*Warga Tuding Tim hanya Menakuti !

NGABANG. Masyarakat Landak diminta masyarakat bisa menjaga lingkungan yang ada, apakah dengan cara melakukan penanaman pohon sebanyak-banyaknya dan lainnya. Sedangkan terkait tambang emas, limbahnya jangan dibuang di aliran sungai. “Jadi mengapa dilakukan razia tambang emas? Bukan kita melarang untuk bekerja, tapi pekerja harus bertanggungjawab. Ini limbah dibuang di sungai sehingga dangkal dan tercemar zat mercuri,” tegas Bupati Landak DR Adrianus Asia Sidot saat memberikan sambutan di acara pelatihan PKK Ngabang-Jelimpo di gedung Swadaya Ngabang, Selasa (2/6) kemarin.
Sementara itu, warga Kecamatan Mandor meminta kepada pemerintah menertibkan Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) jangan tanggung-tanggung alias hanya menakuti rakyat saja. Karena sejak penertiban 26 Mei lalu, sekarang penambang sudah bekerja kembali. “Penertiban PETI tidak tepat sasaran, kita berharap agar yang ditertibkan di wilayah Cagar Alam Mandor, tapi malah di lokasi lain yang lokasinya milik masyarakat,” tegas Ajas, warga Mandor kepada awak koran ini, kemarin.
Masyarakat pada prinsipnya sangat mendukung jika PETI ditertibkan karena merugikan masyarakat akibat mendapat dampak pencemaran saja. “Sedangkan yang bekerja banyak warga dari luar bukan penduduk Mandor,” kata Ajas.
Senada diutarakan Saiful tokoh masyarakat, pihaknya juga mendukung adanya penertibpan PETI, tapi sebelumnya harus dicari solusinya bagaimana, apakah penambang harus membuat izin atau memang dilarang agar berhenti total tidak boleh bekerja sama sekali. “Kita berharap ada kejelasan yang pasti dari pemerintah, dan instansi terkait harus turun kelapangan berikan penyuluhan kepada penambang, kalau bisa diberi izin bagaimana cara membuat izin dan kalau memang tidak di izinkan apa yang harus masyarakat kerjakan,” ungkapnya seraya mengatakan pihaknya merasa prihatin kepada masyarakat yang semata-mata pencariannya sebagai penambang dan pendulang manual (perekek,red) , merasa ketakutan untuk mencari makan.
Terpisah dikatakan oleh salah satu penambang yang tidak mau menyebutkan namanya, saat berkumpul di warung kopi tepi jalan raya Mandor mengatakan sejak ada tim penertiban PETI mereka merasa resah, bekerja pun tidak tenang selalu dihantui kejaran petugas. Dia mengaku karena tidak ada pekerjaan lain maka mereka tetap masih bekerja sambil menunggu kejelasan dari pemerintah. “Kalau kami tidak bekerja apalah yang kami makan setiap hari, menurutnya kalau di larang semua nya tidak boleh bekerja, tapi semua di dekat lokasinya berkerja sayapun tetap ikut bekerja,” katanya singkat. (rie)
0 Response to 'Bupati Minta Pekerja Emas Tanggung Jawab'
Copyright © 2009 www.harianequatorlandak.blogspot.com. All Rights Reserved. by Templates Jaring Borneo