*Dinkes Lakukan Fogging

NGABANG. Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Landak meningkat dari tahun sebelumnya. Jika 2008 terdapat sembilan kasus, tahun ini mencapai 86 kasus dengan korban meninggal dunia tiga orang. Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Landak sudah mengantisipasi dengan melakukan fogging dan memberikan himbauan kepada masyarakat agar menjaga kebersihan.
“Daru jumlah 86 kasus ini, terbanyak di Ngabang 61 kasus, kemudian Pahauman 13 kasus, Mandor 1 kasus, Karangan 1 kasus, Menyuke 1 kasus, Kuala Behe 3 kasus. Sementara yang masih aman Menjalin, Serimbu, Meranti dan Sebangki. Sedangkan korban meninggal dunia berjumlah tiga orang semua anak-anak,” ungkap Sophia Tjakra Kepala Dinkes Landak ditemui di kantornya, Jumat (11/9) kemarin.
Pihak Dinkes sudah melakukan tindakan fogging yang dilakukan antara jarak 100 meter dari lokasi kasus DBD. Artinya tidak langsung seluruh daerah yang terdapat kasus di fogging semua tapi ada jaraknya.
Menurit dia, diantara mengantisipasi terjadinya DBD masyarakat dihimbau agar melakukan pembersihan sarang nyamuk dengan 3M (menguras, menutup,membakar atau mengubur) yakni, menguras bak atau menampungan air lalu menutuonya dan membakat atau mengubur barang-barang yang bisa menampung air seperti kaleng dan barang-barang bekas lainnya.
“Pembersihan sarang nyamuk itu mungkin sekitar lingkungan kita, parit-parit yang tidak mengalir, kemudian bukan hanya di luar saja tetapi juga dalam rumah tangga juga mungkin dibersihkan,” kata Sophia.
Ketika ditanya apakah fogging masyarakat harus bayar? Sophia menjelaskan sebenarnya tidak ada dipungut biaya jika memang anggarannya cukup, karena untuk bensin dan solar harus dibeli. Kendati pemerintah sudah menganggarkan tapi tiba-tiba kasus DBD meningkat terpaksa sangat mendesak memerlukan dana.
“Salah satu contoh kemarin di daerah Darit dana kami sudah tidak ada, obat juga habis, masyarakat minta fogging dan kita hanya fogging radius yang ada kasus. Tapi, dari kepala desa setempat mempunyia inisiatif mengumpulkan dana untuk membantu,”ungkap Sophia.
Ia menambahkan, dengan dana tersedia untuk jatah fogging 29 kasus, lalu naik menjadi 86 kasus. Ini berarti naik dua kali lipat sehingga otomatis dana yang dianggarkan di tahun 2009 jauh dari pada mencukupi dibanding dengan 2008. Karena pihaknya berpatokan 10% dari 2008 dinaikan, ternyata 20% kenaikan kasus tersebut 67% sekarang dari 29 sekarang 86. “Jadi saya menghimbau kepada masyarakat dan bukan hanya petugas kesehatan untuk bersama dapat mengantisipasi DBD ini,” tegasnya. (rie)
0 Response to 'DBD di Landak 86 Kasus'
Copyright © 2009 www.harianequatorlandak.blogspot.com. All Rights Reserved. by Templates Jaring Borneo