*Petani harus Merubah Pola Pikir
Paloan, Equator
Masyarakat petani di Kabupaten Landak diminta merubah pola pikir untuk mengembangkan hasil pertanian. Jika sebelumnya panen satu kali dalam satu tahun, sekarang minimal harus dua kali. Maka perlu adanya perubahan-perubahan cara berfikir yang pada giliranya akan merubah pola hidup masyarakat dalam era globalisasi, sehingga mau tidak mau harus dilakukan.
Demikian ditegaskan Bupati Landak Dr Drs Adrianus Asia Sidot Msi saat melakukan acara Panen Raya di Dusun Lanso Desa Paloan Kecamatan Sengah Temila, Rabu (10/9) kemarin. Tampak hadir beberapa kepala dinas/instansi dilingkungan Pemkab Landak, anggota DPRD asal Sengah Temila, Camat beserta Muspika Sengah Temila lainnya.
Menurut Adrianus, mengapa Pemkab Landak meminta petani tanam padi lebih dari sekali dalam se-tahun, pastinya ada maksudnya. Karena jangan berprinsip bertani cukup untuk makan sekeluarga saja. “Maka rubah cara bertani masyarakat, dari cukup makan dan harus menjadi prinsip, pertanian sumber hidup masyarakat, jangan selama ini mengaku petani di KTP saja, maka kerjanya tani mesti yang benar-benar,” ungkap Adrianus.
Adrianus mengatakan, di era modern saat ini petani harus cerdas, jangan hanya bisa membawa cangkul saja, tapi harus bisa melihat cara mengolah tanahnya dengan cara-cara dan modern. Seperti pemanafaatan jerami menjadi pupuk organiki dengan diberikan obat. Nah, ini dengan cara teknologi. “Jadi petani jangan hanya mengandalkan tulang, tapi sudah zamannya adanya telnologi untuk pengembangan pertanian,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Landak Ir Pa’du Palimbong mengungkapkan, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang mengorganisir kelompok tani, agar dapat dimanfaatkan. Karena wadah ini salah satunya sebagai tempah membahas peningkatan produksi, pengembangan jenis komoditi dan penyesaian masalah-masalah yang dihadapi di dalam kelompok tani itu sendiri. “Selama ini bantuan pemerintah disalurkan melalui Gapoktan, jika belum maka langsung kepada kelompok tani yang akan menjadi cikal bakal Gapoktan nanti,” kata Pa’du.
Untuk itu diharapkan, seluruh masyarakat tani harus terbagi habis di dalam kelompok tani, baik perkebuan, pertaian dan lain sebagainya semua harus bersatu dalam satu kelompok sehingga petani mempunyai wadah untuk menyelesaikan masalah. Contoh untuk membahas masalah pupuk, alat pengeloan tanah dan lainnya. “Sehingga masalah-masalah ini tidak tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, tetapi tanggungjawab bersama, karena pemerintah akan memberikan bantuan secara terbatas,” kata Pa’du.
Sementara itu, Camat Sengah Temila Bernadus SH mengatakan dirinya menilai pertanian di Dusun Lanso tersebut sangat luar biasa dan merupakan sejarah bagi masyarakat, karena bukan hanya dilihat nilai hasil jumlah tonnya. Tapi suatu berubahan di daerah tersebut, karena biasa penen satu kali setahun, tapi sekaramg mencoba dua kali setahun. “Ini merupakan nilai yang tak terhingga, karena sulit merubah pola pikir masyarakat dalam bertaman padi dua kali setanun, untuk itu ini harus terus dikembangkan,” tukasnya. Sementara itu, selain acara serimonial, juga dilakukan tanya jawab yang langsung dipandu Bupati dan diakhiri penyerahan bingkisan berupa beras hasil panen dari petani kepada bupati dan rombongan. (rie)
0 Response to 'Bupati Panen Raya di Dusun Lanso'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)