Polisi Harus Tangkap Cukong PETI

NGABANG. Tim operasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) dari Polres Landak beberapa kali turun hanya berhasil mengamankan pekerja tambang saja. Sementara cukong tak ada diringkus dengan alasannya sudah kabur. Cukong harus ditangkap jangan pekerja yang hanya makan gaji saja.
“Karyawan atau pekerja boleh saja di tahan untuk dijadikan saksi dan keterangan, tapi cukongnya juga harus ditangkap jangan dibiarkan kabur. Mengapa kok setiap razia mereka kabur duluan? Kalau memang bocor, siapa yang membocorkan?,” ungkap Saidan Ameng tokoh masyarakat Landak ketika bertandang di Biro Equator, Kamis (4/6) pagi kemarin.
Sementara itu pihak keluarga dari karyawan yang sekarang banyak ditangkap Polres Landak merasa kehilangan. Karena rata-rata warga yang dimasukan sel polisi adalah tulang punggung keluarga. “Anak dan istrinya nangis semua, karena suaminya yang merupakan tulang punggung keluarga ditangkap, mereka hanya makan gaji harian Rp.50 ribu,” ujar Rudi seorang warga Dusun Lian Sipi Kecamatan Mandor saat menghubungi awak koran ini, kemarin.
Terpisah, Bupati Landak DR Adrianus Asia Sidot menegaskan, pihaknya tidak melarang masyarakat untuk bekerja tambang emas, karena alam ini merupakan anugrah Tuhan yang dib erikan kepada manusia untuk dimanfaatkan. “Tapi, tolong kalau melakukan
penambang emas pikirkan kepentingan orang lain, kepentingan alam sendiri dan harus bertanggungjawab, kalau mengambil emas limbahnya jangan dibuang di sungai sehingga tercemar dan merugikan kepentingan orang lain,” tegas Adrianus dihadapan warga Kecamatan Mempawah Hulu saat acara panen raya di Desa Tunang, belum lama ini.
Mengapa dilakukan razia, lanjut Adrianus, karena yang para penambang ini tidak memikirkan kepetingan orang lain hanya memikirkan sendiri itu yang diatur oleh pemerintah. “Silahkan bertambang, asal dengan baik dan tidak merugikan orang lain. Ini sungai jadi keruh ditambah musim kemarau, kasihan orang mau mandi saja tak bisa apalagi mau minum,” ujar Adrianus.
Ia menambahkan, akibat tercemar sungai menjadi dangkal dan bisa dilanda banjir hingga akhirnya rumah ternak dan lainnya terendam air. Maka semua ini jelas yang dirugikan adalah masyarakat, sementara cukong tambang emas tidak mungkin bertanggungjawab. “Tahu banjir dia enak punyai rumah di mana-mana di Pontianaka atau dimana-mana,”kata Adrianus.
Sementara itu Kapolres Landak AKBP Drs Tony Ep Sinambela Msi dikonfirmasi melalui via selularnya mengaku para cukong PETI yang dilakukan razia di Desa Kayu Ara dan Lian Sipi hingga saat ini belum ditangkap dan masih di buru dan barang bukti berupa sejumlah mesin dompeng dan peralatannya diamankan serta beberapa karyawan juga diamankan. (rie)
0 Response to '*Bupati: Saya Tak Larang Kerja Tambang'
Copyright © 2009 www.harianequatorlandak.blogspot.com. All Rights Reserved. by Templates Jaring Borneo