak.blogspot.com. All Rights Reserved. by Templates Jaring Borneo