*Wadah Mencegah Terjadinya Konflik
NGABANG. Forum Komunikasi antar Kelompok Etnis tingkat Kalimantan Barat diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak untuk dibentuk di tingkat Kabupaten Landak. Ada tiga perwakilan etnis yang tergabung, Dayak, Melayu, Tionghoa dan Madura. “Kita menyerahkan forum ini yang sudah terbentuk pdi tingkat provinsi Kalbar sejak 2007. Di Kalbar ini kabupaten yang yang sudah dibentuk yakn Sambas, Singkawang, Bengkayang, Pontianak dan nambah lagi Kubu Raya dan Landak ini,” ungkap Prof Dr Syarif Ibrahim Alkadri sebagai fasilitator dalam pembentukan forum ini.
Acara penyerahan di aula kantor Bupati Landak, Sabtu (31/10) yang dihadiri Bupati diwakili Asisten Administrasi Umum Serta Landak Mochtar S.Sos, para kepala dinas/instansi, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan pengurus Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Landak.
“Forum ini pertama kali diwakili empat etnis atau suku yakni Dayak, Melayu, Tionghoa dan Madura. Nah nanti akan mengembangkan diri pada kelompok-kelompok lain. Seperti di Bengkayang sudah bertambah ada suku Jawa dan Batak. Di Singkawang ada Bugis. Jadi pengembangan diserahkan kepada forum kabupaten yang ada,” jelas Syarif yang juga Dosen Pasca Sarjana Untan Pontianak ini.
Ia menegaskan, Pemkab Landak agar melakukan pembinaan dan bisa menganggarkan untuk kegiatan serta menyiapkan sekretariat. Forum ini juga hampir sama dengan forum-forum yang ada, cuman forum ini dibentuk dari bawah dari tokoh masyarakat yang peduli untuk membantu aparat dan pemerintah untuk menciptakan kedamaian.
“Kalau FKUB dibentuk dari atas dari pemerintah seperti departeman agama, ada juga Forum Komunikasi Polisi Masyarakat (FKPM) yang dibentuk oleh polisi. Nah forum ini dibentuk dari tokoh-tokoh kelompok etnis yang terpanggil untuk membantu rakyat dan pemerintah,” ungkap Syarif.
Sementara itu, Mr.Timo Kivimaki, profesor dan peneliti senior pada Nordic Institute of Stdies (NIAS) dari Universitas Copenhagen Denmark yang dibantu penerjermah bahas inggeris, Segu dalam pemaparannya, forum komunikasi antar kelompok etnis penting, bukan hanya karena forum ada tapi harus memilik karya, sehingga para tokoh di Landak mungkin bisa untuk memberikan kontribusi untuk perdamaian di Kalbar ini.
“Kerena forum ini sudah mendapat perhatian dari pemerintah pusat dengan membentuk perwakilan deputi tentang konflik. Jadi kalau ada yang mengatakan pemerintah pusat tak peduli dengan masalah konflik di Kalbar itu tak benar,” ungkapnya.
Timo juga sedikit memberikan hasil penelitiannya, yakni selama ini konflik yang terjadi di Kalbar berawal dari tindakan kriminal yang sifatnya individu.
Kemudian, pada umumnya jika ada kasus pihak polisi datang sudah terlambat atau jumlah pasikan yang dilapangan tidak cukup. “Nah, forum inilah salah satu fungsi untuk sarana menjembatani untuk menyelasaikan suatu masalah yang ada,” ujarnya. (rie)
====BAWAH OPENING (1)==
0 Response to 'Forum Komunikasi antar Etnis Dibentuk'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)