*Malah Dijadikan Rumah Penduduk

BANYUKE HULU. Gedung SMP PGRI Semade Kecamatan Banyuke Hulu bukan dimanfaatkan untuk sarana proses belajar mengajar. Tapi malah dijadikan tempat tinggal warga, sehingga menjadi pertanyakan besar. Apakah gedung tersebut milik pengelola atau milik sekolah. “Kita minta kepada pihak pengelola untuk menjelaskan status gedung SMP PGRI Semade kepada masyarakat, apakah gedung ini milik sekolah atau milik pribadi si pengelola itu sendiri,” ujar anggota DPRD Landak asal Banyuke Hulu, Drs. Petrus Mi’on kepada wartawan di Ngabang, baru-baru ini.
Menurut kabar yang berkembang, pihak pengelola mengatakan, SMP PGRI bukan milik sekolah, namun ini milik pribadinya. Sedangkan masyarakat Semade sudah mengetahui, kalau lokasi dan gedung sudah dibeli menggunakan dana blockgrant ,belum lagi ditambah ada sumbangan dari orang tua murid. “Karena gedung tersebut belum ada kejelasan, maka sekali lagi saya minta, dari pihak pengelola supaya menjelaskan keberadaan gedung SMP PGRI kepada masyarakat, apakah milik sekolah atau milik pribadi sipengelola,” pinta Mi’on legislator dari Partai Golkar ini.
Mion mengatakan, jika status gedung SMP PGRI ini tidak di jelaskan,bisa saja di komplin masyarakat, terutama bagi orang tua murid yang anaknya pernah sekolah di SMP PGRI itu, dan masyarakat juga pasti bertanya-tanya.
“Kenapa gedung itu tidak ada saran seperti bangku dan lainya, sedangkan bantuan dari pemerintah daerah melewati dinas pendidikan jelas ada, terutama untuk sekolah-sekolah swasta,yang menjadi pertanyaan di masyarakat sekarang,dikemanakan bantuan tersebut,” ungkap Mi’on.
Sementara, saat ini siswa belajar malah di gedung SMPN 2 Banyuke Hulu, sedangkan gedungnya malah ditempati penduduk yang tak jelas statusnya apakah di sewa atau tidak. Untuk itu, Mion meminta kepada pengelola SMP PGRI Semade, untuk dapat mengfungsikan gedung tersebut. “Walaupun tidak ada sarana bangku dan siswa belajarnya melantai, yang jelas sekolah swasta ini mempunyai gedung sendiri, dan tidak boleh lagi memakai gedung SMPN 2,” tegas Mi’on.
Terpisah, mantan Kepala Desa Padang Pio, Acen jika kepala sekolah SMPN 2 masih mau menerima SMP PGRI untuk menggunakan gedungnya tersebut, berarti ini ada indikasi kerja sama, kalau memang tidak ada kerjasama. “Saya berharap SMP PGRI itu dapat berkembang seperti sekolah-sekolah swasta yang lain jangan malah numpang, sementara sudah punya gedung sendiri,” tandas dia. (rie)
0 Response to 'Gedung SMP PGRI Semade Tak Difungsikan'
Copyright © 2009 www.harianequatorlandak.blogspot.com. All Rights Reserved. by Templates Jaring Borneo