*Nilai-Nilai Budaya Lokal Landak
NGABANG. Stadion Olahraga Landak yang saat ini sedang digenjot pembangunannya karena akan digunakan lokasi MTQ pada akhir April 2010 mendatang. Gedung megah itu rencana juga akan dibangun ornamen. Maka diharapkan ornamen di gedung tersebut harus mempunyai arti dan makna kebudayaan lokal Kabupaten Landak.
“Ornament itu harus mengandung nilai-nilai kebudayaan lokal kabupaten Landak dan nilai filosofi yang sangat dalam, harus di kenal oleh masyarakat generasi muda yang akan datang. Karena ornament itu merupakan kekayaan budaya lokal untuk masa yang akan datang,” ungkap Kepala Bidang Kebudayaan Disporabudpar Landak, Barto kepada awak koran ini di kantornya, baru-baru ini.
Ia juga berterima kasih kepada Pemkab Landak juga konsultan Dinas Pekerjaan Umum yang telah mengapresiasi atau menghargai karya seni lokal, berupa ornament. “Ada dua ornament yang saya sampaikan kepada konsultan kabupaten Landak untuk gedung olahraga (GOR) yang pertama ornament dalam bentuk simbol Pabayo Balungkur dan Gunnak atau Perisai Jubata,” ujarnya.
Menurutnya, Pabayo Balungkur mempunyai makna cara simbol kemakmuran, dalam arti baik segala sesuatu yang di inginkan oleh masyarakat petani terutama masalah menanam padi di sawah yaitu dapat sejahtera dari hasil padi yang di tanam mereka. “Jadi menurut mitos Pabayo Balungkur ini merupakan suatu alat atau peraga untuk berdoa dengan Tuhan (Jubata), sebagai ucapan syukur panen padi yang melimpah didapatkan oleh petani paada zaman dahulu untuk masyarakat Dayak Kanayant dan sampai pada saat ini,” ungkap Barto.
Jadi ornament Pabayo Balungkur ini di pasang atau di buat di bagian dari bangunan fisik GOR dan di harapkan agar masyarakat yang melakukan kegiatan olah raga dapat meraih hasil atau mencapai tujuan yang memuaskan. “Dan generasi muda, sedapat mungkin bisa mencapai hasil yang setinggi-tingginya,” jelasnya.
Sedangkan ornament dalam bentuk Gunnak atau Perisai Jubata, melambangkan bahwa hidup ini tidak terlepas dari Tuhan yang Maha Esa. Karena Tuhan yang membuat segalanya. Ornament ini dibuat karena talenta yang di beri Tuhan kepada manusia. “Jadi harus disadari dari segala sesuatu yang ada yang kita buat dan kita jadikan itu berasal dari Jubata (Tuhan) dan bagi masyarakat atletik yang berlaga di lapangan itu nanti,” ungkapnya.
Kemudian, jika di indentikan dengan doa-doa, jangan lupa mensyukuri atau paling tidak berharap dalam melaksanakan kegiatan olahraga tidak terjadi apa-apa karena berkat bantuan Tuhan. “Maka ornament Jubata ini agar mengingatkan kita harus sadar apa yang kita lakukan,” tandas Barto. (rie)
0 Response to 'Ornament Stadion Harus Punya Makna Filosofi'
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)