*Hingar-hangar Politik Jelang Pemilu
HARI pencontrengan tinggal menghitung hari. Untuk calon legislatif (caleg) di Kabupaten Landak sebanyak 706 orang siap bertarung di arena pada tanggal 9 April mendatang untuk merebutkan 35 kursi DPRD Landak. Sejak Senin (16/3) KPU sudah menabuh genderang tahap kampanye terbuka bagi caleg baik mulai dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Para caleg pastinya sudah mempersiapkan diri dengan sejumlah jurus jitu untuk mencari simpati masyarakat. Apalagi sejak Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menerapkan suara terbanyak dalam penentuan caleg terpilih. Sudah barang tentu caleg mulai disibukan, yang dulu hanya duduk santai melihat caleg nomor bawah bekerja memeras keringat di lapangan. Sekarang mau-tidak mau caleg nomor urut satu juga harus turun dan nekat ‘nginap’ di kampung-kampung untuk mencari simpati masyarakat. Namun, bagi caleg yang kantongnya tebal (uang banyak,red) pasti dengan gampang menebar simpati dengan berbagai cara baik membagi-bagi bantuan, mencetak atribut seperti baleho besar-besar, kalender, kartu nama, kaos dan lainnya. Tapi untuk caleg yang kantongnya tipis, terpaksa harus pusing kesana-kemari mencari dana sampai-sampai masyarakat mengajukan sebuah proposal bantuan dana untuk pembangunan jalan dan rumah ibadah, si caleg itu hanya bisa menyimpan proposal di dalam tasnya dan dijanjikan akan diberi ketika ia terpilih nanti.
Namun, kendati tak bermodal, mereka tak mau kalau tebar pesona di masyarakat untuk bersaing dengan para caleg yang lainnya. Tak bisa buat baleho atau kalender, jurus lain pakai yaitu menggaet pada caleg yang ada di tingkat Provinsi dan Pusat. Itu dapat dilihat di sejumlah baleho caleg DPRD Provinsi dan DPR-RI juga ikut ‘nampang’ caleg DPRD Kabupaten Landak. Itu berarti jalan pintas ikut ‘nebeng’ baleho, karena kalau buat sendiri pastinya lumayan besar biayanya. Jangankan untuk buat baleho, buat kartu nama saja kadang masih ngutang dulu di tempat percetakan.
Karena sudah diberikan gratis pasang gambar di baleho, bagi caleg provinsi dan pusat juga tak mau rugi. Mereka minta kontribusi agar dicarikan dukungan ketika penconterangan nanti. Sehinga mau-tidak mau si caleg kabupaten setiap ketemu masyarakat baik di warung kopi atau di pasar sayur membagi-bagi kartu nama caleg provinsi yang masih satu partai itu.
Bahkan untuk melakukan sosialisasi di kampung-kampung juga caleg kabupaten mengharapkan ‘sokongan’ dana dari caleg provinsi dan pusat. Kendati mereka tak sempat hadir, tapi nama dan gambarnya terpopuler sampai di kampung-kampung. Itu dapat dilihat sejumlah baleho, kalender dan kartu nama terlihat bertaburan di rumah-rumah penduduk.
Nah, jurus saling bantu antar caleg kabupaten, provinsi dan pusat ini mungkin salah satu strategi untuk mencari dukungan. Karena belum tentu si caleg DPRD Provinsi atau DPR RI jika langsung turun di lapangan, belum tentu diterima masyarakat dengan berbagai hal. Namun jika si caleg dari daerah setempat yang turun masyarakat akan dengan antusias bisa menerima. Si caleg provinsi dan pusat ini juga minta dukungan dengan caleg kabupaten juga main pilih-pilih juga tidak sembarangan. Apakagi sebelum adanya Keputusan MK tentang suara terbanyak. Banyak caleg provinsi nomor urut satu yang dibantu adalah caleg nomor urusr satu juga. Itu dapat dilihat gambar mereka dan partai terpampang hampir di penjuru jalan Kabupaten Landak ini.
Setelah ada keputusan MK yang menerapkan suarat terbanyak dalam penetapan calon terlipih. Caleg nomor urut buntut juga tak mau kalah, baik tingkat provinsi dan pusat ikut memainkan jurus, mereka menggaet caleg kabupaten seperti halnya yang dilakukan caleg nomor urut satu. Misalnya dia caleg DPRD Kalbar dari daerah pemilihan (dapil) Landak dengan nomor urut tiga, dia membantu buatkan baleho caleg kabupaten yang juga nomor tiga atau nomor bawah selain nomor satu. Tujuannya, dia juga berfikir biar nomor urut bawah, tapi mempunyai suara yang bisa diharapkan, paling tidak dari pihak keluarga, rekan dan tetangga. (kundorie_ptk@yahoo.co.id)
0 Response to 'Caleg Kabupaten ‘Nebeng’ Provinsi dan Pusat'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)